ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU RESIKO KERAWANAN PANGAN KABUPATEN BARITO KUALA

Penelitian ini untuk mengetahui indikator dan pemetaan daerah resiko kerawanan pangan di Kabupaten Barito Kuala. Memetakan kondisi ketahanan/kerawanan pangan di Barito Kuala. Mengidentifikasi dan menganalisis isu dan permasalahan terkait kemungkinan potensi resiko kerawanan pangan di Barito Kuala. D...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ahmad Yunani
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Institut Agama Islam Negeri Antasari 2017-10-01
Series:At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi
Online Access:http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/taradhi/article/view/1515
id doaj-2db628bc8b8948a6a9c6850ccb7e11e9
record_format Article
spelling doaj-2db628bc8b8948a6a9c6850ccb7e11e92020-11-24T20:47:10ZindInstitut Agama Islam Negeri AntasariAt-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi1979-38042548-99412017-10-018111610.18592/at-taradhi.v8i1.15151131ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU RESIKO KERAWANAN PANGAN KABUPATEN BARITO KUALAAhmad Yunani0Universitas Lambung MangkuratPenelitian ini untuk mengetahui indikator dan pemetaan daerah resiko kerawanan pangan di Kabupaten Barito Kuala. Memetakan kondisi ketahanan/kerawanan pangan di Barito Kuala. Mengidentifikasi dan menganalisis isu dan permasalahan terkait kemungkinan potensi resiko kerawanan pangan di Barito Kuala. Data dan informasi yang telah dikumpulkan (data sekunder dan data primer) kemudian dilakukan pemutakhiran data, kompilasi, tabulasi data dan mengolah data spasial (pemetaan). Metode yang digunakan dalam identifikasi kerentanan dan kerawanan pangan di atas menggunakan alat analisis MINITAB sebagai alat analisis statistika yang dapat mengkompilasi sekaligus beberapa variabel untuk analisis komposit. Kemudian untuk sebaran kerawanan dan ketahanan pangan menggunakan Arcgis, suatu alat pemetaan yang sudah banyak digunakan dalam analisis spasial. Melalui analisa komponen utama (Principal Component Analysis/PCA) telah ditentukan komponen yang mempengaruhi dalam penyusunan kerawanan pangan di Barito Kuala melalui 7 (tujuh) indikator tersebut dihasilkan komponen-komponen yang mempengaruhi sebagai berikut :Komponen utama / PC 1 Jumlah Warung/toko kelontongan, fasilitas kesehatan, Komponen utama / PC 2 Akses jalan, persentase kemiskinan, Komponen utama / PC 3 Gizi buruk, akses jalanm, Komponen utama / PC 4          Fasilitas kesehatan, Kematian balita dan ibu melahirkan, Komponen utama / PC 5 Persentase kemiskinan, akses jalan, Komponen utama / PC 6 Fasilitas Kesehatan, kematian balita dan ibu melahirkan.Hasil penelitian ini menyimpulkan ada 12 desa yang masuk katagori prioritas 1 berpotensi rawan pangan, masuk katagori prioritas 2 waspada rawan pangan sebanyak 26 desa, untuk katagori prioritas 3 awas rawan pangan terdapat 65 desa dan masuk katagori prioritas 4, prioritas 5, prioritas 6 dalam kondisi aman rawan pangan totalnya sebanyak 97 desa.  Strategi peningkatan ketahanan pangan perlu dilakukan melalui pendekatan jalur ganda (twin track approaches) yaitu : Pendekatan jangka pendek dengan mengupayakan membangun peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan yang berbasis pertanian pada upaya peningkatan nilai tambah dan peluang penyediaan lapangan kerja. Pendekatan jangka menengah dan panjang adalah dengan memenuhi kecukupan pangan dan gizi golongan masyarakat miskin dan rawan pangan dengan pendekatan pemberdayaan melibatkan partisipasi dan peran akitf seluruh komponen. Kata Kunci : Kerawanan Panganhttp://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/taradhi/article/view/1515
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Ahmad Yunani
spellingShingle Ahmad Yunani
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU RESIKO KERAWANAN PANGAN KABUPATEN BARITO KUALA
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi
author_facet Ahmad Yunani
author_sort Ahmad Yunani
title ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU RESIKO KERAWANAN PANGAN KABUPATEN BARITO KUALA
title_short ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU RESIKO KERAWANAN PANGAN KABUPATEN BARITO KUALA
title_full ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU RESIKO KERAWANAN PANGAN KABUPATEN BARITO KUALA
title_fullStr ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU RESIKO KERAWANAN PANGAN KABUPATEN BARITO KUALA
title_full_unstemmed ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU RESIKO KERAWANAN PANGAN KABUPATEN BARITO KUALA
title_sort analisis faktor-faktor penentu resiko kerawanan pangan kabupaten barito kuala
publisher Institut Agama Islam Negeri Antasari
series At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi
issn 1979-3804
2548-9941
publishDate 2017-10-01
description Penelitian ini untuk mengetahui indikator dan pemetaan daerah resiko kerawanan pangan di Kabupaten Barito Kuala. Memetakan kondisi ketahanan/kerawanan pangan di Barito Kuala. Mengidentifikasi dan menganalisis isu dan permasalahan terkait kemungkinan potensi resiko kerawanan pangan di Barito Kuala. Data dan informasi yang telah dikumpulkan (data sekunder dan data primer) kemudian dilakukan pemutakhiran data, kompilasi, tabulasi data dan mengolah data spasial (pemetaan). Metode yang digunakan dalam identifikasi kerentanan dan kerawanan pangan di atas menggunakan alat analisis MINITAB sebagai alat analisis statistika yang dapat mengkompilasi sekaligus beberapa variabel untuk analisis komposit. Kemudian untuk sebaran kerawanan dan ketahanan pangan menggunakan Arcgis, suatu alat pemetaan yang sudah banyak digunakan dalam analisis spasial. Melalui analisa komponen utama (Principal Component Analysis/PCA) telah ditentukan komponen yang mempengaruhi dalam penyusunan kerawanan pangan di Barito Kuala melalui 7 (tujuh) indikator tersebut dihasilkan komponen-komponen yang mempengaruhi sebagai berikut :Komponen utama / PC 1 Jumlah Warung/toko kelontongan, fasilitas kesehatan, Komponen utama / PC 2 Akses jalan, persentase kemiskinan, Komponen utama / PC 3 Gizi buruk, akses jalanm, Komponen utama / PC 4          Fasilitas kesehatan, Kematian balita dan ibu melahirkan, Komponen utama / PC 5 Persentase kemiskinan, akses jalan, Komponen utama / PC 6 Fasilitas Kesehatan, kematian balita dan ibu melahirkan.Hasil penelitian ini menyimpulkan ada 12 desa yang masuk katagori prioritas 1 berpotensi rawan pangan, masuk katagori prioritas 2 waspada rawan pangan sebanyak 26 desa, untuk katagori prioritas 3 awas rawan pangan terdapat 65 desa dan masuk katagori prioritas 4, prioritas 5, prioritas 6 dalam kondisi aman rawan pangan totalnya sebanyak 97 desa.  Strategi peningkatan ketahanan pangan perlu dilakukan melalui pendekatan jalur ganda (twin track approaches) yaitu : Pendekatan jangka pendek dengan mengupayakan membangun peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan yang berbasis pertanian pada upaya peningkatan nilai tambah dan peluang penyediaan lapangan kerja. Pendekatan jangka menengah dan panjang adalah dengan memenuhi kecukupan pangan dan gizi golongan masyarakat miskin dan rawan pangan dengan pendekatan pemberdayaan melibatkan partisipasi dan peran akitf seluruh komponen. Kata Kunci : Kerawanan Pangan
url http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/taradhi/article/view/1515
work_keys_str_mv AT ahmadyunani analisisfaktorfaktorpenenturesikokerawananpangankabupatenbaritokuala
_version_ 1716810927191359488