ANALISIS DAMPAK EKONOMI SEKTOR BESI DAN BAJA DASAR TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL

Sejak terbitnya UU No. 4 Tahun 2009 hingga diberlakukannya secara efektif pada Januari tahun 2014, banyak perusahaan yang sudah berinvestasi membangun industri pengolahan (smelter) di sektor pertambangan mineral logam, khususnya nikel dan besi. Namun apakah kehadirannya ini akan mampu mendorong pert...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Triswan Suseno
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Bandung 2018-07-01
Series:Statistika
Online Access:https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/statistika/article/view/3472
id doaj-24999db0549d4493b72ddd5536a4611d
record_format Article
spelling doaj-24999db0549d4493b72ddd5536a4611d2020-11-24T21:50:23ZindUniversitas Islam BandungStatistika1411-58912018-07-01181577010.29313/jstat.v18i1.34722360ANALISIS DAMPAK EKONOMI SEKTOR BESI DAN BAJA DASAR TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONALTriswan Suseno0R & D coal mining technologySejak terbitnya UU No. 4 Tahun 2009 hingga diberlakukannya secara efektif pada Januari tahun 2014, banyak perusahaan yang sudah berinvestasi membangun industri pengolahan (smelter) di sektor pertambangan mineral logam, khususnya nikel dan besi. Namun apakah kehadirannya ini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara Nasional baik terhadap sektor pertambangan mineral logam itu sendiri maupun terhadap sektor-sektor lainnya di dalam negeri. Untuk mengetahuinya, perlu dilakukan analisis dampak ekonomi kehadiran industri pengolahan nikel dan besi yang diukur dengan menggunakan indeks pengganda output, pendapatan, nilai tambah dan tenaga kerja yang berasal dari analisis model input-output. Berdasarkan hasil perhitungan, menunjukkan bahwa sektor pertambangan pasir/bijih besi memiliki pengganda output 1,5826, pengganda pendapatan 1,4329, pengganda nilai tambah 1,4620 dan pengganda tenaga kerja 1,58. Pengganda output sektor pertambangan nikel 1,4679, pengganda pendapatan 1,9590, pengganda nilai tambah 1,9892 dan pengganda tenaga kerja 1,47. Sedangkan pengganda output sektor besi dan baja dasar 1,9884, pengganda pendapatan 3,3985, nilai tambah 2,9892 dan pengganda tenaga kerja 1,99.https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/statistika/article/view/3472
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Triswan Suseno
spellingShingle Triswan Suseno
ANALISIS DAMPAK EKONOMI SEKTOR BESI DAN BAJA DASAR TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
Statistika
author_facet Triswan Suseno
author_sort Triswan Suseno
title ANALISIS DAMPAK EKONOMI SEKTOR BESI DAN BAJA DASAR TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
title_short ANALISIS DAMPAK EKONOMI SEKTOR BESI DAN BAJA DASAR TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
title_full ANALISIS DAMPAK EKONOMI SEKTOR BESI DAN BAJA DASAR TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
title_fullStr ANALISIS DAMPAK EKONOMI SEKTOR BESI DAN BAJA DASAR TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
title_full_unstemmed ANALISIS DAMPAK EKONOMI SEKTOR BESI DAN BAJA DASAR TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
title_sort analisis dampak ekonomi sektor besi dan baja dasar terhadap perekonomian nasional
publisher Universitas Islam Bandung
series Statistika
issn 1411-5891
publishDate 2018-07-01
description Sejak terbitnya UU No. 4 Tahun 2009 hingga diberlakukannya secara efektif pada Januari tahun 2014, banyak perusahaan yang sudah berinvestasi membangun industri pengolahan (smelter) di sektor pertambangan mineral logam, khususnya nikel dan besi. Namun apakah kehadirannya ini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara Nasional baik terhadap sektor pertambangan mineral logam itu sendiri maupun terhadap sektor-sektor lainnya di dalam negeri. Untuk mengetahuinya, perlu dilakukan analisis dampak ekonomi kehadiran industri pengolahan nikel dan besi yang diukur dengan menggunakan indeks pengganda output, pendapatan, nilai tambah dan tenaga kerja yang berasal dari analisis model input-output. Berdasarkan hasil perhitungan, menunjukkan bahwa sektor pertambangan pasir/bijih besi memiliki pengganda output 1,5826, pengganda pendapatan 1,4329, pengganda nilai tambah 1,4620 dan pengganda tenaga kerja 1,58. Pengganda output sektor pertambangan nikel 1,4679, pengganda pendapatan 1,9590, pengganda nilai tambah 1,9892 dan pengganda tenaga kerja 1,47. Sedangkan pengganda output sektor besi dan baja dasar 1,9884, pengganda pendapatan 3,3985, nilai tambah 2,9892 dan pengganda tenaga kerja 1,99.
url https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/statistika/article/view/3472
work_keys_str_mv AT triswansuseno analisisdampakekonomisektorbesidanbajadasarterhadapperekonomiannasional
_version_ 1725884488514273280