Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah Susun dengan Prevalensi Penyakit Respirasi Kronis di Jakarta

• Main Authors: Wanda Gautami, Elisna Syahruddin
• Format: Article
• Language: English
• Published: Universitas Indonesia 2014-04-01
• Series: Journal Kedokteran Indonesia
• Online Access: http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/view/3004
• ISSN: 2338-1426; 2338-6037

<div>Penyakit respirasi kronis seperti asma, pneumonia, tuberkulosis, dan penyakit paru obstruktif kronis</div><div>(PPOK) merupakan penyebab mortalitas yang tinggi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah</div><div>untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan rumah terhadap prevalensi penyakit respirasi</div><div>kronis yaitu PPOK, batuk kronis, TB paru, asma, pneumonia dan infeksi fungal pada penghuni rusun</div><div>di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan alat ukur berupa kuesioner.</div><div>Penelitian dilakukan terhadap 120 keluarga yang tinggal di rusun menengah kebawah di Jakarta pada</div><div>tahun 2012. Variabel lingkungan yang diteliti meliputi ventilasi, pencahayaan, kepadatan hunian, sarana</div><div>sanitasi, suhu udara, dan kelembaban udara. Dari 120 keluarga, didapatkan 513 data penghuni rusun</div><div>dengan prevalensi penyakit respirasi secara total sebesar 41,9%, secara rinci yaitu &nbsp;prevalensi TB</div><div>paru sebesar 7,6%, PPOK sebesar 1,8%, asma sebesar 1%, infeksi fungal sebesar 0,8%, pneumonia</div><div>sebesar 0,2%, batuk kronis sebesar 0,6%, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sebesar 32,9%.</div><div>Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara &nbsp;prevalensi penyakit respirasi kronis dengan</div><div>ventilasi rusun (p=0,042) , dan dengan pencahayaan dalam rusun (p=0,003). Penyakit respirasi kronis</div><div>memiliki hubungan dengan keadaan lingkungan yaitu ventilasi dan pencahayaan pada penghuni rusun</div><div>di Jakarta.</div><div><br /></div><div><strong>Kata kunci</strong>: penyakit respirasi kronis, kondisi lingkungan, rumah susun</div>