Analisis interferensi T-DAB dan TV Analog pada pita Very High Frequency (VHF)

<p>Kehadiran teknologi digital telah membawa perubahan di dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali di dunia penyiaran. Digitalisasi dibidang penyiaran diyakini dapat memberikan manfaat dalam hal efisiensi spektrum frekuensi radio. Berkaitan dengan penyiaran radio, Menteri  Komunikasi  da...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Kasmad Ariansyah
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Ministry of Communication and Information Technology, R and D Center for Post and ICT Resources and Equipments 2014-09-01
Series:Buletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah
Online Access:https://online.bpostel.com/index.php/bpostel/article/view/18
id doaj-43186e97b0bd427f9996402c6cf11a37
record_format Article
spelling doaj-43186e97b0bd427f9996402c6cf11a372020-12-29T07:40:26ZindMinistry of Communication and Information Technology, R and D Center for Post and ICT Resources and EquipmentsBuletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah1693-09912443-15242014-09-0112321723010.17933/bpostel.2014.12030518Analisis interferensi T-DAB dan TV Analog pada pita Very High Frequency (VHF)Kasmad Ariansyah<p>Kehadiran teknologi digital telah membawa perubahan di dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali di dunia penyiaran. Digitalisasi dibidang penyiaran diyakini dapat memberikan manfaat dalam hal efisiensi spektrum frekuensi radio. Berkaitan dengan penyiaran radio, Menteri  Komunikasi  dan  Informatika telah menetapkan DAB <em>family </em>sebagai standard penyiaran radio digital di Indonesia. Kajian dilakukan untuk mendapatkan jarak minimum yang diperlukan  antara sistem T-DAB dan TV analog sebagai solusi terhadap kemungkinan interferensi. Analisis dilakukan dengan bantuan SEAMCAT. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa  kanal  A  T-DAB  merupakan  kanal yang paling rentan terhadap interferensi; Untuk mencapai probabilitas interferensi maksimum 5%, separasi geograpis minimum antara cakupan terluar TV analog kanal n dan <em>transmitter</em><em> </em>terluar pada jaringan SFN T-DAB untuk kanal (n- 1)D, nA, nB, nC berturut-turut adalah 220 Km, 290 Km, 145 Km dan  40  Km.  Sedangkan  untuk  kanal  nD  dan  (n+1)A  dapat dioperasikan tanpa separasi geograpis dengan TV analog.</p>https://online.bpostel.com/index.php/bpostel/article/view/18
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Kasmad Ariansyah
spellingShingle Kasmad Ariansyah
Analisis interferensi T-DAB dan TV Analog pada pita Very High Frequency (VHF)
Buletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah
author_facet Kasmad Ariansyah
author_sort Kasmad Ariansyah
title Analisis interferensi T-DAB dan TV Analog pada pita Very High Frequency (VHF)
title_short Analisis interferensi T-DAB dan TV Analog pada pita Very High Frequency (VHF)
title_full Analisis interferensi T-DAB dan TV Analog pada pita Very High Frequency (VHF)
title_fullStr Analisis interferensi T-DAB dan TV Analog pada pita Very High Frequency (VHF)
title_full_unstemmed Analisis interferensi T-DAB dan TV Analog pada pita Very High Frequency (VHF)
title_sort analisis interferensi t-dab dan tv analog pada pita very high frequency (vhf)
publisher Ministry of Communication and Information Technology, R and D Center for Post and ICT Resources and Equipments
series Buletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah
issn 1693-0991
2443-1524
publishDate 2014-09-01
description <p>Kehadiran teknologi digital telah membawa perubahan di dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali di dunia penyiaran. Digitalisasi dibidang penyiaran diyakini dapat memberikan manfaat dalam hal efisiensi spektrum frekuensi radio. Berkaitan dengan penyiaran radio, Menteri  Komunikasi  dan  Informatika telah menetapkan DAB <em>family </em>sebagai standard penyiaran radio digital di Indonesia. Kajian dilakukan untuk mendapatkan jarak minimum yang diperlukan  antara sistem T-DAB dan TV analog sebagai solusi terhadap kemungkinan interferensi. Analisis dilakukan dengan bantuan SEAMCAT. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa  kanal  A  T-DAB  merupakan  kanal yang paling rentan terhadap interferensi; Untuk mencapai probabilitas interferensi maksimum 5%, separasi geograpis minimum antara cakupan terluar TV analog kanal n dan <em>transmitter</em><em> </em>terluar pada jaringan SFN T-DAB untuk kanal (n- 1)D, nA, nB, nC berturut-turut adalah 220 Km, 290 Km, 145 Km dan  40  Km.  Sedangkan  untuk  kanal  nD  dan  (n+1)A  dapat dioperasikan tanpa separasi geograpis dengan TV analog.</p>
url https://online.bpostel.com/index.php/bpostel/article/view/18
work_keys_str_mv AT kasmadariansyah analisisinterferensitdabdantvanalogpadapitaveryhighfrequencyvhf
_version_ 1724367907825123328