DAMPAK PENANGKAPAN TERHADAP STRUKTUR DAN TINGKAT TROFIK HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA

Penangkapan ikan memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekosistem perairan. Penangkapan ikan yang dilakukan nelayan di perairan Maluku Tenggara terhadap ikan cukup intensif. Nelayan umumnya menangkap ikan menggunakan jaring insang (<em>gillnet)</em>, bagan dan pancing. Pe...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Erna Almohdar, Mulyono S. Baskoro, Roza Yusfiandayani, Am Azbas Taurusman
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Bogor Agricultural University 2017-04-01
Series:Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan
Online Access:http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/view/15923
id doaj-305d42e672f740dfbab619a85e317ede
record_format Article
spelling doaj-305d42e672f740dfbab619a85e317ede2020-11-24T21:33:22ZindBogor Agricultural UniversityJurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan2087-48712549-38412017-04-014213113810.24319/jtpk.4.131-13811683DAMPAK PENANGKAPAN TERHADAP STRUKTUR DAN TINGKAT TROFIK HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARAErna Almohdar0Mulyono S. Baskoro1Roza Yusfiandayani2Am Azbas Taurusman3Politeknik Perikanan Negeri Tual, Ambon Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian BogorPoliteknik Perikanan Negeri Tual, Ambon Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian BogorPoliteknik Perikanan Negeri Tual, Ambon Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian BogorPoliteknik Perikanan Negeri Tual, Ambon Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian BogorPenangkapan ikan memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekosistem perairan. Penangkapan ikan yang dilakukan nelayan di perairan Maluku Tenggara terhadap ikan cukup intensif. Nelayan umumnya menangkap ikan menggunakan jaring insang (<em>gillnet)</em>, bagan dan pancing. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penangkapan terhadap ekosistem, yakni struktur komunitas dan tingkat trofik hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap. Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan metode <em>experimental fishing</em>, yaitu berupa operasi penangkapan ikan menggunakan alat tangkap jaring insang (<em>gillnet</em>), bagan dan pancing di lokasi studi. Analisis data meliputi parameter kebiasaan makan hubungan panjang berat ikan, dan tingkat trofik hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukan tingkat trofik ikan pada alat tangkap bagan dan jaring berkisar 2,9 – 3,7 dan berada pada pengelompokan tingkat trofik (TL3) yakni didominasi oleh jenis omnivora yang cenderung pemakan hewan (<em>zooplankton</em>). Alat tangkap pancing berkisar 4,0 – 4,5 berada pada TL5 dan didominasi oleh jenis karnivora yang cenderung pemakan ikan dan <em>cephalopoda</em>. Ukuran rata-rata panjang total jenis ikan hasil tangkapan yang dominan menurut alat tangkap adalah ikan layang (18,2±12,5 cm), ikan lemuru (19,8±13,3 cm), ikan selar (21,9±14,2 cm), ikan lencam (20,1±13,3cm) dan ikan biji nangka (21,9±14,2 cm). Berat rata-rata hasil tangkapan utama adalah ikan layang (90 ±35gr), ikan lemuru (81 ± 28 gr), ikan selar (89 ± 40 gr), ikan lencam (92±28 gr) dan ikan biji nangka (90±30 gr). Hasil tangkapan oleh bagan, jaring insang dan pancing mengindikasikan bahwa terjadi eksploitasi yang tidak seimbang pada rantai makanan. Kelompok TL 3 dan 5 lebih dominan dieksploitasi. Hal ini secara teoritis berpotensi merusak keseimbangan ekologis sumberdaya ikan di habitat tersebut. Alat tangkap bagan dan jaring mempunyai dampak lebih besar terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan dibandingkan dengan alat tangkap pancing (TL5), karena kedua alat tangkap tersebut cenderung lebih eksploitatif pada ukuran ikan yang belum layak tangkap.http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/view/15923
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Erna Almohdar
Mulyono S. Baskoro
Roza Yusfiandayani
Am Azbas Taurusman
spellingShingle Erna Almohdar
Mulyono S. Baskoro
Roza Yusfiandayani
Am Azbas Taurusman
DAMPAK PENANGKAPAN TERHADAP STRUKTUR DAN TINGKAT TROFIK HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan
author_facet Erna Almohdar
Mulyono S. Baskoro
Roza Yusfiandayani
Am Azbas Taurusman
author_sort Erna Almohdar
title DAMPAK PENANGKAPAN TERHADAP STRUKTUR DAN TINGKAT TROFIK HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA
title_short DAMPAK PENANGKAPAN TERHADAP STRUKTUR DAN TINGKAT TROFIK HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA
title_full DAMPAK PENANGKAPAN TERHADAP STRUKTUR DAN TINGKAT TROFIK HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA
title_fullStr DAMPAK PENANGKAPAN TERHADAP STRUKTUR DAN TINGKAT TROFIK HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA
title_full_unstemmed DAMPAK PENANGKAPAN TERHADAP STRUKTUR DAN TINGKAT TROFIK HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA
title_sort dampak penangkapan terhadap struktur dan tingkat trofik hasil tangkapan ikan di perairan maluku tenggara
publisher Bogor Agricultural University
series Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan
issn 2087-4871
2549-3841
publishDate 2017-04-01
description Penangkapan ikan memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekosistem perairan. Penangkapan ikan yang dilakukan nelayan di perairan Maluku Tenggara terhadap ikan cukup intensif. Nelayan umumnya menangkap ikan menggunakan jaring insang (<em>gillnet)</em>, bagan dan pancing. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penangkapan terhadap ekosistem, yakni struktur komunitas dan tingkat trofik hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap. Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan metode <em>experimental fishing</em>, yaitu berupa operasi penangkapan ikan menggunakan alat tangkap jaring insang (<em>gillnet</em>), bagan dan pancing di lokasi studi. Analisis data meliputi parameter kebiasaan makan hubungan panjang berat ikan, dan tingkat trofik hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukan tingkat trofik ikan pada alat tangkap bagan dan jaring berkisar 2,9 – 3,7 dan berada pada pengelompokan tingkat trofik (TL3) yakni didominasi oleh jenis omnivora yang cenderung pemakan hewan (<em>zooplankton</em>). Alat tangkap pancing berkisar 4,0 – 4,5 berada pada TL5 dan didominasi oleh jenis karnivora yang cenderung pemakan ikan dan <em>cephalopoda</em>. Ukuran rata-rata panjang total jenis ikan hasil tangkapan yang dominan menurut alat tangkap adalah ikan layang (18,2±12,5 cm), ikan lemuru (19,8±13,3 cm), ikan selar (21,9±14,2 cm), ikan lencam (20,1±13,3cm) dan ikan biji nangka (21,9±14,2 cm). Berat rata-rata hasil tangkapan utama adalah ikan layang (90 ±35gr), ikan lemuru (81 ± 28 gr), ikan selar (89 ± 40 gr), ikan lencam (92±28 gr) dan ikan biji nangka (90±30 gr). Hasil tangkapan oleh bagan, jaring insang dan pancing mengindikasikan bahwa terjadi eksploitasi yang tidak seimbang pada rantai makanan. Kelompok TL 3 dan 5 lebih dominan dieksploitasi. Hal ini secara teoritis berpotensi merusak keseimbangan ekologis sumberdaya ikan di habitat tersebut. Alat tangkap bagan dan jaring mempunyai dampak lebih besar terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan dibandingkan dengan alat tangkap pancing (TL5), karena kedua alat tangkap tersebut cenderung lebih eksploitatif pada ukuran ikan yang belum layak tangkap.
url http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/view/15923
work_keys_str_mv AT ernaalmohdar dampakpenangkapanterhadapstrukturdantingkattrofikhasiltangkapanikandiperairanmalukutenggara
AT mulyonosbaskoro dampakpenangkapanterhadapstrukturdantingkattrofikhasiltangkapanikandiperairanmalukutenggara
AT rozayusfiandayani dampakpenangkapanterhadapstrukturdantingkattrofikhasiltangkapanikandiperairanmalukutenggara
AT amazbastaurusman dampakpenangkapanterhadapstrukturdantingkattrofikhasiltangkapanikandiperairanmalukutenggara
_version_ 1725953590276653056