Uji Validitas Konstruk Pada Instrumen Health Belief Model (HBM) Dengan Metode Confirmatory Factor Analysis (CFA)
Abstract The aim of this research was to test the construct validity of Health Belief Model (HBM), a theory which generally used in health education. Current research used six dimensions to measure HBM: perceived suspectibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to ac...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2018-10-01
|
Series: | Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/jp3i/article/view/9311 |
Summary: | Abstract
The aim of this research was to test the construct validity of Health Belief Model (HBM), a theory which generally used in health education. Current research used six dimensions to measure HBM: perceived suspectibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to action, dan self efficacy. HBM is measured by questionnaire that was constructed based on Health Belief Model by Champion and Skinner (in Glanz, 2008). Data were collected from 305 married women age 15-45 years who were checking up in a Health Center in Padangsimpuan City. Confirmatory factor analysis was used as method. By first order confirmatory factor analysis method, the result showed that six dimensions of HBM are fit for one factor model.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji validitas konstruk dari Health Belief Model (HBM), teori yang paling umum digunakan dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan. Dalam penelitian ini digunakan enam dimensi untuk mengukur HBM, yaitu perceived suspectibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to action, dan self efficacy. Pada penelitian ini HBM diukur menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan pada komponen HBM yang dikemukakan oleh Champion dan Skinner (dalam Glanz, 2008). Data didapat dari wanita yang sudah menikah dengan rentang usia dewasa awal hingga dewasa akhir (15-45 tahun) di salah satu puskesmas di kota Padangsidimpuan sehingga banyak subjek yang kebetulan datang untuk berobat atau melakukan prosedur KB di sana. Jumlah sampel yang didapatkan berjumlah 305 orang. Metode analisis yang digunakan untuk menguji konstruk ini adalah analisis faktor konfirmatorik. Hasil pengujian melalui analisis faktor satu tingkat menunjukkan bahwa semua dimensi dari HBM mengukur model satu faktor. |
---|---|
ISSN: | 2089-6247 2654-5713 |