Status Keterpajanan Household Air Pollution (HAP) Terhadap Panjang Badan Balita Kota Palembang

Sejumlah studi lainnya menemukan bukti yang mendukung hipotesis bahwa polusi udara dalam ruang dapat meningkatkan risiko gangguan pada pertumbuhan panjang badan balita. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan status keterpajanan polusi udara dalam rumah terhadap pertumbuhan panjang badan balit...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dwi Septiawati, Elvi Sunarsih, Inoy Trisnaini, Ani Nidia Listianti
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Muhammadiyah University Press 2019-02-01
Series:Jurnal Kesehatan
Subjects:
Online Access:http://journals.ums.ac.id/index.php/JK/article/view/7540
id doaj-291cf84b3f834d14a4b6119a58ceff6b
record_format Article
spelling doaj-291cf84b3f834d14a4b6119a58ceff6b2020-11-25T03:20:17ZindMuhammadiyah University PressJurnal Kesehatan1979-76212019-02-0111210.23917/jurnal kesehatan.v11i2.75404538Status Keterpajanan Household Air Pollution (HAP) Terhadap Panjang Badan Balita Kota PalembangDwi Septiawati0Elvi SunarsihInoy TrisnainiAni Nidia ListiantiFakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatera SelatanSejumlah studi lainnya menemukan bukti yang mendukung hipotesis bahwa polusi udara dalam ruang dapat meningkatkan risiko gangguan pada pertumbuhan panjang badan balita. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan status keterpajanan polusi udara dalam rumah terhadap pertumbuhan panjang badan balita Kota Palembang. Desain studi crossectional dengan 150 sampel. Teknik pengambilan sampel terpilih dilakukan dengan proportional random sampling. Data pertumbuhan fisik balita, pajanan udara dalam ruang, dan variabel lain yang diteliti merupakan data primer dari hasil wawancara langsung. Teknik analisa data secara univariat dan uji chi-square. Terbukti adanya hubungan antara HAP dengan pertumbuhan berat panjang balita yang tidak normal untuk indikator PB/U (p value: 0,002; PR 1.8; 95%CI: 1.2-2.8). Faktor risiko lain yang juga berhubungan dengan pertumbuhan panjang badan balita yang tidak normal adalah pemberian ASI eksklusif (p value: 0,013; PR 1.5; 95%CI: 1.1-2.2) dan pajanan asap rokok (p value: 0,048; PR 1.4; 95%CI: 1.02-2.04). Pajanan polusi udara dalam ruang terbukti dapat mempengaruhi pertumbuhan panjang badan ideal pada balitahttp://journals.ums.ac.id/index.php/JK/article/view/7540balitahousehold air pollutionpertumbuhan panjang badan
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Dwi Septiawati
Elvi Sunarsih
Inoy Trisnaini
Ani Nidia Listianti
spellingShingle Dwi Septiawati
Elvi Sunarsih
Inoy Trisnaini
Ani Nidia Listianti
Status Keterpajanan Household Air Pollution (HAP) Terhadap Panjang Badan Balita Kota Palembang
Jurnal Kesehatan
balita
household air pollution
pertumbuhan panjang badan
author_facet Dwi Septiawati
Elvi Sunarsih
Inoy Trisnaini
Ani Nidia Listianti
author_sort Dwi Septiawati
title Status Keterpajanan Household Air Pollution (HAP) Terhadap Panjang Badan Balita Kota Palembang
title_short Status Keterpajanan Household Air Pollution (HAP) Terhadap Panjang Badan Balita Kota Palembang
title_full Status Keterpajanan Household Air Pollution (HAP) Terhadap Panjang Badan Balita Kota Palembang
title_fullStr Status Keterpajanan Household Air Pollution (HAP) Terhadap Panjang Badan Balita Kota Palembang
title_full_unstemmed Status Keterpajanan Household Air Pollution (HAP) Terhadap Panjang Badan Balita Kota Palembang
title_sort status keterpajanan household air pollution (hap) terhadap panjang badan balita kota palembang
publisher Muhammadiyah University Press
series Jurnal Kesehatan
issn 1979-7621
publishDate 2019-02-01
description Sejumlah studi lainnya menemukan bukti yang mendukung hipotesis bahwa polusi udara dalam ruang dapat meningkatkan risiko gangguan pada pertumbuhan panjang badan balita. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan status keterpajanan polusi udara dalam rumah terhadap pertumbuhan panjang badan balita Kota Palembang. Desain studi crossectional dengan 150 sampel. Teknik pengambilan sampel terpilih dilakukan dengan proportional random sampling. Data pertumbuhan fisik balita, pajanan udara dalam ruang, dan variabel lain yang diteliti merupakan data primer dari hasil wawancara langsung. Teknik analisa data secara univariat dan uji chi-square. Terbukti adanya hubungan antara HAP dengan pertumbuhan berat panjang balita yang tidak normal untuk indikator PB/U (p value: 0,002; PR 1.8; 95%CI: 1.2-2.8). Faktor risiko lain yang juga berhubungan dengan pertumbuhan panjang badan balita yang tidak normal adalah pemberian ASI eksklusif (p value: 0,013; PR 1.5; 95%CI: 1.1-2.2) dan pajanan asap rokok (p value: 0,048; PR 1.4; 95%CI: 1.02-2.04). Pajanan polusi udara dalam ruang terbukti dapat mempengaruhi pertumbuhan panjang badan ideal pada balita
topic balita
household air pollution
pertumbuhan panjang badan
url http://journals.ums.ac.id/index.php/JK/article/view/7540
work_keys_str_mv AT dwiseptiawati statusketerpajananhouseholdairpollutionhapterhadappanjangbadanbalitakotapalembang
AT elvisunarsih statusketerpajananhouseholdairpollutionhapterhadappanjangbadanbalitakotapalembang
AT inoytrisnaini statusketerpajananhouseholdairpollutionhapterhadappanjangbadanbalitakotapalembang
AT aninidialistianti statusketerpajananhouseholdairpollutionhapterhadappanjangbadanbalitakotapalembang
_version_ 1724618324736737280