KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA MBAWA DALAM MEWUJUDKAN TOLERANSI BERAGAMA

<div><p>Donggo is an ethnic community living in Mbawa Village, District Donggo, Bima, West Nusa Tenggara. This Ethnic consists of various monotheism religions, such as Islam, Catholic, and Protestant. Despite having a plural society background from various religions, Donggo’s community i...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: I Made Purna
Format: Article
Language:English
Published: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016-10-01
Series:Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Subjects:
Online Access:http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/764
id doaj-37acd03a1c3b46229a0fb2ba48ad5a01
record_format Article
spelling doaj-37acd03a1c3b46229a0fb2ba48ad5a012020-11-24T21:03:06ZengBadan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan KebudayaanJurnal Pendidikan dan Kebudayaan2460-83002528-43392016-10-011226127710.24832/jpnk.v1i2.764398KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA MBAWA DALAM MEWUJUDKAN TOLERANSI BERAGAMAI Made Purna0Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, NTT<div><p>Donggo is an ethnic community living in Mbawa Village, District Donggo, Bima, West Nusa Tenggara. This Ethnic consists of various monotheism religions, such as Islam, Catholic, and Protestant. Despite having a plural society background from various religions, Donggo’s community in Mbawa village have capability in maintaining the harmony among their community. This study aims to analyze how the community in Mbawa village with various religions can avoid religious-based conflict. In addition, it analyzes what strategies are used to achieve the harmony among the community of Mbawa village. Observation was used as the main method of this study. The results of this study shows that in maintaining harmony among religious people in their community, people of Mbawa village apply their local knowledge as a cultural strategy to avoid religious conflict. In summary, local wisdom in Mbawa Village can bridge the community members of different religious beliefs.</p><p> </p><p><strong>ABSTRAK</strong></p></div><p>Masyarakat Donggo merupakan sebuah etnis yang mendiami Desa Mbawa, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Etnis ini terdiri atas berbagai macam penganut agama monoteis seperti Islam, Khatolik dan Protestan. Dengan latar belakang masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai macam agama, masyarakat Donggo di Desa Mbawa dapat memelihara harmonisasi antaranggota masyarakat. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji bagaimana masyarakat Desa Mbawa yang terdiri atas berbagai macam penganut agama dapat menghindari konflik berbasis agama. Selain itu, strategi apa saja yang digunakan sebagai wahana mewujudkan keharmonisan masyarakat Desa Mbawa. Metode observasi digunakan sebagai tumpuan utama dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menjaga kerukunan antarumat, masyarakat Desa Mbawa menggunakan kearifan lokal sebagai strategi budaya untuk menghindari terjadinya konflik antarumat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kearifan lokal yang hidup di Desa Mbasa mampu menjembatani anggota masyarakat yang berbeda keyakinan.</p>http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/764strategy of harmony, local wisdom, religious tolerance, strategi kerukunan, kearifan lokal, toleransi beragama
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author I Made Purna
spellingShingle I Made Purna
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA MBAWA DALAM MEWUJUDKAN TOLERANSI BERAGAMA
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
strategy of harmony, local wisdom, religious tolerance, strategi kerukunan, kearifan lokal, toleransi beragama
author_facet I Made Purna
author_sort I Made Purna
title KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA MBAWA DALAM MEWUJUDKAN TOLERANSI BERAGAMA
title_short KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA MBAWA DALAM MEWUJUDKAN TOLERANSI BERAGAMA
title_full KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA MBAWA DALAM MEWUJUDKAN TOLERANSI BERAGAMA
title_fullStr KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA MBAWA DALAM MEWUJUDKAN TOLERANSI BERAGAMA
title_full_unstemmed KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA MBAWA DALAM MEWUJUDKAN TOLERANSI BERAGAMA
title_sort kearifan lokal masyarakat desa mbawa dalam mewujudkan toleransi beragama
publisher Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
series Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
issn 2460-8300
2528-4339
publishDate 2016-10-01
description <div><p>Donggo is an ethnic community living in Mbawa Village, District Donggo, Bima, West Nusa Tenggara. This Ethnic consists of various monotheism religions, such as Islam, Catholic, and Protestant. Despite having a plural society background from various religions, Donggo’s community in Mbawa village have capability in maintaining the harmony among their community. This study aims to analyze how the community in Mbawa village with various religions can avoid religious-based conflict. In addition, it analyzes what strategies are used to achieve the harmony among the community of Mbawa village. Observation was used as the main method of this study. The results of this study shows that in maintaining harmony among religious people in their community, people of Mbawa village apply their local knowledge as a cultural strategy to avoid religious conflict. In summary, local wisdom in Mbawa Village can bridge the community members of different religious beliefs.</p><p> </p><p><strong>ABSTRAK</strong></p></div><p>Masyarakat Donggo merupakan sebuah etnis yang mendiami Desa Mbawa, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Etnis ini terdiri atas berbagai macam penganut agama monoteis seperti Islam, Khatolik dan Protestan. Dengan latar belakang masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai macam agama, masyarakat Donggo di Desa Mbawa dapat memelihara harmonisasi antaranggota masyarakat. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji bagaimana masyarakat Desa Mbawa yang terdiri atas berbagai macam penganut agama dapat menghindari konflik berbasis agama. Selain itu, strategi apa saja yang digunakan sebagai wahana mewujudkan keharmonisan masyarakat Desa Mbawa. Metode observasi digunakan sebagai tumpuan utama dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menjaga kerukunan antarumat, masyarakat Desa Mbawa menggunakan kearifan lokal sebagai strategi budaya untuk menghindari terjadinya konflik antarumat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kearifan lokal yang hidup di Desa Mbasa mampu menjembatani anggota masyarakat yang berbeda keyakinan.</p>
topic strategy of harmony, local wisdom, religious tolerance, strategi kerukunan, kearifan lokal, toleransi beragama
url http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/764
work_keys_str_mv AT imadepurna kearifanlokalmasyarakatdesambawadalammewujudkantoleransiberagama
_version_ 1716774160995188736