Pola Berfikir Reflektif Ditinjau Dari Adversity Quotient
Kemampuan berpikir seseorang menjadi salah satu tolak ukur untuk tercapainya tujuan pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan berpikir yang mendukung keterampilan dalam belajar matematika adalah berpikir reflektif. Berfikir reflektif dapat terjadi ketika dalam proses menyelesaikan masalah matema...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
State Islamic Institute of Ponorogo
2018-12-01
|
Series: | Kodifikasia |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/view/1525 |
id |
doaj-3050a096564b48ec96fb8fb48389ffcf |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-3050a096564b48ec96fb8fb48389ffcf2020-11-25T02:36:22ZaraState Islamic Institute of PonorogoKodifikasia1907-63712527-92542018-12-0112227528710.21154/kodifikasia.v12i2.15251023Pola Berfikir Reflektif Ditinjau Dari Adversity QuotientUlum Fatmahanik0IAIN PonorogoKemampuan berpikir seseorang menjadi salah satu tolak ukur untuk tercapainya tujuan pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan berpikir yang mendukung keterampilan dalam belajar matematika adalah berpikir reflektif. Berfikir reflektif dapat terjadi ketika dalam proses menyelesaikan masalah matematika siswa mengalami kebingungan, kesulitan, dan keragu-raguan. Kemampuan berfikir reflektif merupakan kemampuan berfikir dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam mencapai tujuan. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir reflektif siswa maka siswa perlu melakukan suatu aktivitas memecahkan masalah matematika, yang dalam prosesnya tidak hanya melibatkan proses berfikir reflektif saja namun dibutuhkan juga usaha keras dan ketangguhan (adversity quotient) dalam mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan pola berfikir reflektif dalam memecahkan masalah matematika khususnya pada materi bangun datar ditinjau dari Adversity Quotient kategori climber yang dimiliki oleh siswa. Subjek yang dipilih yaitu siswa kelas 5 SD Tarbiyatul Islam. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa lembar angket ARP (Adversity Respon Profile), lembar tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara tes proses berpikir reflektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola berfikir reflektif pada siswa climber berada pada tingkatan reflektif karena dalam proses berfikirnya mampu melalui fase reacting, comparing, dan contemplating.https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/view/1525berfikir reflektifpemecahan masalahadversity quotient |
collection |
DOAJ |
language |
Arabic |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Ulum Fatmahanik |
spellingShingle |
Ulum Fatmahanik Pola Berfikir Reflektif Ditinjau Dari Adversity Quotient Kodifikasia berfikir reflektif pemecahan masalah adversity quotient |
author_facet |
Ulum Fatmahanik |
author_sort |
Ulum Fatmahanik |
title |
Pola Berfikir Reflektif Ditinjau Dari Adversity Quotient |
title_short |
Pola Berfikir Reflektif Ditinjau Dari Adversity Quotient |
title_full |
Pola Berfikir Reflektif Ditinjau Dari Adversity Quotient |
title_fullStr |
Pola Berfikir Reflektif Ditinjau Dari Adversity Quotient |
title_full_unstemmed |
Pola Berfikir Reflektif Ditinjau Dari Adversity Quotient |
title_sort |
pola berfikir reflektif ditinjau dari adversity quotient |
publisher |
State Islamic Institute of Ponorogo |
series |
Kodifikasia |
issn |
1907-6371 2527-9254 |
publishDate |
2018-12-01 |
description |
Kemampuan berpikir seseorang menjadi salah satu tolak ukur untuk tercapainya tujuan pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan berpikir yang mendukung keterampilan dalam belajar matematika adalah berpikir reflektif. Berfikir reflektif dapat terjadi ketika dalam proses menyelesaikan masalah matematika siswa mengalami kebingungan, kesulitan, dan keragu-raguan. Kemampuan berfikir reflektif merupakan kemampuan berfikir dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam mencapai tujuan. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir reflektif siswa maka siswa perlu melakukan suatu aktivitas memecahkan masalah matematika, yang dalam prosesnya tidak hanya melibatkan proses berfikir reflektif saja namun dibutuhkan juga usaha keras dan ketangguhan (adversity quotient) dalam mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan pola berfikir reflektif dalam memecahkan masalah matematika khususnya pada materi bangun datar ditinjau dari Adversity Quotient kategori climber yang dimiliki oleh siswa. Subjek yang dipilih yaitu siswa kelas 5 SD Tarbiyatul Islam. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa lembar angket ARP (Adversity Respon Profile), lembar tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara tes proses berpikir reflektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola berfikir reflektif pada siswa climber berada pada tingkatan reflektif karena dalam proses berfikirnya mampu melalui fase reacting, comparing, dan contemplating. |
topic |
berfikir reflektif pemecahan masalah adversity quotient |
url |
https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/kodifikasia/article/view/1525 |
work_keys_str_mv |
AT ulumfatmahanik polaberfikirreflektifditinjaudariadversityquotient |
_version_ |
1724800666462846976 |