LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN MEDIA ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR

<p style="margin-right: 0.02in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: x-small;">Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan dan memecahkan permasalah...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Richma Hidayati
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muria Kudus 2016-08-01
Series:Jurnal Konseling Gusjigang
Online Access:http://jurnal.umk.ac.id/index.php/gusjigang/article/view/553
Description
Summary:<p style="margin-right: 0.02in; margin-bottom: 0in; line-height: 100%;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: x-small;">Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan dan memecahkan permasalahan yang ada dalam kehidupan di masyarakat. Melalui layanan penguasaan konten, siswa dipacu untuk dapat meningkatkan ketranpilan berpikir kritisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan ketrampilan berpikir kritis siswa sekolah dasar melalui layanan penguasaan konten dengan media ular tangga. Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan Konseling. Berdasarkan hasil postes siklus I dan hasil observasi yang telah dilakukan, diperoleh ketuntasan belajar yang dibandingkan dengan KKM (nilai 75), diperoleh hasil bahwa sebanyak 8 siswa (62%) tuntas melaksanakan pembelajaran dan sebanyak 5 siswa (38%) tidak tuntas dalam siklus satu ini. Jika dilihat dari kriteria berpikir kritis, diperoleh hasil bahwa sebanyak 6 siswa (46%) berada dalam kategori sangat kritis, sebanyak 3 siswa (23%) berada dalam kategori kritis, sebanyak 3 siswa (23%) berada dalam kategori cukup kritis dan satu siswa (7%) berada dalam kategori tidak kritis.Setelah dilakukan siklus kedua layanan penguasaan konten dengan media ular tangga diperoleh hasil peningkatan yang signifikan. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa sebanyak 12 siswa (93%) tuntas melaksanakan pembelajaran dan sebanyak 1 siswa (7%) tidak tuntas dalam sikul II ini. Jika dilihat dari kriteria berpikir kritis, diperoleh hasil bahwa sebanyak 10 siswa (77%) berada dalam kategori sangat kritis, dan sebanyak 3 siswa (23%) berada dalam kategori kritis.</span></span></p>
ISSN:2460-1187
2503-281X