Apa Hubungan Porong dengan Yerusalem? : Menggagas Suatu Ekoteologi Kristen
Pertanyaan di atas sulit dijawab. Faktanya, kedua kota tersebut terpisah dengan jarak yang sangat jauh. Meski keduanya dikenal sebagai tempat wisata, yang satu adalah tempat wisata para turis mancanegara—khususnya turis religius dalam tradisi agama Abrahamis—dan yang satu lagi, tempat turis do...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Sekolah Tinggi Teologi SAAT
2007-04-01
|
Series: | Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan |
Subjects: | |
Online Access: | https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/174 |
Summary: | Pertanyaan di atas sulit dijawab. Faktanya, kedua kota tersebut terpisah dengan jarak yang sangat jauh. Meski keduanya dikenal sebagai tempat wisata, yang satu adalah tempat wisata para turis mancanegara—khususnya turis religius dalam tradisi agama Abrahamis—dan yang satu lagi, tempat turis domestis yang kebetulan lewat di tempat itu, di mana selain mampir untuk membeli produk tersohornya, seperti bandeng presto, ote-ote, kerupuk udang dan petis, mereka juga ingin melihat “lumpur panas” yang tidak kalah terkenal; tetap saja, keduanya secara langsung tidak punya hubungan antara satu dengan yang lain. Namun, yang menarik, keduanya secara teologis diasumsikan mempunyai hubungan yang erat, sebab keduanya mengacu kepada hubungan antara iman dan bencana alam, atau tepatnya, antara iman dan kerusakan alam akibat sikap dan tindakan eksploitatif manusia terhadap lingkungan hidupnya. Karena itu, terjadinya “pukulan balik” dari alam atas ketamakan manusia yang terus menerus mengeksploitasinya ini perlu dipahami secara teologis. Dalam usaha memahami hal ini, ada beberapa pertanyaan penting perlu dilontarkan, seperti apakah konsidi lingkungan hidup manusia sekarang ini? Apakah motif di balik degradasi atau kerusakan lingkungan hidup? Apakah prinsip-prinsip alkitabiah yang dapat diajukan untuk membangun teologi lingkungan hidup (ekoteologi)? Akhirnya, apakah prinsip-prinsip teologis dan normatif yang dapat dibangun dari perspektif Kristen dalam menyikapi krisis ekologi yang sedang berlangsung pada masa kini? Singkatnya, tulisan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, yang semuanya berfokus pada tujuan untuk memberikan sebuah pemahaman yang utuh tentang ekoteologi Kristen, sekaligus untuk menunjukkan bahwa sesungguhnya memang ada korelasi timbal balik antara iman Kristen dan krisis lingkungan hidup yang disebabkan oleh manusia.
|
---|---|
ISSN: | 1411-7649 2684-9194 |