EFISIENSI PEMANFAATAN PUPUK DI LAHAN PASCA PENANAMAN LEGUMINOSA TERHADAP PRODUKTIVITAS JAGUNG LAMURU DI DESA NAIBONAT, NUSA TENGGARA TIMUR

Abstrak Legum sebagai indikator kesuburan tanah padang rumput, karena mempunyai kemampuan untuk memfiksasi nitrogen bebas dari udara ke dalam tanah. Sistem integrasi legum dengan jagung merupakan salah satu cara yang dianjurkan dalam upaya pemulihan unsur hara tanah sehingga produktivitas jagung t...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sophia Ratnawaty, L.M Riwu Kaho
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2012-04-01
Series:Jurnal Ternak Tropika
Online Access:http://ternaktropika.ub.ac.id/index.php/tropika/article/view/111
Description
Summary:Abstrak Legum sebagai indikator kesuburan tanah padang rumput, karena mempunyai kemampuan untuk memfiksasi nitrogen bebas dari udara ke dalam tanah. Sistem integrasi legum dengan jagung merupakan salah satu cara yang dianjurkan dalam upaya pemulihan unsur hara tanah sehingga produktivitas jagung tidak menurun. Tujuan penelitian untuk mengetahui pada kombinasi yang mana antara spesies leguminosa dan urea yang dapat mengembalikan kesuburan tanah dan prodiksi  jagung,. Rancangan yang digunakan adalah Pola Faktorial dengan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Faktor yang dicobakan adalah spesies leguminosa dan level pemberian pupuk urea. Faktor pertama, spesies leguminosa yang terdiri dari 7 spesies, yaitu: Clitoria ternatea, Desmanthus pernambucanus, Aescyonomene americana, Macroptilium bracteatum, Macroptilium triloba, Stylosanthes seabrana, Centrosema pascuorum. Faktor kedua, level pemberian pupuk urea yang terdiri dari 3 taraf yaitu : tanpa pupuk urea (0 kg),   75 kg/ha urea dan  150 kg/ha urea.  Variabel yang diamati adalah biomas tanaman jagung pada 14; 28; 42 dan 56 hari setelah tanam (HST), berat 100 biji dan produksi jagung. Hasil analisis uji Beda Nyata Terkecil (BNT 0,05 %) menunjukkan bahwa Faktor tunggal spesies leguminosa berpengaruh nyata terhadap variabel biomas tanaman jagung pada 28 HST, 42 HST dan produksi kernel jagung dimana spesies Clitoria ternatea menghasilkan biomas tanaman jagung tertinggi dibandingkan dengan spesies leguminosa lainnya pada 28 HST. Hasil penelitian ini memberi kesimpulan bahwa aplikasi urea pada tanaman jagung lamuru cukup satu kali yaitu pada umur 7HST jika ditanam pada lahan yang sebelumnya ditanami leguminosa karena mendapat sumbangan N dari leguminosa. Kata kunci: Efiseiensi, pupuk, produktivitas, jagung lamuru, leguminosa EFFICIENCY OF FERTILIZER AFTER LEGUMINOSE PLANTY TO PRODUCTIVITY OF LAMURU MAIZE AT NAIBONAT VILLAGE, EAST NUSA TENGGARA Abstract Productivity of lamuru maize after leguminose planty had been conducted for 6 months at Naibonat village. The objectives of the trial were to know the combination of leguminose species and nitrogen which returned of land fertility and maize yield. Factorial experiment, with completely randomized design as basic design was apply in this research. The factor of leguminose species are  Clitoria ternatea, Desmanthus pernambucanus, Aescyonomene americana, Macroptilium bracteatum, Macroptilium triloba, Stylosanthes seabrana, Centrosema pascuorum. The factor of level of fertiliser urea are non nitrogen (0 kg/ha), 75 kg/ha N and 150 kg/ha N. Totally, 63 combinations are exist with 3 times replications. The variables in this research are biomassa of maize plant of 14; 28; 42 and 56 day after sowing (DAS), weight of 100 seed corn, and the production of seed corn. Analysis of variance was apply to find out the significance difference between means of combination and least of significance difference (LSD) 0.05% was apply to find out comparisson between treatment means. The results of the research indicated that significance on single factor of leguminose species of biomass maize plant Key word:Efficiency,fertilizer, productivity, lamuru maize, leguminose
ISSN:1411-6146
2503-1007