Analisis Kinerja Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan di Kabupaten Subang

Petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pegawai negri sipil memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan pengamatan, pengendalian OPT dan dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat hanya memiliki 122 orang petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan pegawai negri sipil, 123 orang...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Amir Mahmud, Hermanu Triwidodo, Ali Nurmansyah
Format: Article
Language:English
Published: Bogor Agricultural University 2021-06-01
Series:Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Online Access:https://journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/33786
id doaj-3579ec38040a47aea8968947a4149d3a
record_format Article
spelling doaj-3579ec38040a47aea8968947a4149d3a2021-08-06T08:08:58ZengBogor Agricultural UniversityJurnal Ilmu Pertanian Indonesia0853-42172443-34622021-06-0126310.18343/jipi.26.3.392Analisis Kinerja Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan di Kabupaten SubangAmir Mahmud0Hermanu Triwidodo1Ali Nurmansyah2Sekolah Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680 Petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pegawai negri sipil memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan pengamatan, pengendalian OPT dan dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat hanya memiliki 122 orang petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan pegawai negri sipil, 123 orang petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan tenaga harian lepas yang membawahi 626 kecamatan. Jumlah tersebut setiap tahunnya akan terus berkurang, sehingga wilayah pengamatan setiap petugas akan menjadi lebih luas yang berakibat menurunnya tingkat efisiensi, akurasi, dan efektivitas pengamatan di lapangan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kinerja petugas POPT di era digital saat ini dalam melakukan pengamatan dan peramalan OPT. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penentuan responden berdasarkan teknik purposive sampling, responden merupakan petugas POPT dengan jumlah 30 petugas. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif melalui metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menggunakan software Expert Choice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan di Kabupaten Subang saat ini didominasi petugas yang berumur 21-30 tahun, pendidikan SMK/SMA dan S1, rata-rata pengalaman 5-10 tahun, dan status jabatan fungsional terbesar pada tenaga harian lepas. Analisis AHP menunjukkan kinerja petugas dipengaruhi oleh tiga faktor dengan rasio konsistensinya 0,02, yaitu pelaporan dengan bobot prioritas 16%, fasilitas 15,6%, dan pengalaman 13,4%. https://journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/33786
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Amir Mahmud
Hermanu Triwidodo
Ali Nurmansyah
spellingShingle Amir Mahmud
Hermanu Triwidodo
Ali Nurmansyah
Analisis Kinerja Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan di Kabupaten Subang
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
author_facet Amir Mahmud
Hermanu Triwidodo
Ali Nurmansyah
author_sort Amir Mahmud
title Analisis Kinerja Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan di Kabupaten Subang
title_short Analisis Kinerja Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan di Kabupaten Subang
title_full Analisis Kinerja Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan di Kabupaten Subang
title_fullStr Analisis Kinerja Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan di Kabupaten Subang
title_full_unstemmed Analisis Kinerja Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan di Kabupaten Subang
title_sort analisis kinerja petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan di kabupaten subang
publisher Bogor Agricultural University
series Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
issn 0853-4217
2443-3462
publishDate 2021-06-01
description Petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pegawai negri sipil memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan pengamatan, pengendalian OPT dan dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat hanya memiliki 122 orang petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan pegawai negri sipil, 123 orang petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan tenaga harian lepas yang membawahi 626 kecamatan. Jumlah tersebut setiap tahunnya akan terus berkurang, sehingga wilayah pengamatan setiap petugas akan menjadi lebih luas yang berakibat menurunnya tingkat efisiensi, akurasi, dan efektivitas pengamatan di lapangan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kinerja petugas POPT di era digital saat ini dalam melakukan pengamatan dan peramalan OPT. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penentuan responden berdasarkan teknik purposive sampling, responden merupakan petugas POPT dengan jumlah 30 petugas. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif melalui metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menggunakan software Expert Choice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan di Kabupaten Subang saat ini didominasi petugas yang berumur 21-30 tahun, pendidikan SMK/SMA dan S1, rata-rata pengalaman 5-10 tahun, dan status jabatan fungsional terbesar pada tenaga harian lepas. Analisis AHP menunjukkan kinerja petugas dipengaruhi oleh tiga faktor dengan rasio konsistensinya 0,02, yaitu pelaporan dengan bobot prioritas 16%, fasilitas 15,6%, dan pengalaman 13,4%.
url https://journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/33786
work_keys_str_mv AT amirmahmud analisiskinerjapetugaspengendaliorganismepengganggutumbuhandikabupatensubang
AT hermanutriwidodo analisiskinerjapetugaspengendaliorganismepengganggutumbuhandikabupatensubang
AT alinurmansyah analisiskinerjapetugaspengendaliorganismepengganggutumbuhandikabupatensubang
_version_ 1721219218541641728