Efek Pretreatment Microwave-NaOH Pada Tepung Gedebog Pisang Kepok terhadap Yield Selulosa
Carbon sources in the form of sugar to be converted into bioethanol are rapidly developed, they are so called as the first generation, the second generation, and the third generation. The petiole of banana is the second generation of lignocellulose which is a waste and potential in Indonesia to be u...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Gadjah Mada
2018-07-01
|
Series: | Agritech |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/16657 |
Summary: | Carbon sources in the form of sugar to be converted into bioethanol are rapidly developed, they are so called as the first generation, the second generation, and the third generation. The petiole of banana is the second generation of lignocellulose which is a waste and potential in Indonesia to be used as the raw material of bioethanol production. This study aimed to determine the effect of the microwave to the content of petiole`s flour of “gepok” varieties and to know the effect of pretreatment time as well as the ratio of petiole mass to the resulted flour with the solvent of NaOH for bioethanol production. The 20 g of petiole with the size of 60 mesh was dissolved into NaOH 0.5 M with the variation of solvent volume 150 mL, 200 mL and 250 mL then was pretreated with microwave as long as 20, 30, and 40 minutes. Annova resulted that time variable affected the cellulose content however the volume didn`t. Cellulose is a compound which is going to be converted into glucose. Hence, in this study, the lowest decrease of cellulose 350,20 mg/g was chosen from the microwave pretreatment with a yield of 93,10% at 20 g: 250 mL for 30 minutes.
ABSTRAK
Sumber karbon dalam gula untuk dikonversi menjadi bioetanol banyak mengalami perkembangan, mulai dari sumber bioetanol generasi satu, generasi dua dan generasi tiga. Gedebog pisang merupakan salah satu limbah berlignoselulosa generasi dua yang potensial di Indonesia dan memiliki kandungan selulosa tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gelombang microwave terhadap kandungan selulosa tepung (gedebog) pisang kepok dan mengetahui pengaruh lama pretreatment serta perbandingan massa bahan dengan volume pelarut NaOH terhadap kandungan selulosa tepung (gedebog) pisang kepok pada proses pretreatment yang dimanfaatkan untuk produksi bioetanol. Gedebog pisang ukuran 60 mesh sebanyak 20 g dilarutkan pada larutan NaOH 0,5 M dengan variasi volume pelarut 150 mL, 200 mL, dan 250 mL, selanjutnya diberi perlakuan (pretreatment) gelombang microwave dengan variasi waktu 20, 30 dan 40 menit. Pada hasil uji lanjut Annova menyatakan bahwa variabel waktu memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan selulosa sedangkan interaksi antara variabel dan volume tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan selulosa. Selulosa merupakan senyawa yang akan dikonversi lebih lanjut menjadi glukosa. Sehingga pada penelitian ini memilih penurunan selulosa terendah yaitu menjadi 350,20 mg/g akibat pretreatment microwave-NaOH dengan rendemen 93,10% pada perlakuan massa bahan dengan volume pelarut 20 g:250 mL dengan waktu 30 menit. |
---|---|
ISSN: | 0216-0455 2527-3825 |