Fotodegradasi Air Sungai Landak dengan Polimer Polipropilena Berfotokatalis Semikonduktor TiO2

Penelitian ini mempelajari fotodegradasi air Sungai Landak dengan material penyangga polimer polipropilena (PP) berfotokatalis semikonduktor TiO2. Disamping itu, dilakukan pula analisis untuk mengetahui hubungan antara jumlah TiO2 yang terdeposisi di permukaan PP dengan variasi suhu saat proses pabr...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rokayah Rokayah, Asifa Asri, Mariana Bara'allo Malino, Boni Pahlanop Lapanporo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Tanjungpura 2019-05-01
Series:Positron
Subjects:
Online Access:http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpositron/article/view/30947
Description
Summary:Penelitian ini mempelajari fotodegradasi air Sungai Landak dengan material penyangga polimer polipropilena (PP) berfotokatalis semikonduktor TiO2. Disamping itu, dilakukan pula analisis untuk mengetahui hubungan antara jumlah TiO2 yang terdeposisi di permukaan PP dengan variasi suhu saat proses pabrikasi. Pabrikasi PP/TiO2 dilakukan dengan teknik deposisi thermal milling. Dari hasil pabrikasi yang dilakukan, diketahui bahwa TiO2 paling banyak terikat pada permukaan PP pada suhu milling  dengan massa TiO2 sebesar 1,7 gram. Sedangkan, hasil degradasi yang paling optimum (absorbansi maksimum = 1,446) diperoleh PP/TiO2 dengan suhu milling  setelah fotodegradasi selama 40 jam. Walaupun suhu milling  menghasilkan massa TiO2 terdeposisi pada permukaan PP yang paling tinggi, namun tidak diiringi dengan hasil degradasi terbaik. Hal ini dikarenakan adanya indikasi overlapping antar TiO2 sehingga menyebabkan luas permukaannya menjadi lebih kecil dan membuat proses fotodegradasi menjadi tidak optimal. Akhirnya untuk parameter pH, semua sampel yang diberikan PP/TiO2 mengalami kenaikan nilai pH dari 4,9 menjadi 6,6 (suhu milling 100 ), menjadi 6 (suhu milling 150  dan 200 ), menjadi 5,7 (suhu milling 125 ), dan menjadi 5,3 (suhu milling 175 ). Nilai pH air sungai setelah ditambahkan PP/TiO2 pada suhu milling 175  tergolong pH<pzc sehingga mendukung terjadinya degradasi sampel air yang lebih cepat daripada variasi suhu milling yang lain.
ISSN:2301-4970
2549-936X