Summary: | Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI semester genap SMK Muhammadiyah 2 Metro Tahun Pelajaran 2015/2016.” Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikanStrategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) terhadap hasil belajar kewirausahaan kelas XI semester genap SMK Muhammadiyah 2 Metro Tahun Pelajaran 2015/2016.” Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Metro tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan Penggunakan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dalam proses pembelajaran kepada peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Metro tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 353. Sampel di ambil secara Sampling Purposive dan di peroleh kelas XI TKJ 2 dengan jumlah 32 siswa sebagai kelas yang dijadikan penelitian eksperiman atau sebagai kelas yang mendapat perlakuan Penggunakan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB). Dari analisis data hasil penelitian menggunakan rumus regresi linier sederhana didapat t-hitung = 1,24 sedangkan t-tabel = 1,84 pada taraf signifikasi 0,05 dengan demikian t-hitung < t-tabel. Ini berarti regresi linier sederhana bersifat nyata, atau hipotesis terima.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) dapat meningkatkan hasil belajar kewirausahaan siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Metro karena hipotesisnya diterima, yaitu “Ada pengaruh yang signifikanstrategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) terhadap hasil belajar kewirausahaan kelas XI semester genap SMK Muhammadiyah 2 Metro Tahun Pelajaran 2015/2016.” Dimana siswa yang dinyatakan tuntas belajar dengan KKM ≥70 setelah diberikan treatment sebanyak 17 siswa atau 53,12% dan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 15 siswa atau 46,88%, maka dapat dikatakan proses pembelajaran dikatakan berhasil.
|