Pembelajaran Tutor Sebaya: Solusi Praktis Dalam Rangka Menyongsong Pembelajaran Sastra Yang Menyenangkan Bagi Siswa SMP
Permasalahan umum yang sering ditemukan dalam pembelajaran sastra adalah ketimpangan prosentase peserta didik yang menaruh minat terhadap sastra dengan yang tidak. Contoh kasus, di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) terdapat sebagian kecil peserta didik yang menyukai sastra, baik itu puisi, p...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
STKIP Singkawang
2016-09-01
|
Series: | JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) |
Online Access: | http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JP-BSI/article/view/93 |
id |
doaj-237903ee7eec47158802fafb437df3da |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-237903ee7eec47158802fafb437df3da2020-11-25T02:28:19ZindSTKIP SingkawangJP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)2477-59322477-846X2016-09-0112687210.26737/jp-bsi.v1i2.9372Pembelajaran Tutor Sebaya: Solusi Praktis Dalam Rangka Menyongsong Pembelajaran Sastra Yang Menyenangkan Bagi Siswa SMPAbdul MukhlisPermasalahan umum yang sering ditemukan dalam pembelajaran sastra adalah ketimpangan prosentase peserta didik yang menaruh minat terhadap sastra dengan yang tidak. Contoh kasus, di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) terdapat sebagian kecil peserta didik yang menyukai sastra, baik itu puisi, prosa, dan drama. Namun, sebagian besar peserta didik lain justru sama sekali tidak menyukai sastra. Berdasarkan kasus tersebut, makalah ini memiliki tujuan: 1) memaparkan hakikat cooperative learning, 2) memaparkan hakikat metode tutor sebaya, 3) memaparkan konsep metode pembelajaran tutor sebaya, dan 4) mendeskripsikan simulasi penerapan metode turor sebaya dalam pembelajaran sastra di SMP. Model pembelajaran cooperative merupakan model pembelajaran yang prinsip utamanya adalah bekerja sama dalam satu kelompok. Model ini cocok untuk pembelajaran sastra di sekolah, baik di kelas maupun di luar kelas. Model cooperative learning yang mendukung pembelajaran sastra yaitu metode tutor sebaya (peer tutoring). Metode tutor sebaya berfokus pada kegiatan peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik yang memiliki kemampuan dan motivasi belajar sastra yang lebih tinggi dari teman satu kelasnya, dijadikan tutor untuk membimbing teman-temannya dalam proses belajar. Dengan metode tersebut, pembelajaran sastra yang biasanya terkesan membosankan dapat berubah suasana menjadi menyenangkan. Selain itu, metode ini dapat pula menumbuhkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya bidang sastra.http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JP-BSI/article/view/93 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Abdul Mukhlis |
spellingShingle |
Abdul Mukhlis Pembelajaran Tutor Sebaya: Solusi Praktis Dalam Rangka Menyongsong Pembelajaran Sastra Yang Menyenangkan Bagi Siswa SMP JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) |
author_facet |
Abdul Mukhlis |
author_sort |
Abdul Mukhlis |
title |
Pembelajaran Tutor Sebaya: Solusi Praktis Dalam Rangka Menyongsong Pembelajaran Sastra Yang Menyenangkan Bagi Siswa SMP |
title_short |
Pembelajaran Tutor Sebaya: Solusi Praktis Dalam Rangka Menyongsong Pembelajaran Sastra Yang Menyenangkan Bagi Siswa SMP |
title_full |
Pembelajaran Tutor Sebaya: Solusi Praktis Dalam Rangka Menyongsong Pembelajaran Sastra Yang Menyenangkan Bagi Siswa SMP |
title_fullStr |
Pembelajaran Tutor Sebaya: Solusi Praktis Dalam Rangka Menyongsong Pembelajaran Sastra Yang Menyenangkan Bagi Siswa SMP |
title_full_unstemmed |
Pembelajaran Tutor Sebaya: Solusi Praktis Dalam Rangka Menyongsong Pembelajaran Sastra Yang Menyenangkan Bagi Siswa SMP |
title_sort |
pembelajaran tutor sebaya: solusi praktis dalam rangka menyongsong pembelajaran sastra yang menyenangkan bagi siswa smp |
publisher |
STKIP Singkawang |
series |
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) |
issn |
2477-5932 2477-846X |
publishDate |
2016-09-01 |
description |
Permasalahan umum yang sering ditemukan dalam pembelajaran sastra adalah ketimpangan prosentase peserta didik yang menaruh minat terhadap sastra dengan yang tidak. Contoh kasus, di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) terdapat sebagian kecil peserta didik yang menyukai sastra, baik itu puisi, prosa, dan drama. Namun, sebagian besar peserta didik lain justru sama sekali tidak menyukai sastra. Berdasarkan kasus tersebut, makalah ini memiliki tujuan: 1) memaparkan hakikat cooperative learning, 2) memaparkan hakikat metode tutor sebaya, 3) memaparkan konsep metode pembelajaran tutor sebaya, dan 4) mendeskripsikan simulasi penerapan metode turor sebaya dalam pembelajaran sastra di SMP. Model pembelajaran cooperative merupakan model pembelajaran yang prinsip utamanya adalah bekerja sama dalam satu kelompok. Model ini cocok untuk pembelajaran sastra di sekolah, baik di kelas maupun di luar kelas. Model cooperative learning yang mendukung pembelajaran sastra yaitu metode tutor sebaya (peer tutoring). Metode tutor sebaya berfokus pada kegiatan peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik yang memiliki kemampuan dan motivasi belajar sastra yang lebih tinggi dari teman satu kelasnya, dijadikan tutor untuk membimbing teman-temannya dalam proses belajar. Dengan metode tersebut, pembelajaran sastra yang biasanya terkesan membosankan dapat berubah suasana menjadi menyenangkan. Selain itu, metode ini dapat pula menumbuhkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya bidang sastra. |
url |
http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JP-BSI/article/view/93 |
work_keys_str_mv |
AT abdulmukhlis pembelajarantutorsebayasolusipraktisdalamrangkamenyongsongpembelajaransastrayangmenyenangkanbagisiswasmp |
_version_ |
1724838992559472640 |