MODEL PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG DAN KONSUMSI

Kesulitan keuangan (financial distress) adalah sebuah tahapan yang akan dilalui oleh sebuah perusahaan sebelum mengalami kebangkrutan. Dengan alasan tersebut maka kemampuan untuk memprediksi kesulitan keuangan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi perusahaan maupun investor. Penelitian mengen...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Herlina Herlina, Ahmad Ridho’i, Anggie Erma Yunita, Mega Puja Azhari, Ade Reynaldi Saputra
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Maarif Hasyim Latif 2019-12-01
Series:Teknika: Engineering and Sains Journal
Subjects:
Online Access:https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/teknika/article/view/490
Description
Summary:Kesulitan keuangan (financial distress) adalah sebuah tahapan yang akan dilalui oleh sebuah perusahaan sebelum mengalami kebangkrutan. Dengan alasan tersebut maka kemampuan untuk memprediksi kesulitan keuangan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi perusahaan maupun investor. Penelitian mengenai financial distress sudah dimulai dari penelitian Altman pada tahun 1968 menggunakan metode Multiple Discriminant Analysis (MDA). Dimulai dari penelitian Altman, muncul penelitian-penelitian lainnya menggunakan pengembangan metode statistik, seperti Logistic Regression. Dari metode statistik kemudian berkembang dengan munculnya penelitian-penelitian menggunakan metode-metode kecerdasan buatan, serta algoritma evolusi untuk berusaha mendapatkan model prediksi financial distress yang akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat akurasi dari model prediksi financial distress perusahaan manufaktur terbuka pada sektor industri barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia menggunakan metode kecerdasan buatan serta algoritma evolusi. Metode yang digunakan untuk metode kecerdasan buatan adalah metode Support Vector Machines dan untuk model algoritma evolusi menggunakan metode Particle Swarm Optimization-Support Vector Machines. Tingkat akurasi dari masing-masing metode akan diukur dari prosentase misklasifikasi terkecil yang dihasilkan. Dari pengujian model menggunakan metode Support Vector Machines, didapatkan tingkat misklasifikasi terkecil sebesar 11,11% dengan menggunakan Kernel Linear dan untuk metode Particle Swarm Optimization-Support Vector Machines, didapatkan tingkat misklasifikasi terkecil sebesar 5,56% dengan menggunakan Kernel RBF, ? = 2.
ISSN:2580-4146
2579-5422