PEMANFAATAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI MINUMAN BERANTOSIANIN DENGAN PROSES HIDROLISIS ENZIMATIS

Ubi ungu sebagai sumber pati dan tinggi antosianin dapat dimanfaatkan sebagai minuman yang bebas penambahan gula, dan juga memiliki keunggulan untuk kesehatan tubuh. Rasa manis yang diciptakan dalam minuman diperoleh dari hasil proses enzimatis α- amilase dan glukoamilase yang memecahkan rantai pati...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Gloria Daniela Ticoalu, Yunianta, Jaya Mahar Maligan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian 2015-03-01
Series:Jurnal Pangan dan Agroindustri
Subjects:
Online Access:https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/304
id doaj-2e3436524a40465695c3a07b1817d416
record_format Article
spelling doaj-2e3436524a40465695c3a07b1817d4162020-11-25T03:19:34ZindTeknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi PertanianJurnal Pangan dan Agroindustri2354-79362685-28612015-03-01414655PEMANFAATAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI MINUMAN BERANTOSIANIN DENGAN PROSES HIDROLISIS ENZIMATISGloria Daniela Ticoalu0Yunianta1Jaya Mahar Maligan2Universitas BrawijayaUniversitas BrawijayaUniversitas BrawijayaUbi ungu sebagai sumber pati dan tinggi antosianin dapat dimanfaatkan sebagai minuman yang bebas penambahan gula, dan juga memiliki keunggulan untuk kesehatan tubuh. Rasa manis yang diciptakan dalam minuman diperoleh dari hasil proses enzimatis α- amilase dan glukoamilase yang memecahkan rantai pati menjadi gula sederhana. Tingkat kemanisan pada minuman tesebut dipengaruhi oleh substrat pada konsentrasi penggunaan tepung ubi ungu. Namun untuk mecegah terjadinya pencoklatan dan degradasi antosianin selama proses yang cukup panjang, maka ubi ungu perlu diberi perlakuan pendahuluan blansir uap dengan tujuan menginaktivasi enzim pendegradasi antosianin yang ada pada ubi ungu. Namun perlakuan blansir yang terlalu lama dapat merusak antosianin di dalam ubi ungu, untuk itu perlu diketahui lama blansir yang tepat. Hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan blansir yang paling optimum adalah selama 5 menit, dan konsentrasi tepung ubi ungu yang digunakan adalah 25% untuk menghasilkan minuman ubi ungu dengan kadar antosianin sebanyak 288.89 mg/100g, dan kemanisan yang sesuai berdasarkan hasil organoleptik yang mengandung 8.38% gula reduksi.https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/304blansirdegradasipemanispencoklatan
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Gloria Daniela Ticoalu
Yunianta
Jaya Mahar Maligan
spellingShingle Gloria Daniela Ticoalu
Yunianta
Jaya Mahar Maligan
PEMANFAATAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI MINUMAN BERANTOSIANIN DENGAN PROSES HIDROLISIS ENZIMATIS
Jurnal Pangan dan Agroindustri
blansir
degradasi
pemanis
pencoklatan
author_facet Gloria Daniela Ticoalu
Yunianta
Jaya Mahar Maligan
author_sort Gloria Daniela Ticoalu
title PEMANFAATAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI MINUMAN BERANTOSIANIN DENGAN PROSES HIDROLISIS ENZIMATIS
title_short PEMANFAATAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI MINUMAN BERANTOSIANIN DENGAN PROSES HIDROLISIS ENZIMATIS
title_full PEMANFAATAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI MINUMAN BERANTOSIANIN DENGAN PROSES HIDROLISIS ENZIMATIS
title_fullStr PEMANFAATAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI MINUMAN BERANTOSIANIN DENGAN PROSES HIDROLISIS ENZIMATIS
title_full_unstemmed PEMANFAATAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI MINUMAN BERANTOSIANIN DENGAN PROSES HIDROLISIS ENZIMATIS
title_sort pemanfaatan ubi ungu (ipomoea batatas) sebagai minuman berantosianin dengan proses hidrolisis enzimatis
publisher Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
series Jurnal Pangan dan Agroindustri
issn 2354-7936
2685-2861
publishDate 2015-03-01
description Ubi ungu sebagai sumber pati dan tinggi antosianin dapat dimanfaatkan sebagai minuman yang bebas penambahan gula, dan juga memiliki keunggulan untuk kesehatan tubuh. Rasa manis yang diciptakan dalam minuman diperoleh dari hasil proses enzimatis α- amilase dan glukoamilase yang memecahkan rantai pati menjadi gula sederhana. Tingkat kemanisan pada minuman tesebut dipengaruhi oleh substrat pada konsentrasi penggunaan tepung ubi ungu. Namun untuk mecegah terjadinya pencoklatan dan degradasi antosianin selama proses yang cukup panjang, maka ubi ungu perlu diberi perlakuan pendahuluan blansir uap dengan tujuan menginaktivasi enzim pendegradasi antosianin yang ada pada ubi ungu. Namun perlakuan blansir yang terlalu lama dapat merusak antosianin di dalam ubi ungu, untuk itu perlu diketahui lama blansir yang tepat. Hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan blansir yang paling optimum adalah selama 5 menit, dan konsentrasi tepung ubi ungu yang digunakan adalah 25% untuk menghasilkan minuman ubi ungu dengan kadar antosianin sebanyak 288.89 mg/100g, dan kemanisan yang sesuai berdasarkan hasil organoleptik yang mengandung 8.38% gula reduksi.
topic blansir
degradasi
pemanis
pencoklatan
url https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/304
work_keys_str_mv AT gloriadanielaticoalu pemanfaatanubiunguipomoeabatatassebagaiminumanberantosianindenganproseshidrolisisenzimatis
AT yunianta pemanfaatanubiunguipomoeabatatassebagaiminumanberantosianindenganproseshidrolisisenzimatis
AT jayamaharmaligan pemanfaatanubiunguipomoeabatatassebagaiminumanberantosianindenganproseshidrolisisenzimatis
_version_ 1724621575295074304