Fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin Pangasius hypophthalmus sebagai produk unggulan daerah

Abstract. Diversification of patin fish macaroni has the weakness of fish’s dominating flavor, so it requires a variety of flavor fortifications on patin fish macaroni to overcome these problems. This study was aimed to determine the effect of fortification flavors on macaroni catfish (Pangasius hyp...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Suparmi Suparmi, Desmelati Desmelati, Sumarto Sumarto, Santhy Wisuda Sidauruk
Format: Article
Language:English
Published: Syiah Kuala University 2020-02-01
Series:Depik Jurnal
Online Access:http://jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/view/13563
id doaj-2c86dfdfabd141d19633ddde1595fad0
record_format Article
spelling doaj-2c86dfdfabd141d19633ddde1595fad02020-11-25T04:03:24ZengSyiah Kuala UniversityDepik Jurnal2089-77902502-61942020-02-0191445510.13170/depik.9.1.1356310827Fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin Pangasius hypophthalmus sebagai produk unggulan daerahSuparmi SuparmiDesmelati DesmelatiSumarto SumartoSanthy Wisuda SidaurukAbstract. Diversification of patin fish macaroni has the weakness of fish’s dominating flavor, so it requires a variety of flavor fortifications on patin fish macaroni to overcome these problems. This study was aimed to determine the effect of fortification flavors on macaroni catfish (Pangasius hyphophthalmus) on consumer acceptance. The method used is the experiment of making macaroni catfish with cheese, spinach, and barbeque. This study used a completely randomized design with 4 treatments and 3 replications. The treatments that M0 (control), M1 (cheese 50 grams), M2 (spinach 50 grams), M3  (barbeque 50 grams). The results of this study showed that the addition of three flavor had been varying levels of consumer acceptance, namely for panelists who liked the appearance of M0 63 people (78.75%), flavor 82.56%, odor 86.25%, texture 75%; panelists who liked the appearance of M1  80%, flavor 88.75%, odor 88.75%, texture 73.75%; panelists who liked the appearance of M2 85%, flavor 93.75%, odor 93.75%, texture 76.25%; and M3 that liked the macaroni appearance 80%, flavor 71.25%, odor 61.25%, and texture 75%. The most preferred macaroni by panelists based on the organoleptic test was macaroni with added flavor of spinach (M2), which is characterized by greenish yellow, the odor and flavor of slightly fishy, dominant spinach flavor, and hard texture. The proximate composition of M2 was a water content of 12.24%; protein of 14.67%; fat of 1.42%; crude fiber 0.34%. Keywords: Flavor; fortification; macaroni; patin Abstrak.  Diversifikasi  makaroni  ikan  patin  memiliki  kelemahan  flavor  ikan  yang  mendominasi, sehingga diperlukan fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin (Pangasius hypophthalmus) terhadap penerimaan konsumen. Metode penelitian yang digunakan yaitu melakukan percobaan pembuatan makaroni ikan patin dengan fortifikasi tiga macam flavor yaitu keju, bayam dan barbeque. Rancangan percobaan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu M0  (kontrol), M1  (keju 50 g), M2  (bayam 50 g), M3 (barbeque 50 g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi tiga macam flavor memiliki tingkat penerimaan konsumen bervariasi yaitu untuk panelis yang menyukai M0  terhadap rupa 78,75%, rasa 82,56%, aroma 86,25%, tekstur 75%; panelis yang menyukai M1  terhadap rupa 80%, rasa 88,75%, aroma 88,75% dan tekstur 73,75%; panelis yang menyukai M2 terhadap rupa 85%, rasa 93,75%, aroma 93,75% dan tekstur 76,25%; dan untuk perlakuan M3 yang menyukai rupa makaroni 80%, rasa 71,25%, aroma 61,25% dan tekstur 75%.   Makaroni yang paling disukai oleh panelis berdasarkan penilaian organoleptik adalah makaroni dengan penambahan flavor bayam (M2) yaitu dengan karakteristik berwarna kuning kehijauan, sedikit aroma dan rasa ikan, dominan rasa bayam, dan tekstur yang keras. Komposisi proksimat M2 yaitu kadar air 12,24%; kadar protein 14,67%; kadar lemak 1,42%, serat kasar 0,34%. Kata kunci: Flavor, fortifikasi, makaroni, patinhttp://jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/view/13563
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Suparmi Suparmi
Desmelati Desmelati
Sumarto Sumarto
Santhy Wisuda Sidauruk
spellingShingle Suparmi Suparmi
Desmelati Desmelati
Sumarto Sumarto
Santhy Wisuda Sidauruk
Fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin Pangasius hypophthalmus sebagai produk unggulan daerah
Depik Jurnal
author_facet Suparmi Suparmi
Desmelati Desmelati
Sumarto Sumarto
Santhy Wisuda Sidauruk
author_sort Suparmi Suparmi
title Fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin Pangasius hypophthalmus sebagai produk unggulan daerah
title_short Fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin Pangasius hypophthalmus sebagai produk unggulan daerah
title_full Fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin Pangasius hypophthalmus sebagai produk unggulan daerah
title_fullStr Fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin Pangasius hypophthalmus sebagai produk unggulan daerah
title_full_unstemmed Fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin Pangasius hypophthalmus sebagai produk unggulan daerah
title_sort fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin pangasius hypophthalmus sebagai produk unggulan daerah
publisher Syiah Kuala University
series Depik Jurnal
issn 2089-7790
2502-6194
publishDate 2020-02-01
description Abstract. Diversification of patin fish macaroni has the weakness of fish’s dominating flavor, so it requires a variety of flavor fortifications on patin fish macaroni to overcome these problems. This study was aimed to determine the effect of fortification flavors on macaroni catfish (Pangasius hyphophthalmus) on consumer acceptance. The method used is the experiment of making macaroni catfish with cheese, spinach, and barbeque. This study used a completely randomized design with 4 treatments and 3 replications. The treatments that M0 (control), M1 (cheese 50 grams), M2 (spinach 50 grams), M3  (barbeque 50 grams). The results of this study showed that the addition of three flavor had been varying levels of consumer acceptance, namely for panelists who liked the appearance of M0 63 people (78.75%), flavor 82.56%, odor 86.25%, texture 75%; panelists who liked the appearance of M1  80%, flavor 88.75%, odor 88.75%, texture 73.75%; panelists who liked the appearance of M2 85%, flavor 93.75%, odor 93.75%, texture 76.25%; and M3 that liked the macaroni appearance 80%, flavor 71.25%, odor 61.25%, and texture 75%. The most preferred macaroni by panelists based on the organoleptic test was macaroni with added flavor of spinach (M2), which is characterized by greenish yellow, the odor and flavor of slightly fishy, dominant spinach flavor, and hard texture. The proximate composition of M2 was a water content of 12.24%; protein of 14.67%; fat of 1.42%; crude fiber 0.34%. Keywords: Flavor; fortification; macaroni; patin Abstrak.  Diversifikasi  makaroni  ikan  patin  memiliki  kelemahan  flavor  ikan  yang  mendominasi, sehingga diperlukan fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh fortifikasi aneka flavor pada makaroni ikan patin (Pangasius hypophthalmus) terhadap penerimaan konsumen. Metode penelitian yang digunakan yaitu melakukan percobaan pembuatan makaroni ikan patin dengan fortifikasi tiga macam flavor yaitu keju, bayam dan barbeque. Rancangan percobaan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu M0  (kontrol), M1  (keju 50 g), M2  (bayam 50 g), M3 (barbeque 50 g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi tiga macam flavor memiliki tingkat penerimaan konsumen bervariasi yaitu untuk panelis yang menyukai M0  terhadap rupa 78,75%, rasa 82,56%, aroma 86,25%, tekstur 75%; panelis yang menyukai M1  terhadap rupa 80%, rasa 88,75%, aroma 88,75% dan tekstur 73,75%; panelis yang menyukai M2 terhadap rupa 85%, rasa 93,75%, aroma 93,75% dan tekstur 76,25%; dan untuk perlakuan M3 yang menyukai rupa makaroni 80%, rasa 71,25%, aroma 61,25% dan tekstur 75%.   Makaroni yang paling disukai oleh panelis berdasarkan penilaian organoleptik adalah makaroni dengan penambahan flavor bayam (M2) yaitu dengan karakteristik berwarna kuning kehijauan, sedikit aroma dan rasa ikan, dominan rasa bayam, dan tekstur yang keras. Komposisi proksimat M2 yaitu kadar air 12,24%; kadar protein 14,67%; kadar lemak 1,42%, serat kasar 0,34%. Kata kunci: Flavor, fortifikasi, makaroni, patin
url http://jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/view/13563
work_keys_str_mv AT suparmisuparmi fortifikasianekaflavorpadamakaroniikanpatinpangasiushypophthalmussebagaiprodukunggulandaerah
AT desmelatidesmelati fortifikasianekaflavorpadamakaroniikanpatinpangasiushypophthalmussebagaiprodukunggulandaerah
AT sumartosumarto fortifikasianekaflavorpadamakaroniikanpatinpangasiushypophthalmussebagaiprodukunggulandaerah
AT santhywisudasidauruk fortifikasianekaflavorpadamakaroniikanpatinpangasiushypophthalmussebagaiprodukunggulandaerah
_version_ 1724440303089221632