Perbedaan Besaran Uang Saku Dan Aktivitas Fisik Antara Siswi Gemuk Dan Normal Di SMA Negeri 5 Surabaya
ABSTRACT Background: High food consumption due to spending excess money and low physical activity could increased the risk of overweight.Objectives: This study aimed to analyzed the differences amount of pocket money and physical activity between students with overweight and normal at SMA Negeri...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Airlangga
2020-09-01
|
Series: | Amerta Nutrition |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/15276 |
id |
doaj-28023acbf23f42d0b779fe0ade30efce |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-28023acbf23f42d0b779fe0ade30efce2020-11-25T03:51:25ZengUniversitas AirlanggaAmerta Nutrition2580-11632580-97762020-09-014317818410.20473/amnt.v4i3.2020.178-18410796Perbedaan Besaran Uang Saku Dan Aktivitas Fisik Antara Siswi Gemuk Dan Normal Di SMA Negeri 5 SurabayaAnnisa Rizka Oktavianita0Bambang WirjatmadiUniversitas AirlanggaABSTRACT Background: High food consumption due to spending excess money and low physical activity could increased the risk of overweight.Objectives: This study aimed to analyzed the differences amount of pocket money and physical activity between students with overweight and normal at SMA Negeri 5 Surabaya.Methods: The design of the study was case control involving 52 samples with 26 case sampels for overweight students and 26 control sampels for normal students. Body weight measurements using a digital body scale and height using microtoise, this measurements was done before the research began. The quetioners were to identified data identity, amount of pocket money and physical activity. Data were analyzed using Mann Whitney with p>0.005. Results: Some characteristic of the sampels were based on age groups, parent’s occupation and body mass index. The average age of case sampels was 15 years old and control sampels was 16 years old. The occupation of sampels father from two groups were as employees (53.8% and 57.7%) and entrepreneurs (15.4% and 19.2%). Furthermore the occupation of sampel’s mother from two groups were as house wife (96.2% and 92.3%) and entrepreneurs (3.8%). The test result showed the p value about difference of amount of pocket money was p=0.380 and p<0.001 for physical activity. Conclusions: In conclusion there were no differences of amount of pocket money between the two groups. There were differences about physical activity between the two groups . ABSTRAK Latar Belakang: Tingginya konsumsi makanan akibat pengeluaran uang saku berlebih dan rendahnya aktivitas fisik dapat meningkatkan resiko kegemukan. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan besaran uang saku dan aktivitas fisik antara siswi gemuk dan normal di SMA Negeri 5 Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi case control dengan total responden 52 siswi yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 26 siswi kelompok kasus yaitu siswi gemuk dan 26 siswi kelompok kontrol yaitu siswi normal. Dilakukan pengukuran berat badan menggunakan digital scale dan tinggi badan menggunakan microtoise untuk menilai status gizi, pengukuran ini dilakukan pada saat sebelum penelitian dimulai. Wawancara dan pengisian kuesioner guna mengetahui karakteristik dan besaran uang saku beserta aktivitas fisik responden yang diukur bersamaan pada saat pengambilan data. Teknik analisis data menggunakan uji beda Mann Whitney dengan p<0,05. Hasil: Rata-rata usia siswi pada kelompok kasus adalah 15 tahun sedangkan pada kelompok kontrol adalah 16 tahun. Pekerjaan ayah dari kedua kelompok siswi adalah sebagai karyawan swasta (53,8% dan 57,7%) dan wiraswasta (15,4% dan 19,2%). Untuk pekerjaan ibu dari kedua kelompok siswi tersebut ialah ibu rumah tangga (96,2% dan 92,3%) dan wirausaha masing-masing kelompok sebesar 3,8%. Hasil uji beda besaran uang saku adalah p = 0,380 dan hasil dari uji beda aktifitas fisik adalah p < 0,001. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan besaran uang dan terdapat perbedaan aktivitas fisik antara kelompok kasus dan kontrol. Perlu diadakannya aktivitas fisik tambahan sebagai bentuk pencegahan masalah gizi lainnya.https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/15276public health nutrition |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Annisa Rizka Oktavianita Bambang Wirjatmadi |
spellingShingle |
Annisa Rizka Oktavianita Bambang Wirjatmadi Perbedaan Besaran Uang Saku Dan Aktivitas Fisik Antara Siswi Gemuk Dan Normal Di SMA Negeri 5 Surabaya Amerta Nutrition public health nutrition |
author_facet |
Annisa Rizka Oktavianita Bambang Wirjatmadi |
author_sort |
Annisa Rizka Oktavianita |
title |
Perbedaan Besaran Uang Saku Dan Aktivitas Fisik Antara Siswi Gemuk Dan Normal Di SMA Negeri 5 Surabaya |
title_short |
Perbedaan Besaran Uang Saku Dan Aktivitas Fisik Antara Siswi Gemuk Dan Normal Di SMA Negeri 5 Surabaya |
title_full |
Perbedaan Besaran Uang Saku Dan Aktivitas Fisik Antara Siswi Gemuk Dan Normal Di SMA Negeri 5 Surabaya |
title_fullStr |
Perbedaan Besaran Uang Saku Dan Aktivitas Fisik Antara Siswi Gemuk Dan Normal Di SMA Negeri 5 Surabaya |
title_full_unstemmed |
Perbedaan Besaran Uang Saku Dan Aktivitas Fisik Antara Siswi Gemuk Dan Normal Di SMA Negeri 5 Surabaya |
title_sort |
perbedaan besaran uang saku dan aktivitas fisik antara siswi gemuk dan normal di sma negeri 5 surabaya |
publisher |
Universitas Airlangga |
series |
Amerta Nutrition |
issn |
2580-1163 2580-9776 |
publishDate |
2020-09-01 |
description |
ABSTRACT
Background: High food consumption due to spending excess money and low physical activity could increased the risk of overweight.Objectives: This study aimed to analyzed the differences amount of pocket money and physical activity between students with overweight and normal at SMA Negeri 5 Surabaya.Methods: The design of the study was case control involving 52 samples with 26 case sampels for overweight students and 26 control sampels for normal students. Body weight measurements using a digital body scale and height using microtoise, this measurements was done before the research began. The quetioners were to identified data identity, amount of pocket money and physical activity. Data were analyzed using Mann Whitney with p>0.005.
Results: Some characteristic of the sampels were based on age groups, parent’s occupation and body mass index. The average age of case sampels was 15 years old and control sampels was 16 years old. The occupation of sampels father from two groups were as employees (53.8% and 57.7%) and entrepreneurs (15.4% and 19.2%). Furthermore the occupation of sampel’s mother from two groups were as house wife (96.2% and 92.3%) and entrepreneurs (3.8%). The test result showed the p value about difference of amount of pocket money was p=0.380 and p<0.001 for physical activity.
Conclusions: In conclusion there were no differences of amount of pocket money between the two groups. There were differences about physical activity between the two groups .
ABSTRAK
Latar Belakang: Tingginya konsumsi makanan akibat pengeluaran uang saku berlebih dan rendahnya aktivitas fisik dapat meningkatkan resiko kegemukan.
Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan besaran uang saku dan aktivitas fisik antara siswi gemuk dan normal di SMA Negeri 5 Surabaya.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi case control dengan total responden 52 siswi yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 26 siswi kelompok kasus yaitu siswi gemuk dan 26 siswi kelompok kontrol yaitu siswi normal. Dilakukan pengukuran berat badan menggunakan digital scale dan tinggi badan menggunakan microtoise untuk menilai status gizi, pengukuran ini dilakukan pada saat sebelum penelitian dimulai. Wawancara dan pengisian kuesioner guna mengetahui karakteristik dan besaran uang saku beserta aktivitas fisik responden yang diukur bersamaan pada saat pengambilan data. Teknik analisis data menggunakan uji beda Mann Whitney dengan p<0,05.
Hasil: Rata-rata usia siswi pada kelompok kasus adalah 15 tahun sedangkan pada kelompok kontrol adalah 16 tahun. Pekerjaan ayah dari kedua kelompok siswi adalah sebagai karyawan swasta (53,8% dan 57,7%) dan wiraswasta (15,4% dan 19,2%). Untuk pekerjaan ibu dari kedua kelompok siswi tersebut ialah ibu rumah tangga (96,2% dan 92,3%) dan wirausaha masing-masing kelompok sebesar 3,8%. Hasil uji beda besaran uang saku adalah p = 0,380 dan hasil dari uji beda aktifitas fisik adalah p < 0,001.
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan besaran uang dan terdapat perbedaan aktivitas fisik antara kelompok kasus dan kontrol. Perlu diadakannya aktivitas fisik tambahan sebagai bentuk pencegahan masalah gizi lainnya. |
topic |
public health nutrition |
url |
https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/15276 |
work_keys_str_mv |
AT annisarizkaoktavianita perbedaanbesaranuangsakudanaktivitasfisikantarasiswigemukdannormaldismanegeri5surabaya AT bambangwirjatmadi perbedaanbesaranuangsakudanaktivitasfisikantarasiswigemukdannormaldismanegeri5surabaya |
_version_ |
1724487927521607680 |