REFLEKSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM UPAYA UPAYA MENGEMBALIKAN JATI DIRI PENDIDIKAN INDONESIA
<p>Bangsa Indonesia melalui generasi penerus bangsa perlu mewarisi dan merefleksikan kembali buah pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam pandangannya, tujuan pendidikan adalah memajukan bangsa secara menyeluruh tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, st...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Majalengka
2018-01-01
|
Series: | Jurnal Cakrawala Pendas |
Online Access: | https://www.jurnal.unma.ac.id/index.php/CP/article/view/710 |
Summary: | <p>Bangsa Indonesia melalui generasi penerus bangsa perlu mewarisi dan merefleksikan kembali buah pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam pandangannya, tujuan pendidikan adalah memajukan bangsa secara menyeluruh tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial serta didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan sejati. Dasar-dasar pendidikan Barat dirasakan Ki Hadjar tidak tepat dan tidak cocok untuk mendidik generasi muda Indonesia karena pendidikan barat bersifat <em>regering, tucht, orde </em>(perintah, hukuman dan ketertiban). Karakter pendidikan semacam ini dalam prakteknya merupakan suatu perkosaan atas kehidupan batin anak-anak. Akibatnya, anak-anak rusak budi pekertinya karena selalu hidup di bawah paksaan/tekanan. Menurut Ki Hadjar, cara mendidik semacam itu tidak akan bisa membentuk seseorang hingga memiliki “kepribadian”. Sejalan dengan pandangan ini, pendidikan di Indonesia seyogianya memberikan rasa aman, menyenangkan, tenang, dan memberikan rasa bahagia sehingga siswa tanpa paksaan dan secara alamiah menyantap ilmu pengetahuan dengan maksimal. Di sisi lain, tuntutan hidup abad ke-21 secara makro dan pemberlakuan kurikulum baru di Indonesia secara mikro menuntut pendidikan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi hidup di abad ke-21. Memasuki abad 21 kemajuan teknologi telah memasuki berbagai sendi kehidupan, termasuk pendidikan. Oleh sebab itu, perlu kiranya sebagai generasi penerus bangsa kembali membedah intisari dari konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dalam pandangan pendidikan multiliterasi. Pendidikan multiliterasi yang memberikan kebebasan siswa dalam berpikir, berkreasi, dan berpendapat sejalan dengan konsep <em>pancadarma </em>yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya pendidikan multiliterasi memiliki ciri yakni multi konsep, multi budaya, multi gaya belajar, dan multi multi modal memberikan sebuah konsep pendidikan yang memberikan kesan dan mengarahkan kepada nilai-nilai pancasila. Abad ke 21 memberikan sebuah gambaran bahwa pendidikan menjadi semakin penting untuk menjamin peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja, dan bertahan dengan menggunakan keterampilan untuk hidup <em>(life skills). </em>Sejalan dengan pemaparan di atas, dengan merefleksikan kembali nilai pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam perspektif pendidikan multiliterasi merupakan suatu wujud nyata dalam menyongsong pendidikan Indonesia agar kelak Indonesia mampu mewujudkan cita-citanya yakni menciptakan generasi emas 2045.</p><p><strong>Kata Kunci</strong>: Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Pendidikan Abad Ke-21</p> |
---|---|
ISSN: | 2442-7470 2579-4442 |