Summary: | Dalam perspektif Barat Postmodern, wacana-wacana yang menjadi produk pemikiran senantiasa bernuansakan relativism, equality, nihilism, dan reconstruction. Produk-produk pemikiran ini, tidak bisa dilepaskan dari pandangan hidup Barat yang profan, terbentuk selama sekian ratus tahun pengalaman teologis, sosiologis, dan historis Barat. Pandangan hidup inilah yang hari ini –era Barat Postmodern- menjadi pijakan Barat untuk memberikan tanggapan-tanggapan atas fenomena yang ada di Barat, termasuk feminisme dan gender. Islam, sebagai sebuah Agama dan Ideologi secara konseptual tentunya juga telah membentuk konsep pandangan hidup yang diproyeksikan oleh nash berupa al-Qur’an dan al-Hadis. Kedua sumber primer dalam Islam inilah yang diderivasi daripadanya konsep-konsep tentang Tuhan, Alam, Ilmu, Akal, Jiwa, dan lain sebagainya sebagai spektrum yang mengatur sudut pandang Umat Islam dalam melakukan segala hal. Kaitannya di sini, Pandangan hidup Islam diperlukan guna mengamati, menganalisa, hingga tahap mengkritisi wacana feminisme dan gender yang merupakan produk pandangan hidup Barat. Pandangan hidup Islam dituntut untuk memberikan pandangan-pandangan dan tanggapan yang proporsional terhadap produk Pandangan Hidup Barat yang memiliki perbedaan secara konseptual dengan pandangan hidup Islam.
|