Orkitis pada Infeksi Parotitis Epidemika: laporan kasus
Sebelum ditemukan vaksin parotitis pada tahun 1967, parotitis epidemika merupakan penyakit yang sangat sering ditemukan pada anak. Insidens pada umur <15 tahun 85% dengan puncak insidens kelompok umur 5-9 tahun. Setelah ditemukan vaksin parotitis, kejadian parotitis epidemika menjadi sangat jaran...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-11-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/623 |
Summary: | Sebelum ditemukan vaksin parotitis pada tahun 1967, parotitis epidemika merupakan penyakit yang sangat sering ditemukan pada anak. Insidens pada umur <15 tahun 85% dengan puncak insidens kelompok umur 5-9 tahun. Setelah ditemukan vaksin parotitis, kejadian parotitis epidemika menjadi sangat jarang. Di negara barat seperti Amerika dan Inggris, rata-rata didapat kurang dari 1.000 kasus per tahun. Demikian pula insidens parotitis bergeser pada anak besar dan dewasa muda serta menyebabkan kejadian luar biasa di tempat kuliah atau tempat kerja. Di Indonesia, tidak didapatkan adanya data mengenai insidens terjadinya parotitis epidemika. Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), sejak tahun 1997-2008 terdapat 105 kasus parotitis epidemika. Jumlah kasus tersebut semakin berkurang tiap tahunnya, dengan jumlah 11-15 kasus/tahun sebelum tahun 2000 dan 1-5 kasus/tahun setelah tahun 2000. Selama tahun 2008 hanya didapatkan satu kasus parotitis epidemika. Tidak ada data mengenai jumlah kasus orkitis pada parotitis epidemika di RSCM. Orkitis terjadi sebagai perjalanan parotitis epidemika berlangsung selama kurang lebih 4 hari. Orkitis pada parotitis epidemika tidak menular namun dapat menyebabkan atrofi pada testis dan menyebabkan infertilitas. Tujuan laporan kasus untuk membahas diagnosis serta tata laksana parotis epidemika. |
---|---|
ISSN: | 0854-7823 2338-5030 |