Pertumbuhan, Hasil, dan Mutu Biji Kedelai dengan Pemberian Pupuk Organik dan Fosfor

ABSTRAKKedelai adalah tanaman yang membutuhkan fosfor (P) lebih banyak untuk pembentukan bijinya dibandingkan denganleguminosa lain. Fosfor merupakan faktor pembatas utama di daerah tropis karena sering difiksasi oleh aluminium danbesi. Salah satu upaya meningkatkan kesuburan tanah adalah melalui pe...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Chairani Hanum
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Institut Pertanian Bogor 2014-06-01
Series:Jurnal Agronomi Indonesia
Online Access:http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalagronomi/article/view/8098
id doaj-28358e29ed324c0d906bdec92476a9e1
record_format Article
spelling doaj-28358e29ed324c0d906bdec92476a9e12021-02-24T06:55:00ZindInstitut Pertanian BogorJurnal Agronomi Indonesia2085-29162337-36522014-06-0141310.24831/jai.v41i3.80988098Pertumbuhan, Hasil, dan Mutu Biji Kedelai dengan Pemberian Pupuk Organik dan FosforChairani Hanum0Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU, Padang Bulan-MedanABSTRAKKedelai adalah tanaman yang membutuhkan fosfor (P) lebih banyak untuk pembentukan bijinya dibandingkan denganleguminosa lain. Fosfor merupakan faktor pembatas utama di daerah tropis karena sering difiksasi oleh aluminium danbesi. Salah satu upaya meningkatkan kesuburan tanah adalah melalui penambahan bahan organik dan manajemen fosfor.Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pupuk organik dan fosfor terhadap pertumbuhan, hasil dan mutubiji kedelai. Percobaan dilakukan mulai April sampai September 2011 berupa percobaan pot (isi 10 kg tanah kering udara)menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dua faktor. Faktor pertama adalah pupuk organik yang terdiri atas tigajenis, yaitu kotoran sapi, tandan kosong kelapa sawit (TKKS), dan blotong, masing-masing dengan dosis 180 g tanamandan  tanpa  pupuk (kontrol).  Faktor  ke-2  adalah dosis P yang terdiri atas 4 taraf, yaitu 0, 0.45, 0.90, dan 1.35 g P tanaman. Pupuk P tidak berpengaruh nyata pada seluruh peubah amatan, sedangkan pupuk organik berpengaruh nyata.Kompos blotong meningkatkan jumlah bintil akar efektif (77.0%), bobot kering akar (94.7% ), bobot kering  biji (50.3%),dan  kandungan protein biji (0.9%) dibandingkan tanpa pemberian. Kandungan lemak biji kedelai meningkat 4.2% denganpemberian blotong atau TKKS. Bobot kering tajuk tertinggi diperoleh pada pemberian kompos blotong dan pupuk P dengandosis 0.45 g tanaman-1-1. Kata kunci: blotong, Glycine max, kotoran sapi, tandan kosong kelapa sawit, lemak kedelai, protein kedelaihttp://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalagronomi/article/view/8098
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Chairani Hanum
spellingShingle Chairani Hanum
Pertumbuhan, Hasil, dan Mutu Biji Kedelai dengan Pemberian Pupuk Organik dan Fosfor
Jurnal Agronomi Indonesia
author_facet Chairani Hanum
author_sort Chairani Hanum
title Pertumbuhan, Hasil, dan Mutu Biji Kedelai dengan Pemberian Pupuk Organik dan Fosfor
title_short Pertumbuhan, Hasil, dan Mutu Biji Kedelai dengan Pemberian Pupuk Organik dan Fosfor
title_full Pertumbuhan, Hasil, dan Mutu Biji Kedelai dengan Pemberian Pupuk Organik dan Fosfor
title_fullStr Pertumbuhan, Hasil, dan Mutu Biji Kedelai dengan Pemberian Pupuk Organik dan Fosfor
title_full_unstemmed Pertumbuhan, Hasil, dan Mutu Biji Kedelai dengan Pemberian Pupuk Organik dan Fosfor
title_sort pertumbuhan, hasil, dan mutu biji kedelai dengan pemberian pupuk organik dan fosfor
publisher Institut Pertanian Bogor
series Jurnal Agronomi Indonesia
issn 2085-2916
2337-3652
publishDate 2014-06-01
description ABSTRAKKedelai adalah tanaman yang membutuhkan fosfor (P) lebih banyak untuk pembentukan bijinya dibandingkan denganleguminosa lain. Fosfor merupakan faktor pembatas utama di daerah tropis karena sering difiksasi oleh aluminium danbesi. Salah satu upaya meningkatkan kesuburan tanah adalah melalui penambahan bahan organik dan manajemen fosfor.Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pupuk organik dan fosfor terhadap pertumbuhan, hasil dan mutubiji kedelai. Percobaan dilakukan mulai April sampai September 2011 berupa percobaan pot (isi 10 kg tanah kering udara)menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dua faktor. Faktor pertama adalah pupuk organik yang terdiri atas tigajenis, yaitu kotoran sapi, tandan kosong kelapa sawit (TKKS), dan blotong, masing-masing dengan dosis 180 g tanamandan  tanpa  pupuk (kontrol).  Faktor  ke-2  adalah dosis P yang terdiri atas 4 taraf, yaitu 0, 0.45, 0.90, dan 1.35 g P tanaman. Pupuk P tidak berpengaruh nyata pada seluruh peubah amatan, sedangkan pupuk organik berpengaruh nyata.Kompos blotong meningkatkan jumlah bintil akar efektif (77.0%), bobot kering akar (94.7% ), bobot kering  biji (50.3%),dan  kandungan protein biji (0.9%) dibandingkan tanpa pemberian. Kandungan lemak biji kedelai meningkat 4.2% denganpemberian blotong atau TKKS. Bobot kering tajuk tertinggi diperoleh pada pemberian kompos blotong dan pupuk P dengandosis 0.45 g tanaman-1-1. Kata kunci: blotong, Glycine max, kotoran sapi, tandan kosong kelapa sawit, lemak kedelai, protein kedelai
url http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalagronomi/article/view/8098
work_keys_str_mv AT chairanihanum pertumbuhanhasildanmutubijikedelaidenganpemberianpupukorganikdanfosfor
_version_ 1724253180845359104