ABSURDITAS DALAM DRAMA DAG DIG DUG KARYA PUTU WIJAYA DAN NOVEL PAYUDARA KARYA CHAVCHAY SYAIFULLAH (SASTRA PERBANDINGAN)

Penelitian ini bertujuan memberikan deskripsi secara kualitatif tentang absurditas prilaku yang terdapat dalam drama Dag Dig Dug karya Putu Wijaya dan novel Payudara karya Chavchay Syaifullah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan metode deskriptif, sedangkan pendekatan yang digunak...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Slamet Riyadi, Ridlwan, Ali Nuke Affandy
Format: Article
Language:Indonesian
Published: UMSurabaya Publishing 2018-02-01
Series:Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Subjects:
Online Access:http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/lingua/article/view/1444/1242
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan memberikan deskripsi secara kualitatif tentang absurditas prilaku yang terdapat dalam drama Dag Dig Dug karya Putu Wijaya dan novel Payudara karya Chavchay Syaifullah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan metode deskriptif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah (1) absurditas perilaku dalam drama Dag Dig Dug karya Putu Wijaya dimunculkan oleh tokoh suami, istri, tamu, Cokro, dan Ibrahim yang aneh; (2) absurditas perilaku dalam novel payudara karya Chavchay Syaifullah ditunjukkan oleh perilaku tokoh Bayu yang tidak masuk akal, tokoh Sakti yang berperilaku gila, tokoh Komandan yang ingin membunuh tanpa sebab, dan Tokoh Martin yang ingin menyambut kemeriahan perkawinan tokoh Bayu dan Isabela (setan wanita); (3) persamaan absurditas perilaku dalam drama Dag Dig Dug karya Putu Wijaya dan novel Payudara karya Chavchay Syaifullah ditandai oleh hal-hal yang bersifat irrasional atau di luar nalar dan tidak masuk akal; (4) Perbedaan absurditas perilaku dalam drama Dag Dig Dug karya Putu Wijaya dan novel Payudara karya Chavchay Syaifullah terletak pada penggunaan setting dan konflik, drama dag dig dug settingnya moton hanya di sekitar lingkungan rumah dan pekuburan dan konfliknya hanya membahas tentang kematian tokoh chairul umam, sedangkan dalam novel payudara settingnya lebih banyak, dan konflik yang dimunculkan lebih beragam seperti perkawinan dengan setan, berbicara dengan lukisan, dan bergerak seperti mayat.
ISSN:2302-5778
2580-3255