PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) UNTUK VISUALISASI BATIMETRI 3 DIMENSI DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER

<p>Data dan informasi mengenai bentuk topografi dasar laut sangat penting, antara lain untuk kepentingan kemanan pelayaran dan juga penting untuk kajian strategis lainnya. Makalah ini menjelaskan tentang kombinasi data <em>multibeam echosoder</em> dan metode <em>Digital Terra...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Fahrulian ., Henry M Manik, Indra Jaya
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Bogor Agricultural University 2017-02-01
Series:Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan
Online Access:http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/view/15208
id doaj-32f3f6c06ad24c6ea6924dcf104c922c
record_format Article
spelling doaj-32f3f6c06ad24c6ea6924dcf104c922c2020-11-25T00:31:54ZindBogor Agricultural UniversityJurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan2087-48712549-38412017-02-017211712410.24319/jtpk.7.117-12411245PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) UNTUK VISUALISASI BATIMETRI 3 DIMENSI DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDERFahrulian .0Henry M Manik1Indra Jaya2Program Studi Teknologi Kelautan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian BogorDepartemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian BogorDepartemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor<p>Data dan informasi mengenai bentuk topografi dasar laut sangat penting, antara lain untuk kepentingan kemanan pelayaran dan juga penting untuk kajian strategis lainnya. Makalah ini menjelaskan tentang kombinasi data <em>multibeam echosoder</em> dan metode <em>Digital Terrain Model</em> (DTM) untuk melihat kenampakan dasar laut. Metode moving average dipilih karena sangat cocok untuk diterapkan pada data multibeam yang berjumlah banyak. Hasil akhir dari kombinasi dua metode tersebut adalah visualisasi 3 dimensi. Metode ini menggunakan data <em>multibeam echosounder</em> yang telah dikoreksi dan diawali proses pembentukan <em>gridding </em>yang mewakili nilai-nilai yang ada disepanjang lajur survei. Nilai dari masing-masing gridding akan membentuk sebaran nilai seluruh data <em>sounding. shadding relief</em> dan visualisasi <em>wireframe sheet</em> menjadi kunci untuk membangun sebuah  DTM. Proses penggabungan layer yang ada digunakan untuk melihat kenampakan secara halus melalui penerapan pengaturan pencahayaan sehingga akan menghasilkan citra yang lebih halus<em>.</em> Analisis sederhana mengenai kemiringan <em>(slope)</em> dapat terlihat dengan adanya hasil DTM ini.</p>http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/view/15208
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Fahrulian .
Henry M Manik
Indra Jaya
spellingShingle Fahrulian .
Henry M Manik
Indra Jaya
PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) UNTUK VISUALISASI BATIMETRI 3 DIMENSI DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan
author_facet Fahrulian .
Henry M Manik
Indra Jaya
author_sort Fahrulian .
title PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) UNTUK VISUALISASI BATIMETRI 3 DIMENSI DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER
title_short PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) UNTUK VISUALISASI BATIMETRI 3 DIMENSI DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER
title_full PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) UNTUK VISUALISASI BATIMETRI 3 DIMENSI DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER
title_fullStr PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) UNTUK VISUALISASI BATIMETRI 3 DIMENSI DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER
title_full_unstemmed PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) UNTUK VISUALISASI BATIMETRI 3 DIMENSI DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER
title_sort penerapan metode moving average dan digital terrain model (dtm) untuk visualisasi batimetri 3 dimensi data multibeam echosounder
publisher Bogor Agricultural University
series Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan
issn 2087-4871
2549-3841
publishDate 2017-02-01
description <p>Data dan informasi mengenai bentuk topografi dasar laut sangat penting, antara lain untuk kepentingan kemanan pelayaran dan juga penting untuk kajian strategis lainnya. Makalah ini menjelaskan tentang kombinasi data <em>multibeam echosoder</em> dan metode <em>Digital Terrain Model</em> (DTM) untuk melihat kenampakan dasar laut. Metode moving average dipilih karena sangat cocok untuk diterapkan pada data multibeam yang berjumlah banyak. Hasil akhir dari kombinasi dua metode tersebut adalah visualisasi 3 dimensi. Metode ini menggunakan data <em>multibeam echosounder</em> yang telah dikoreksi dan diawali proses pembentukan <em>gridding </em>yang mewakili nilai-nilai yang ada disepanjang lajur survei. Nilai dari masing-masing gridding akan membentuk sebaran nilai seluruh data <em>sounding. shadding relief</em> dan visualisasi <em>wireframe sheet</em> menjadi kunci untuk membangun sebuah  DTM. Proses penggabungan layer yang ada digunakan untuk melihat kenampakan secara halus melalui penerapan pengaturan pencahayaan sehingga akan menghasilkan citra yang lebih halus<em>.</em> Analisis sederhana mengenai kemiringan <em>(slope)</em> dapat terlihat dengan adanya hasil DTM ini.</p>
url http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/view/15208
work_keys_str_mv AT fahrulian penerapanmetodemovingaveragedandigitalterrainmodeldtmuntukvisualisasibatimetri3dimensidatamultibeamechosounder
AT henrymmanik penerapanmetodemovingaveragedandigitalterrainmodeldtmuntukvisualisasibatimetri3dimensidatamultibeamechosounder
AT indrajaya penerapanmetodemovingaveragedandigitalterrainmodeldtmuntukvisualisasibatimetri3dimensidatamultibeamechosounder
_version_ 1725321826464169984