DARI METOBU HINGGA MEKAMBO: PERTUMBUHAN PEMUKIMAN KOTA KOLAKA PADA ABAD XX

<p>This paper describes the growth of Kolaka city in Bone in XX century. In early XX century, Kolaka became the capital of <em>onderafdeeling</em> Kolaka since 1911. In 1912 indirectly the influence of this policy was the development and repair of city facilities in the form of por...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Basrin Melamba
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Semarang 2013-01-01
Series:Paramita: Historical Studies Journal
Online Access:http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/2497
id doaj-2a54b83342f54028a1a072abee43b93c
record_format Article
spelling doaj-2a54b83342f54028a1a072abee43b93c2020-11-24T23:49:55ZengUniversitas Negeri SemarangParamita: Historical Studies Journal0854-00392407-58252013-01-0123110.15294/paramita.v23i1.24972291DARI METOBU HINGGA MEKAMBO: PERTUMBUHAN PEMUKIMAN KOTA KOLAKA PADA ABAD XXBasrin Melamba0Program Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Haluoleo<p>This paper describes the growth of Kolaka city in Bone in XX century. In early XX century, Kolaka became the capital of <em>onderafdeeling</em> Kolaka since 1911. In 1912 indirectly the influence of this policy was the development and repair of city facilities in the form of port medium, warehouse, office of toll and duty, and road network in Kolaka. Those settlement growths in Kolaka affected the economic activity and commerce. The settlement and physical region got much better especially after Dutch government settled the resident settlement with the settlement model following the centripetal roadway pattern with the village (<em>kampung</em>) pattern (o’kambo). The resident settlement pattern also followed the coastline of Mekongga and Bone Bay. Exploiting the nickel mine yielded the urban symptom in the center of area of nickel mining.</p> <p>Key words: growth, settlement, Kolaka city</p><p> </p> <p>Makalah ini menjelaskan tentang pertumbuhan Kota Kolaka di Bone pada abad XX. Pada awal abad XX, Kolaka menjadi ibukota daerah setingkat kabupaten (<em>onderafdeeling</em>) Kolaka sejak tahun 1911. Pada tahun 1912 secara tidak langsung pengaruh dari kebijakan ini adalah adanya pengembangan dan perbaikan fasilitas kota dalam bentuk sarana pelabuhan, gudang, kantor tol dan pajak, serta jaringan jalan di Kolaka. Pertumbuhan pemukiman di Kolaka tersebut mempengaruhi kegiatan ekonomi dan perdagangan. Pemukiman dan fisik wilayah menjadi jauh lebih baik terutama setelah Pemerintah Belanda menyelesaikan pemukiman penduduk dengan model pemukiman yang mengikuti pola jalan sentripetal dengan pola kampung (o'kambo). Pola pemukiman penduduk juga mengikuti garis pantai Teluk Mekongga dan Bone. Memanfaatkan tambang nikel juga menghasilkan gejala urban di tengah area pertambangan nikel.</p>Kata kunci: pertumbuhan, pemukiman, kota Kolakahttp://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/2497
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Basrin Melamba
spellingShingle Basrin Melamba
DARI METOBU HINGGA MEKAMBO: PERTUMBUHAN PEMUKIMAN KOTA KOLAKA PADA ABAD XX
Paramita: Historical Studies Journal
author_facet Basrin Melamba
author_sort Basrin Melamba
title DARI METOBU HINGGA MEKAMBO: PERTUMBUHAN PEMUKIMAN KOTA KOLAKA PADA ABAD XX
title_short DARI METOBU HINGGA MEKAMBO: PERTUMBUHAN PEMUKIMAN KOTA KOLAKA PADA ABAD XX
title_full DARI METOBU HINGGA MEKAMBO: PERTUMBUHAN PEMUKIMAN KOTA KOLAKA PADA ABAD XX
title_fullStr DARI METOBU HINGGA MEKAMBO: PERTUMBUHAN PEMUKIMAN KOTA KOLAKA PADA ABAD XX
title_full_unstemmed DARI METOBU HINGGA MEKAMBO: PERTUMBUHAN PEMUKIMAN KOTA KOLAKA PADA ABAD XX
title_sort dari metobu hingga mekambo: pertumbuhan pemukiman kota kolaka pada abad xx
publisher Universitas Negeri Semarang
series Paramita: Historical Studies Journal
issn 0854-0039
2407-5825
publishDate 2013-01-01
description <p>This paper describes the growth of Kolaka city in Bone in XX century. In early XX century, Kolaka became the capital of <em>onderafdeeling</em> Kolaka since 1911. In 1912 indirectly the influence of this policy was the development and repair of city facilities in the form of port medium, warehouse, office of toll and duty, and road network in Kolaka. Those settlement growths in Kolaka affected the economic activity and commerce. The settlement and physical region got much better especially after Dutch government settled the resident settlement with the settlement model following the centripetal roadway pattern with the village (<em>kampung</em>) pattern (o’kambo). The resident settlement pattern also followed the coastline of Mekongga and Bone Bay. Exploiting the nickel mine yielded the urban symptom in the center of area of nickel mining.</p> <p>Key words: growth, settlement, Kolaka city</p><p> </p> <p>Makalah ini menjelaskan tentang pertumbuhan Kota Kolaka di Bone pada abad XX. Pada awal abad XX, Kolaka menjadi ibukota daerah setingkat kabupaten (<em>onderafdeeling</em>) Kolaka sejak tahun 1911. Pada tahun 1912 secara tidak langsung pengaruh dari kebijakan ini adalah adanya pengembangan dan perbaikan fasilitas kota dalam bentuk sarana pelabuhan, gudang, kantor tol dan pajak, serta jaringan jalan di Kolaka. Pertumbuhan pemukiman di Kolaka tersebut mempengaruhi kegiatan ekonomi dan perdagangan. Pemukiman dan fisik wilayah menjadi jauh lebih baik terutama setelah Pemerintah Belanda menyelesaikan pemukiman penduduk dengan model pemukiman yang mengikuti pola jalan sentripetal dengan pola kampung (o'kambo). Pola pemukiman penduduk juga mengikuti garis pantai Teluk Mekongga dan Bone. Memanfaatkan tambang nikel juga menghasilkan gejala urban di tengah area pertambangan nikel.</p>Kata kunci: pertumbuhan, pemukiman, kota Kolaka
url http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/2497
work_keys_str_mv AT basrinmelamba darimetobuhinggamekambopertumbuhanpemukimankotakolakapadaabadxx
_version_ 1725480896472023040