<p>Indeks plak masyarakat suku Baduy sebelum dan sesudah menyikat gigi menggunakan sabut kelapa</p><p>Plaque index of the Baduy tribe community before and after toothbrushing with coconut fibre</p>

Pendahuluan: Menyikat gigi merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yang dipengaruhi oleh alat dan teknik yang digunakan. Masyarakat Suku Baduy menyikat gigi menggunakan sabut kelapa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan indeks plak Masyarakat Suku Baduy sebelu...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Gracety Shabrina, Riana Wardani, Asty Samiaty Setiawan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran 2017-08-01
Series:Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Online Access:http://jurnal.unpad.ac.id/jkg/article/view/18568
Description
Summary:Pendahuluan: Menyikat gigi merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yang dipengaruhi oleh alat dan teknik yang digunakan. Masyarakat Suku Baduy menyikat gigi menggunakan sabut kelapa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan indeks plak Masyarakat Suku Baduy sebelum dan sesudah menyikat gigi menggunakan sabut kelapa. Metode: Metode penelitian yang dilakukan bersifat pra-eksperimental, dengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel terdiri dari 36 orang yang diperoleh secara purposive sampling. Metode penilaian plak yang digunakan adalah indeks plak O’Leary dan New Method of Plaque Scoring (NMPS). Data yang diperoleh berupa indeks plak dan dianalisis secara statistik menggunakan uji statistik χ2 (Chi-square). Hasil: Hasil uji statistik χ2 (Chi-square) menunjukkan perubahan indeks plak O’Leary bahwa nilai χ-hitung yang diperoleh (10,060) > χ-tabel (7,815), sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak, sedangkan pada indeks plak NMPS.nilai χ-hitung yang diperoleh (2,455) > χ-tabel (5,991), sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 diterima. Simpulan: Terdapat perubahan bermakna berdasarkan indeks plak O’leary pada masyarakat Suku Baduy antara sebelum dengan sesudah menggosok gigi menggunakan sabut kelapa yang termasuk dalam kategori buruk, namun tidak terdapat perubahan yang bermakna berdasarkan indeks plak NMPS yang termasuk dalam kategori baik. Kata kunci: Indeks plak O’Leary, New Method of Plaque Scoring (NMPS), Baduy, menyikat gigi, sabut kelapa.   ABSTRACT Introduction: Brushing your teeth is one way to maintain healthy teeth and oral cavity, which is influenced by the tools and techniques used. The Baduy tribe people brush their teeth using coconut fibre. The purpose of the study was to determine the differences in the Baduy tribe plaque index before and after brushing teeth using coconut fibre. Methods: The research method was pre-experimental, with one group pretest-posttest design. The sample consisted of 36 people obtained by purposive sampling. The plaque assessment method used were the O’Leary and New Method of Plaque Scoring (NMPS) plaque index. Data collected in the form of plaque indices and analysed statistically using the χ2 (Chi-square) statistical test. Result: The results of the statistical test χ2 (Chi-square) showed the change in the O’Leary plaque index that the χ-count value obtained (10.060) > χ-table (7.815), according to the hypothesis testing criteria that H0 was rejected; while the NMPS plaque index χ-count value obtained (2.455) > χ-table (5.991), according to the hypothesis testing criteria that H0 was accepted. Conclusion: There was a significant change in the Baduy tribe O'Leary plaque index before and after brushing teeth using a coconut fibre which was categorised as poor, but there were no significant changes in the NMPS plaque index which belongs to the good category. Keywords: O’Leary plaque index, New Method of Plaque Scoring (NMPS), Baduy, brushing teeth, coconut fibre.
ISSN:0854-6002
2549-6514