KULTUR PENDIDIKAN PESANTREN DAN RADIKALISME

Penelitian ini bertujuan untuk, (a) mendeskripsikan dan mengungkapkan adanya hubungan kultur pendidikan pesantren al-Madinah dengan radikalisme, (b) mengungkapkan kultur pendidikan pesantren radikal. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan t...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Abdul Malik, Ajat Sudrajat, Farida Hanum
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Yogyakarta 2017-01-01
Series:Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi
Subjects:
Online Access:http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/view/11279
id doaj-280162d314e141d2bfc9978dc8a6ce5e
record_format Article
spelling doaj-280162d314e141d2bfc9978dc8a6ce5e2020-11-24T23:21:35ZindUniversitas Negeri YogyakartaJurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi2302-63832502-16482017-01-01421031148736KULTUR PENDIDIKAN PESANTREN DAN RADIKALISMEAbdul Malik0Ajat Sudrajat1Farida Hanum2IAIN MataramFakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri YogyakartaFakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk, (a) mendeskripsikan dan mengungkapkan adanya hubungan kultur pendidikan pesantren al-Madinah dengan radikalisme, (b) mengungkapkan kultur pendidikan pesantren radikal. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, partisipasi, interview dan dokumentasi. Sementara teknik analisis datanya adalah teknik analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) kultur pendidikan pesantren al-Madinah memiliki kecenderungan pada radikalisme dan ekslusifisme, (b) kultur pendidikan pesantren memiliki kurikulum jihad sebagai bagian dari pemahaman agama yang dikembangkan dalam pendidikan pesantren. Hal tersebut menunjukan adanya perubahan kultur pendidikan pesantren yang mengarah pada heterogenitas pola, model, tujuan dan kultur pendidikan yang dikembangkan.  Kultur pesantren yang cenderung pada radikalisme, sejauh ini tidak hanya dapat diukur dari adanya kurikulum jihad atau lainnya akan tetapi dapat diamati dari muatan hidden curriculum yang cenderung dapat diukur melalui gejala dan ekspresi perilaku santri dan ustad. Misalnya segala perangkat nilai, pemikiran, syimbol, sistem, pola, proses pendidikan dan tradisi yang melekat dalam seluruh kegiatan, baik pada aspek yang dapat di amati (tangible) seperti perilaku fisik, bangunan, sikap fanatik, dan syimbol maupun yang tidak teramati (intangible) seperti aspek motivasi, keyakinan, antusisme, ideologi, niat, keberkahan, dan pemikiran.. Kata kunci: pesantren, pendidikan, radikalisme, kultur   CULTURE OF PESANTREN EDUCATION AND RADICALISM Abstract This study aims to, (a) describe and disclose their relationship education culture Pesantren al-Madinah with radicalism, (b) disclose the culture of radical pesantren education. This study was descriptive qualitative research. Data collection techniques using observation, participation, interview and documentation. While data analysis technique is inductive analysis techniques. The results showed that (a) the culture of al-Madinah Islamic boarding schools have a tendency to radicalism and exclusiveness, (b) the culture of jihad education schools have the same curriculum as part of the understanding of religion that developed in pesantren education. It shows the change in the culture of pesantren education leading to heterogeneity in patterns, models, goals and educational culture developed. Pesantren culture that tends to the radicalism, has so far not only be measured from their curriculum or other jihad but can be observed from the charge hidden curriculum which tends to be measured by the expression of symptoms and behavior of students and chaplains. For example all the values, thoughts, symbols, system, pattern, process of education and tradition inherent in all activities, both on aspects that can be observed (tangible) such as physical behavior, building, bigotry, and symbols and unobservable (intangible ) as aspects of motivation, confidence, enthusiasm, ideology, faith, blessings, and thinking. Keywords: School, education, radicalism, culturehttp://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/view/11279Abstract This study aims to, (a) describe and disclose their relationship education culture Pesantren al-Madinah with radicalism, (b) disclose the culture of radical pesanteren education. This study was descriptive qualitative research. Data collection te
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Abdul Malik
Ajat Sudrajat
Farida Hanum
spellingShingle Abdul Malik
Ajat Sudrajat
Farida Hanum
KULTUR PENDIDIKAN PESANTREN DAN RADIKALISME
Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi
Abstract This study aims to, (a) describe and disclose their relationship education culture Pesantren al-Madinah with radicalism, (b) disclose the culture of radical pesanteren education. This study was descriptive qualitative research. Data collection te
author_facet Abdul Malik
Ajat Sudrajat
Farida Hanum
author_sort Abdul Malik
title KULTUR PENDIDIKAN PESANTREN DAN RADIKALISME
title_short KULTUR PENDIDIKAN PESANTREN DAN RADIKALISME
title_full KULTUR PENDIDIKAN PESANTREN DAN RADIKALISME
title_fullStr KULTUR PENDIDIKAN PESANTREN DAN RADIKALISME
title_full_unstemmed KULTUR PENDIDIKAN PESANTREN DAN RADIKALISME
title_sort kultur pendidikan pesantren dan radikalisme
publisher Universitas Negeri Yogyakarta
series Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi
issn 2302-6383
2502-1648
publishDate 2017-01-01
description Penelitian ini bertujuan untuk, (a) mendeskripsikan dan mengungkapkan adanya hubungan kultur pendidikan pesantren al-Madinah dengan radikalisme, (b) mengungkapkan kultur pendidikan pesantren radikal. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, partisipasi, interview dan dokumentasi. Sementara teknik analisis datanya adalah teknik analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) kultur pendidikan pesantren al-Madinah memiliki kecenderungan pada radikalisme dan ekslusifisme, (b) kultur pendidikan pesantren memiliki kurikulum jihad sebagai bagian dari pemahaman agama yang dikembangkan dalam pendidikan pesantren. Hal tersebut menunjukan adanya perubahan kultur pendidikan pesantren yang mengarah pada heterogenitas pola, model, tujuan dan kultur pendidikan yang dikembangkan.  Kultur pesantren yang cenderung pada radikalisme, sejauh ini tidak hanya dapat diukur dari adanya kurikulum jihad atau lainnya akan tetapi dapat diamati dari muatan hidden curriculum yang cenderung dapat diukur melalui gejala dan ekspresi perilaku santri dan ustad. Misalnya segala perangkat nilai, pemikiran, syimbol, sistem, pola, proses pendidikan dan tradisi yang melekat dalam seluruh kegiatan, baik pada aspek yang dapat di amati (tangible) seperti perilaku fisik, bangunan, sikap fanatik, dan syimbol maupun yang tidak teramati (intangible) seperti aspek motivasi, keyakinan, antusisme, ideologi, niat, keberkahan, dan pemikiran.. Kata kunci: pesantren, pendidikan, radikalisme, kultur   CULTURE OF PESANTREN EDUCATION AND RADICALISM Abstract This study aims to, (a) describe and disclose their relationship education culture Pesantren al-Madinah with radicalism, (b) disclose the culture of radical pesantren education. This study was descriptive qualitative research. Data collection techniques using observation, participation, interview and documentation. While data analysis technique is inductive analysis techniques. The results showed that (a) the culture of al-Madinah Islamic boarding schools have a tendency to radicalism and exclusiveness, (b) the culture of jihad education schools have the same curriculum as part of the understanding of religion that developed in pesantren education. It shows the change in the culture of pesantren education leading to heterogeneity in patterns, models, goals and educational culture developed. Pesantren culture that tends to the radicalism, has so far not only be measured from their curriculum or other jihad but can be observed from the charge hidden curriculum which tends to be measured by the expression of symptoms and behavior of students and chaplains. For example all the values, thoughts, symbols, system, pattern, process of education and tradition inherent in all activities, both on aspects that can be observed (tangible) such as physical behavior, building, bigotry, and symbols and unobservable (intangible ) as aspects of motivation, confidence, enthusiasm, ideology, faith, blessings, and thinking. Keywords: School, education, radicalism, culture
topic Abstract This study aims to, (a) describe and disclose their relationship education culture Pesantren al-Madinah with radicalism, (b) disclose the culture of radical pesanteren education. This study was descriptive qualitative research. Data collection te
url http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/view/11279
work_keys_str_mv AT abdulmalik kulturpendidikanpesantrendanradikalisme
AT ajatsudrajat kulturpendidikanpesantrendanradikalisme
AT faridahanum kulturpendidikanpesantrendanradikalisme
_version_ 1725571104631685120