ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA MAHASISWA DAN DOSEN PADA UKM KEPROTOKOLAN SERTA DISKUSI DI KELAS

ABSTRAK: Bahasa Indonesia merupakan alat pertama, alat utama, dan alat pokok fundamental dalam proses pendidikan. Berbicara tentang pendidikan, erat sekali kaitannya dengan bahasa. Bahasa tanpa penuturnya (mahasiswa dan dosen) tidak akan menghasilkan suatu bahasa, begitupun penutur tanpa bahasanya t...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Lilik Herawati
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan 2020-10-01
Series:Fon
Online Access:https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON/article/view/3507
Description
Summary:ABSTRAK: Bahasa Indonesia merupakan alat pertama, alat utama, dan alat pokok fundamental dalam proses pendidikan. Berbicara tentang pendidikan, erat sekali kaitannya dengan bahasa. Bahasa tanpa penuturnya (mahasiswa dan dosen) tidak akan menghasilkan suatu bahasa, begitupun penutur tanpa bahasanya tidak akan menciptakan suatu bahasa. Karena bahasa memerlukan penutur dengan bunyi bahasanya yang dituturkan. Erat kaitannya dengan pembinaan yang ditujukan kepada orangnya atau penuturnya kemudian pengembangan yang ditunjukan kepada bahasanya. Kedua hal itu saling bertkaitan dan tidak bisa dipisahkan, karena untuk mencetak generasi yang cinta akan bahasa nasional bangsa kita, maka merekalah yang senantiasa meningkatakan mutu pembelajarannya dalam bahasa Indonesia dengan menguasai PUEBI serta melaksanakan Undang-Undang Kebijakan tentang bahasa yang harus kita biasakan bahkan lestarikan. Sehingga Pemerintah harus lebih tegas dan menegakan tentang hukum ketatabahasaan. Supaya mereka dapat saling membina dan mengembangkan bahasa di duplikasi selanjutnya. KATA KUNCI: Analisis; bahasa; UKM keprotokolan; dan diskusi. � ANALYSIS OF THE USE OF STUDENTS AND LECTURERS IN PROTOCOLAN SME AND CLASS DISCUSSION � ABSTRACT: Indonesian language is the first tool, the main tool, and the main fundamental tool in the educational process. Talking about education, it is closely related to language. Language without speakers (students and lecturers) will not produce a language, likewise speakers without language will not create a language. Because language requires speakers with the sounds of the language spoken. Closely related to coaching aimed at the person or speaker, then the development shown in the language. These two things are interrelated and cannot be separated, because in order to create a generation that loves our nation's national language, it is they who always improve the quality of their learning in Indonesian by mastering PUEBI and implementing the Policy Law on language that we must get used to and even preserve. So that the Government must be more firm and enforce grammatical law. So that they can foster each other and develop language in the next duplication. KEYWORDS: Analysis; language; protocol UKM; and discussion.
ISSN:2086-0609
2614-7718