PENGEMBANGAN METODE DUAL-FREKUENSI UNTUK MENGAMATI STRUKTUR VERTIKAL RAINDROP SIZE DISTRIBUTION (DSD) DI KOTO TABANG
Metode untuk mengamati struktur vertikal parameter mikrofisika hujan yang dikenal dengan DSD telah dikembangkan menggunakan data Equatorial Atmosphere Radar (EAR) dan Boundary Layer Radar (BLR) di Koto Tabang, Sumatera Barat, Indonesia. Spektrum hujan dari BLR yang merupakan fungsi DSD dimodelkan de...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Andalas
2014-09-01
|
Series: | JIF (Jurnal Ilmu Fisika) |
Online Access: | http://jif.fmipa.unand.ac.id/index.php/jif/article/view/98 |
id |
doaj-24132cf783ba4f65a8110d8c623631e6 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-24132cf783ba4f65a8110d8c623631e62020-11-25T03:42:43ZengJurusan Fisika, FMIPA Universitas AndalasJIF (Jurnal Ilmu Fisika)1979-46572614-73862014-09-0162525810.25077/jif.6.2.52-58.201485PENGEMBANGAN METODE DUAL-FREKUENSI UNTUK MENGAMATI STRUKTUR VERTIKAL RAINDROP SIZE DISTRIBUTION (DSD) DI KOTO TABANGMutya Vonnisa0Universitas AndalasMetode untuk mengamati struktur vertikal parameter mikrofisika hujan yang dikenal dengan DSD telah dikembangkan menggunakan data Equatorial Atmosphere Radar (EAR) dan Boundary Layer Radar (BLR) di Koto Tabang, Sumatera Barat, Indonesia. Spektrum hujan dari BLR yang merupakan fungsi DSD dimodelkan dengan modifikasi fungsi gamma dan spektrum turbulen atmosfir dari EAR dimodelkan dengan fungsi Gauss. Parameter DSD dan turbulen didapatkan dengan menggunakan metode non-linear least square fitting. Data dari Joss-Wadvogel Disdrometer (JD) digunakan untuk memvalidasi hasil yang didapatkan dari data radar. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa metode dual-frekuensi lebih akurat dibandingkan dengan metode single-frekuensi. Hal itu ditunjukkan oleh hasil fitting spektrum hujan dari metode dualfrekuensi lebih tinggi dan jelas dibandingkan metode single-frekuensi. Selain itu DSD yang dihasilkan oleh metode dual-frekuensi lebih mendekati DSD dari JD dibandingkan dengan singlefrekuensi.http://jif.fmipa.unand.ac.id/index.php/jif/article/view/98 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Mutya Vonnisa |
spellingShingle |
Mutya Vonnisa PENGEMBANGAN METODE DUAL-FREKUENSI UNTUK MENGAMATI STRUKTUR VERTIKAL RAINDROP SIZE DISTRIBUTION (DSD) DI KOTO TABANG JIF (Jurnal Ilmu Fisika) |
author_facet |
Mutya Vonnisa |
author_sort |
Mutya Vonnisa |
title |
PENGEMBANGAN METODE DUAL-FREKUENSI UNTUK MENGAMATI STRUKTUR VERTIKAL RAINDROP SIZE DISTRIBUTION (DSD) DI KOTO TABANG |
title_short |
PENGEMBANGAN METODE DUAL-FREKUENSI UNTUK MENGAMATI STRUKTUR VERTIKAL RAINDROP SIZE DISTRIBUTION (DSD) DI KOTO TABANG |
title_full |
PENGEMBANGAN METODE DUAL-FREKUENSI UNTUK MENGAMATI STRUKTUR VERTIKAL RAINDROP SIZE DISTRIBUTION (DSD) DI KOTO TABANG |
title_fullStr |
PENGEMBANGAN METODE DUAL-FREKUENSI UNTUK MENGAMATI STRUKTUR VERTIKAL RAINDROP SIZE DISTRIBUTION (DSD) DI KOTO TABANG |
title_full_unstemmed |
PENGEMBANGAN METODE DUAL-FREKUENSI UNTUK MENGAMATI STRUKTUR VERTIKAL RAINDROP SIZE DISTRIBUTION (DSD) DI KOTO TABANG |
title_sort |
pengembangan metode dual-frekuensi untuk mengamati struktur vertikal raindrop size distribution (dsd) di koto tabang |
publisher |
Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Andalas |
series |
JIF (Jurnal Ilmu Fisika) |
issn |
1979-4657 2614-7386 |
publishDate |
2014-09-01 |
description |
Metode untuk mengamati struktur vertikal parameter mikrofisika hujan yang dikenal dengan DSD telah dikembangkan menggunakan data Equatorial Atmosphere Radar (EAR) dan Boundary Layer Radar (BLR) di Koto Tabang, Sumatera Barat, Indonesia. Spektrum hujan dari BLR yang merupakan fungsi DSD dimodelkan dengan modifikasi fungsi gamma dan spektrum turbulen atmosfir dari EAR dimodelkan dengan fungsi Gauss. Parameter DSD dan turbulen didapatkan dengan menggunakan metode non-linear least square fitting. Data dari Joss-Wadvogel Disdrometer (JD) digunakan untuk memvalidasi hasil yang didapatkan dari data radar. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa metode dual-frekuensi lebih akurat dibandingkan dengan metode single-frekuensi. Hal itu ditunjukkan oleh hasil fitting spektrum hujan dari metode dualfrekuensi lebih tinggi dan jelas dibandingkan metode single-frekuensi. Selain itu DSD yang dihasilkan oleh metode dual-frekuensi lebih mendekati DSD dari JD dibandingkan dengan singlefrekuensi. |
url |
http://jif.fmipa.unand.ac.id/index.php/jif/article/view/98 |
work_keys_str_mv |
AT mutyavonnisa pengembanganmetodedualfrekuensiuntukmengamatistrukturvertikalraindropsizedistributiondsddikototabang |
_version_ |
1724524008887549952 |