PENGAWETAN KAYU TISUK (Hibiscus macrophyllus Roxb.) MELALUI RENDAMAN DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET BORIC ACID EQUIVALENT

Tisuk (Hibiscus macrophyllus Roxb.) adalah salah satu jenis tanaman cepat tumbuh yang banyak dikembangkan di hutan rakyat, terutama di Pulau Jawa. Salah satu kelemahan jenis ini adalah tingkat keawetannya yang rendah (kelas awet III/IV). Dalam rangka meningkatkan masa pakai kayu tisuk, penelitian me...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Endah Suhaendah, M Siarudin
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Forest Product Research and Development Center 2014-06-01
Series:Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Subjects:
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/438
id doaj-3e694c213b8d465498bf4dff616781fd
record_format Article
spelling doaj-3e694c213b8d465498bf4dff616781fd2020-11-25T02:12:56ZindForest Product Research and Development CenterJurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)0216-43292442-89572014-06-0132210311010.20886/jphh.2014.32.2.103-110438PENGAWETAN KAYU TISUK (Hibiscus macrophyllus Roxb.) MELALUI RENDAMAN DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET BORIC ACID EQUIVALENTEndah Suhaendah0M Siarudin1Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Jl. Raya Ciamis -Banjar Km. 11, Ciamis 46201Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Jl. Raya Ciamis -Banjar Km. 11, Ciamis 46201Tisuk (Hibiscus macrophyllus Roxb.) adalah salah satu jenis tanaman cepat tumbuh yang banyak dikembangkan di hutan rakyat, terutama di Pulau Jawa. Salah satu kelemahan jenis ini adalah tingkat keawetannya yang rendah (kelas awet III/IV). Dalam rangka meningkatkan masa pakai kayu tisuk, penelitian mengenai pengawetan kayu tisuk dengan larutan Boric Acid Equivalent (BAE) melalui perendaman dingin telah dilakukan. Sampel kayu tisuk berasal dari hutan rakyat di Desa Sukamulih, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya. Perlakuan yang diterapkan adalah tebal kayu (2,5 cm, 5 cm, 7,5 cm dan 10 cm), immersion time (3 hari, 5 hari dan 7 hari), dan konsentrasi bahan pengawet (5 %dan 10 %). Parameter yang diamati adalah retensi dan penetrasi bahan pengawet. Hasil penelitian menunjuk-kan bahwa retensi bahan pengawet berbeda nyata pada perlakuan tebal kayu tetapi tidak berbeda nyata pada kedua perlakuan lainnya. Sementara, tingkat penetrasi bahan pengawet tidak berbeda nyata pada semua perlakuan. Retensi dan penetrasi bahan pengawet menunjukkan nilai yang memenuhi persyaratan SNI. Berdasarkan analisis ini, pengawetan kayu tisuk yang disarankan menggunakan BAE adalah konsentrasi bahan pengawet 5 % dengan waktu perendaman 3 hari pada ketebalan 2,5 cm, 5 cm, 7,5 cm dan 10 cm.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/438Retensi, penetrasi, perendaman dingin, tisuk, pengawetan kayu
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Endah Suhaendah
M Siarudin
spellingShingle Endah Suhaendah
M Siarudin
PENGAWETAN KAYU TISUK (Hibiscus macrophyllus Roxb.) MELALUI RENDAMAN DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET BORIC ACID EQUIVALENT
Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Retensi, penetrasi, perendaman dingin, tisuk, pengawetan kayu
author_facet Endah Suhaendah
M Siarudin
author_sort Endah Suhaendah
title PENGAWETAN KAYU TISUK (Hibiscus macrophyllus Roxb.) MELALUI RENDAMAN DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET BORIC ACID EQUIVALENT
title_short PENGAWETAN KAYU TISUK (Hibiscus macrophyllus Roxb.) MELALUI RENDAMAN DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET BORIC ACID EQUIVALENT
title_full PENGAWETAN KAYU TISUK (Hibiscus macrophyllus Roxb.) MELALUI RENDAMAN DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET BORIC ACID EQUIVALENT
title_fullStr PENGAWETAN KAYU TISUK (Hibiscus macrophyllus Roxb.) MELALUI RENDAMAN DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET BORIC ACID EQUIVALENT
title_full_unstemmed PENGAWETAN KAYU TISUK (Hibiscus macrophyllus Roxb.) MELALUI RENDAMAN DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET BORIC ACID EQUIVALENT
title_sort pengawetan kayu tisuk (hibiscus macrophyllus roxb.) melalui rendaman dingin dengan bahan pengawet boric acid equivalent
publisher Forest Product Research and Development Center
series Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
issn 0216-4329
2442-8957
publishDate 2014-06-01
description Tisuk (Hibiscus macrophyllus Roxb.) adalah salah satu jenis tanaman cepat tumbuh yang banyak dikembangkan di hutan rakyat, terutama di Pulau Jawa. Salah satu kelemahan jenis ini adalah tingkat keawetannya yang rendah (kelas awet III/IV). Dalam rangka meningkatkan masa pakai kayu tisuk, penelitian mengenai pengawetan kayu tisuk dengan larutan Boric Acid Equivalent (BAE) melalui perendaman dingin telah dilakukan. Sampel kayu tisuk berasal dari hutan rakyat di Desa Sukamulih, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya. Perlakuan yang diterapkan adalah tebal kayu (2,5 cm, 5 cm, 7,5 cm dan 10 cm), immersion time (3 hari, 5 hari dan 7 hari), dan konsentrasi bahan pengawet (5 %dan 10 %). Parameter yang diamati adalah retensi dan penetrasi bahan pengawet. Hasil penelitian menunjuk-kan bahwa retensi bahan pengawet berbeda nyata pada perlakuan tebal kayu tetapi tidak berbeda nyata pada kedua perlakuan lainnya. Sementara, tingkat penetrasi bahan pengawet tidak berbeda nyata pada semua perlakuan. Retensi dan penetrasi bahan pengawet menunjukkan nilai yang memenuhi persyaratan SNI. Berdasarkan analisis ini, pengawetan kayu tisuk yang disarankan menggunakan BAE adalah konsentrasi bahan pengawet 5 % dengan waktu perendaman 3 hari pada ketebalan 2,5 cm, 5 cm, 7,5 cm dan 10 cm.
topic Retensi, penetrasi, perendaman dingin, tisuk, pengawetan kayu
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/438
work_keys_str_mv AT endahsuhaendah pengawetankayutisukhibiscusmacrophyllusroxbmelaluirendamandingindenganbahanpengawetboricacidequivalent
AT msiarudin pengawetankayutisukhibiscusmacrophyllusroxbmelaluirendamandingindenganbahanpengawetboricacidequivalent
_version_ 1724907330789703680