Evaluasi Proses Chemical Milling terhadap Perilaku Perambatan Retak Lelah pada Panduan Aluminium
Proses chemical milling merupakan proses non traditional yang mampu mengurangi dimensi benda, apabila pada proses traditional machine sulit dilakukan. Akan tetapi kelemahan dari proses chemical milling adalah terjadi pengikisan permukaan, sehingga menyebabkan permukaan menjadi kasar. Kekasaran permu...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Negeri Malang
2009-02-01
|
Series: | Teknologi dan Kejuruan |
Online Access: | http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/article/view/534 |
Summary: | Proses chemical milling merupakan proses non traditional yang mampu mengurangi dimensi benda, apabila pada proses traditional machine sulit dilakukan. Akan tetapi kelemahan dari proses chemical milling adalah terjadi pengikisan permukaan, sehingga menyebabkan permukaan menjadi kasar. Kekasaran permukaan akibat proses chemical milling akan menimbulkan konsentrasi tegangan, dan hal itu berakibat timbul initial crack, sehingga akan mempercepat laju perambatan retak. Keberhasilan proses chemical milling juga sangat ditentukan oleh larutan etsa serta jenis maskant yang digunakan. Larutan etsa yang biasa digunakan untuk proses chemical milling adalah: NaOH, Na2S, HCl, dan HNO3. Sedangkan bahan maskant yang digunakan meliputi neoprene, polyvinilcloride, dan polyethiline. |
---|---|
ISSN: | 0852-0062 2477-0442 |