PENGARUH JARAK SILINDER, BAHAN BAKAR, DAN PERLAKUAN BIJI MENTE TERHADAP PROSENTASE CNSL

Kacang mente diperoleh dari biji jambu mente. Biji mente memiliki bentuk yang unik, kulit biji yang keras, dan mengandung cashew nut shell liquid (CNSL). CNSL bersifat racun, memiliki reaksi sangat kuat yang merusak dan melukai kulit bila tersentuh. Salah satu cara memudahkan pengupasan yakni membeb...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Amiruddin Abdullah, Yohanes Benediktus Yokasing, Antonius Pangalinan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Metro 2018-12-01
Series:Turbo: Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Online Access:https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo/article/view/769
id doaj-37c8cf017ed341c58240517558798fbd
record_format Article
spelling doaj-37c8cf017ed341c58240517558798fbd2020-11-24T20:46:28ZindUniversitas Muhammadiyah MetroTurbo: Jurnal Program Studi Teknik Mesin2301-66632477-250X2018-12-017210.24127/trb.v7i2.769609PENGARUH JARAK SILINDER, BAHAN BAKAR, DAN PERLAKUAN BIJI MENTE TERHADAP PROSENTASE CNSLAmiruddin Abdullah0Yohanes Benediktus Yokasing1Antonius PangalinanPoliteknik Negeri KupangPoliteknik Negeri KupangKacang mente diperoleh dari biji jambu mente. Biji mente memiliki bentuk yang unik, kulit biji yang keras, dan mengandung cashew nut shell liquid (CNSL). CNSL bersifat racun, memiliki reaksi sangat kuat yang merusak dan melukai kulit bila tersentuh. Salah satu cara memudahkan pengupasan yakni membebaskan CNSL dan merapukan kulit biji mente dengan pembakaran. Sebelum dibakar biji mente mengalami perlakuan berupa dijemur, atau dikukus dan dijemur, dengan waktu yang direncanakan. Daun lontar dan batang bambu yang memiliki kemampuan nyala serta kecepatan pembakaran digunakan sebagai bahan bakar. Kecepatan pembakaran tergantung pada penguapan uap air dan zat-zat penguap tersebut tergantung dari besar kecilnya butir-butiran bahan bakar. Kajian dilakukan terhadap teknologi bakar kulit mente menggunakan 3 selinder dengan posisi horisontal menghasilkan prosentase CNSL tertinggi yakni 78,3 %. Dengan menggunakan bahan bakar daun lontar, dengan perlakuan biji mente dijemur 8 jam, kondisi kacang mente berwarna putih dan utuh. Prosentase basah terendah 36,7 % terjadi pada jarak silinder 30 mm, dengan bahan bakar yang digunakan batang bambu, mendapat perlakuan kukus selama 13 menit, dijemur 24 jam, warna kacang ada yang putih, ada pula kuning. Pada prosentase yang lain selain dari prosentase 36,7 % warna kacang mente tetap putih. Kata Kunci; Biji mente, teknologi, prosentase CNSLhttps://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo/article/view/769
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Amiruddin Abdullah
Yohanes Benediktus Yokasing
Antonius Pangalinan
spellingShingle Amiruddin Abdullah
Yohanes Benediktus Yokasing
Antonius Pangalinan
PENGARUH JARAK SILINDER, BAHAN BAKAR, DAN PERLAKUAN BIJI MENTE TERHADAP PROSENTASE CNSL
Turbo: Jurnal Program Studi Teknik Mesin
author_facet Amiruddin Abdullah
Yohanes Benediktus Yokasing
Antonius Pangalinan
author_sort Amiruddin Abdullah
title PENGARUH JARAK SILINDER, BAHAN BAKAR, DAN PERLAKUAN BIJI MENTE TERHADAP PROSENTASE CNSL
title_short PENGARUH JARAK SILINDER, BAHAN BAKAR, DAN PERLAKUAN BIJI MENTE TERHADAP PROSENTASE CNSL
title_full PENGARUH JARAK SILINDER, BAHAN BAKAR, DAN PERLAKUAN BIJI MENTE TERHADAP PROSENTASE CNSL
title_fullStr PENGARUH JARAK SILINDER, BAHAN BAKAR, DAN PERLAKUAN BIJI MENTE TERHADAP PROSENTASE CNSL
title_full_unstemmed PENGARUH JARAK SILINDER, BAHAN BAKAR, DAN PERLAKUAN BIJI MENTE TERHADAP PROSENTASE CNSL
title_sort pengaruh jarak silinder, bahan bakar, dan perlakuan biji mente terhadap prosentase cnsl
publisher Universitas Muhammadiyah Metro
series Turbo: Jurnal Program Studi Teknik Mesin
issn 2301-6663
2477-250X
publishDate 2018-12-01
description Kacang mente diperoleh dari biji jambu mente. Biji mente memiliki bentuk yang unik, kulit biji yang keras, dan mengandung cashew nut shell liquid (CNSL). CNSL bersifat racun, memiliki reaksi sangat kuat yang merusak dan melukai kulit bila tersentuh. Salah satu cara memudahkan pengupasan yakni membebaskan CNSL dan merapukan kulit biji mente dengan pembakaran. Sebelum dibakar biji mente mengalami perlakuan berupa dijemur, atau dikukus dan dijemur, dengan waktu yang direncanakan. Daun lontar dan batang bambu yang memiliki kemampuan nyala serta kecepatan pembakaran digunakan sebagai bahan bakar. Kecepatan pembakaran tergantung pada penguapan uap air dan zat-zat penguap tersebut tergantung dari besar kecilnya butir-butiran bahan bakar. Kajian dilakukan terhadap teknologi bakar kulit mente menggunakan 3 selinder dengan posisi horisontal menghasilkan prosentase CNSL tertinggi yakni 78,3 %. Dengan menggunakan bahan bakar daun lontar, dengan perlakuan biji mente dijemur 8 jam, kondisi kacang mente berwarna putih dan utuh. Prosentase basah terendah 36,7 % terjadi pada jarak silinder 30 mm, dengan bahan bakar yang digunakan batang bambu, mendapat perlakuan kukus selama 13 menit, dijemur 24 jam, warna kacang ada yang putih, ada pula kuning. Pada prosentase yang lain selain dari prosentase 36,7 % warna kacang mente tetap putih. Kata Kunci; Biji mente, teknologi, prosentase CNSL
url https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo/article/view/769
work_keys_str_mv AT amiruddinabdullah pengaruhjaraksilinderbahanbakardanperlakuanbijimenteterhadapprosentasecnsl
AT yohanesbenediktusyokasing pengaruhjaraksilinderbahanbakardanperlakuanbijimenteterhadapprosentasecnsl
AT antoniuspangalinan pengaruhjaraksilinderbahanbakardanperlakuanbijimenteterhadapprosentasecnsl
_version_ 1716812480794066944