Penolakan Ibnu Arabi terhadap Pluralisme Agama
Paham pluralisme agama yang berkembang akhir-akhir ini banyak mengambil legitimasinya dari para sufi. Dari situ, mereka beranggapan bahwa pemikiran pluralisme agama memang telah ada dalam tradisi intelektual Islam dan tentunya berdasarkan ajaran Islam. Padahal, legitimasi tersebut hanya merupakan ha...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
Universitas Darussalam Gontor
2014-03-01
|
Series: | Kalimah |
Subjects: | |
Online Access: | https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/kalimah/article/view/218 |
Summary: | Paham pluralisme agama yang berkembang akhir-akhir ini banyak mengambil legitimasinya dari para sufi. Dari situ, mereka beranggapan bahwa pemikiran pluralisme agama memang telah ada dalam tradisi intelektual Islam dan tentunya berdasarkan ajaran Islam. Padahal, legitimasi tersebut hanya merupakan hasil comot yang tidak mendasar. Salah seorang sufi yang paling sering menjadi objek kajian yang dituduh sebagai penyebar paham pluralisme agama ini adalah Ibnu Arabi. Dikatakan, Ibnu Arabi memiliki konsep wah}dat al-adyan yang merupakan cerminan paham pluralisme agama saat ini. Padahal, makna wah}dat al-wujud yang dipahami oleh para sufi yang sahih sebenarnya bukan dalam konteks agama atau dalam konteks panteisme, tapi dalam konteks hirarki wujud, di mana Allah dipahami sebagai Wujud Akhir yang Absolut (al Wujud al-Akhir al-Mutlaq) dan selain-Nya adalah wujud yang nisbi. Artikel ini ingin mengkritisi sikap para pluralis yang mendistorsi pemikiran Ibnu Arabi tentang pluralisme agama. Hal ini dipandang penting guna mengembangkan sikap kritis bagi para sarjana Muslim agar tidak asal comot dan menerima begitu saja pemikiran para pluralis yang terpengaruh para orientalis. |
---|---|
ISSN: | 1412-9590 2477-0396 |