<p>Identifikasi relasi maksilomandibula rahang tidak bergigi lengkap</p><p>Identification of edentulous maxillomandibular relation classification</p>

Pendahuluan: Pasien tidak bergigi lengkap yang sudah terlalu lama, umumnya mengalami perubahan anatomi dalam rongga mulut seiring bertambahnya usia, termasuk perubahan pada relasi maksilomandibula, sehingga keadaan ini akan menambah tingkat kesulitan dalam perawatan. American College of Prosthodonti...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Maria Jessicca, Setyawan Bonifacius, Lisda Damayanti
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran 2017-05-01
Series:Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Online Access:http://jurnal.unpad.ac.id/jkg/article/view/18604
id doaj-3163c48128ec443f8eba060edb88ee66
record_format Article
spelling doaj-3163c48128ec443f8eba060edb88ee662020-11-24T20:46:16ZindFakultas Kedokteran Gigi Universitas PadjadjaranJurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran0854-60022549-65142017-05-0129110.24198/jkg.v29i1.186049692<p>Identifikasi relasi maksilomandibula rahang tidak bergigi lengkap</p><p>Identification of edentulous maxillomandibular relation classification</p>Maria Jessicca0Setyawan Bonifacius1Lisda Damayanti2Universitas PadjadjaranUniversitas PadjadjaranUniversitas PadjadjaranPendahuluan: Pasien tidak bergigi lengkap yang sudah terlalu lama, umumnya mengalami perubahan anatomi dalam rongga mulut seiring bertambahnya usia, termasuk perubahan pada relasi maksilomandibula, sehingga keadaan ini akan menambah tingkat kesulitan dalam perawatan. American College of Prosthodontic telah mengembangkan suatu sistem klasifikasi untuk membantu dalam menyusun rencana perawatan gigi tiruan lengkap yang terdiri dari beberapa kriteria diagnostik utama salah satunya adalah relasi maksilomandibula. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi klasifikasi relasi maksilomandibula pada rahang tidak bergigi lengkap pada pasien di Klinik Prostodonsia RSGM FKG Universitas Padjadjaran (Unpad). Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik survei. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian didapat dari 20 artikulator yang sudah dipasang model kerja rahang tidak bergigi lengkap atas dan bawah. Relasi maksilomandibula didapat dari pemeriksaan artikulator gigi tiruan lengkap secara langsung yang sedang dikerjakan oleh ko-ass atau residen. Hasil: Klasifikasi relasi maksilomandibula kelas I ditemukan sebanyak 12 responden (60%), kelas II sebanyak 2 responden (10%), dan kelas III sebanyak 6 responden (30%). Simpulan: Klasifikasi relasi maksilomandibula kelas I sebanyak 12 responden (60%) merupakan relasi yang paling banyak ditemukan pada pasien rahang tidak bergigi lengkap di RSGM FKG Unpad. Kata kunci: Rahang tidak bergigi lengkap, klasifikasi relasi maksilomandibula   ABSTRACT Introduction: Patients with long period edentulous jaw, generally experience anatomic changes in the oral cavity as we get older, including changes in the maxillomandibular relation, so this condition will increase the level of difficulty in treatment. The American College of Prosthodontic has developed a classification system to assist in developing a complete denture treatment plan consisting of several main diagnostic criteria, one of which is maxillomandibular relations. The aim of the study was to identify the classification of maxillomandibular relations in edentulous patients at the RSGM FKG Prosthodontics Clinic, Padjadjaran University (Unpad). Methods: This type of research is a descriptive study with survey techniques. Sampling using purposive sampling technique. The research sample was obtained from 20 articulators that had been installed with a complete upper and lower toothless jaw working model. Maxillomandibular relation was obtained from direct complete denture articulator examination that was being done by co-ass or resident. Result: Classification of class I maxillomandibular relations was found as many as 12 respondents (60%), class II as many as 2 respondents (10%), and class III as many as 6 respondents (30%). Conclusion: Classification of class I maxillomandibular relationships as many as 12 respondents (60%) is the most common relation in incomplete toothless jaw patients at FKG Unpad RSGM. Keywords: Edentulous jaw, maxillomandibular relation classificationhttp://jurnal.unpad.ac.id/jkg/article/view/18604
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Maria Jessicca
Setyawan Bonifacius
Lisda Damayanti
spellingShingle Maria Jessicca
Setyawan Bonifacius
Lisda Damayanti
<p>Identifikasi relasi maksilomandibula rahang tidak bergigi lengkap</p><p>Identification of edentulous maxillomandibular relation classification</p>
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
author_facet Maria Jessicca
Setyawan Bonifacius
Lisda Damayanti
author_sort Maria Jessicca
title <p>Identifikasi relasi maksilomandibula rahang tidak bergigi lengkap</p><p>Identification of edentulous maxillomandibular relation classification</p>
title_short <p>Identifikasi relasi maksilomandibula rahang tidak bergigi lengkap</p><p>Identification of edentulous maxillomandibular relation classification</p>
title_full <p>Identifikasi relasi maksilomandibula rahang tidak bergigi lengkap</p><p>Identification of edentulous maxillomandibular relation classification</p>
title_fullStr <p>Identifikasi relasi maksilomandibula rahang tidak bergigi lengkap</p><p>Identification of edentulous maxillomandibular relation classification</p>
title_full_unstemmed <p>Identifikasi relasi maksilomandibula rahang tidak bergigi lengkap</p><p>Identification of edentulous maxillomandibular relation classification</p>
title_sort <p>identifikasi relasi maksilomandibula rahang tidak bergigi lengkap</p><p>identification of edentulous maxillomandibular relation classification</p>
publisher Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
series Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
issn 0854-6002
2549-6514
publishDate 2017-05-01
description Pendahuluan: Pasien tidak bergigi lengkap yang sudah terlalu lama, umumnya mengalami perubahan anatomi dalam rongga mulut seiring bertambahnya usia, termasuk perubahan pada relasi maksilomandibula, sehingga keadaan ini akan menambah tingkat kesulitan dalam perawatan. American College of Prosthodontic telah mengembangkan suatu sistem klasifikasi untuk membantu dalam menyusun rencana perawatan gigi tiruan lengkap yang terdiri dari beberapa kriteria diagnostik utama salah satunya adalah relasi maksilomandibula. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi klasifikasi relasi maksilomandibula pada rahang tidak bergigi lengkap pada pasien di Klinik Prostodonsia RSGM FKG Universitas Padjadjaran (Unpad). Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik survei. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian didapat dari 20 artikulator yang sudah dipasang model kerja rahang tidak bergigi lengkap atas dan bawah. Relasi maksilomandibula didapat dari pemeriksaan artikulator gigi tiruan lengkap secara langsung yang sedang dikerjakan oleh ko-ass atau residen. Hasil: Klasifikasi relasi maksilomandibula kelas I ditemukan sebanyak 12 responden (60%), kelas II sebanyak 2 responden (10%), dan kelas III sebanyak 6 responden (30%). Simpulan: Klasifikasi relasi maksilomandibula kelas I sebanyak 12 responden (60%) merupakan relasi yang paling banyak ditemukan pada pasien rahang tidak bergigi lengkap di RSGM FKG Unpad. Kata kunci: Rahang tidak bergigi lengkap, klasifikasi relasi maksilomandibula   ABSTRACT Introduction: Patients with long period edentulous jaw, generally experience anatomic changes in the oral cavity as we get older, including changes in the maxillomandibular relation, so this condition will increase the level of difficulty in treatment. The American College of Prosthodontic has developed a classification system to assist in developing a complete denture treatment plan consisting of several main diagnostic criteria, one of which is maxillomandibular relations. The aim of the study was to identify the classification of maxillomandibular relations in edentulous patients at the RSGM FKG Prosthodontics Clinic, Padjadjaran University (Unpad). Methods: This type of research is a descriptive study with survey techniques. Sampling using purposive sampling technique. The research sample was obtained from 20 articulators that had been installed with a complete upper and lower toothless jaw working model. Maxillomandibular relation was obtained from direct complete denture articulator examination that was being done by co-ass or resident. Result: Classification of class I maxillomandibular relations was found as many as 12 respondents (60%), class II as many as 2 respondents (10%), and class III as many as 6 respondents (30%). Conclusion: Classification of class I maxillomandibular relationships as many as 12 respondents (60%) is the most common relation in incomplete toothless jaw patients at FKG Unpad RSGM. Keywords: Edentulous jaw, maxillomandibular relation classification
url http://jurnal.unpad.ac.id/jkg/article/view/18604
work_keys_str_mv AT mariajessicca pidentifikasirelasimaksilomandibularahangtidakbergigilengkapppidentificationofedentulousmaxillomandibularrelationclassificationp
AT setyawanbonifacius pidentifikasirelasimaksilomandibularahangtidakbergigilengkapppidentificationofedentulousmaxillomandibularrelationclassificationp
AT lisdadamayanti pidentifikasirelasimaksilomandibularahangtidakbergigilengkapppidentificationofedentulousmaxillomandibularrelationclassificationp
_version_ 1716813036549832704