KAJIAN DESAIN TOYOTA KIJANG DAN PENGUATAN CITRA PADA MASYARAKAT SOLO

Indonesia's modern consumer societies develop in conjunction with the history of global economy and the transformation of consumer capitalism. This happens in many communities in cities of Indonesia, including Solo. With a population of 500 thousand at night and 1.5 million during the day, it i...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Satriana Didiek Isnanta
Format: Article
Language:English
Published: Petra Christian University 2007-01-01
Series:Nirmana
Subjects:
Online Access:http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article/view/17068
id doaj-2362b76edc5641cea254852f1c1da55d
record_format Article
spelling doaj-2362b76edc5641cea254852f1c1da55d2020-11-24T22:46:02ZengPetra Christian UniversityNirmana0215-09052007-01-0191pp.1019KAJIAN DESAIN TOYOTA KIJANG DAN PENGUATAN CITRA PADA MASYARAKAT SOLOSatriana Didiek IsnantaIndonesia's modern consumer societies develop in conjunction with the history of global economy and the transformation of consumer capitalism. This happens in many communities in cities of Indonesia, including Solo. With a population of 500 thousand at night and 1.5 million during the day, it is a potential market for global products. Therefore, it is obvious if the Solo people's tastes are no different than other communities, because of the consumer behaviour and global economy that are intertwined. The value of the meaning of products have also shifted, such as with cars. Cars that usually function as a vehicle no different than a wagon, have changed into a symbol of social class for the modern society, even for the people of Solo. The functions and facilities of the Various brands and types of cars, and elements that are related to automotive technology, are not too different. What makes the difference between these cars lays on the design of the form and image. This form design is able to create an image for certain social class for its user and its product brand. The most interesting phenomenon from automotive products in Indonesia is what happened with Toyota Kijang. Since its launch on 1977, Toyota Kijang, which is on its fifth generation this year, has succeeded in becoming the number one choice for cars for Indonesians. Abstract in Bahasa Indonesia: Masyarakat konsumen Indonesia mutakhir tumbuh beriringan dengan sejarah globalisasi ekonomi dan transformasi kapitalisme konsumsi Hal ini terjadi di banyak masyarakat perkotaan Indonesia termasuk masyarakat kota Solo. Dengan jumlah penduduk sebesar 500 ribu jiwa pada malam hari dan 1,5 juta jiwa pada siang hari merupakan pasar potensial bagi produk-produk global, maka tidak mengherankan bila selera masyarakat Solo sekarang tidak ubahnya dengan selera masyarakat lain karena perilaku konsumtif dan globalisasi ekonomi sangat terkait. Dalam menilai sebuah makna produkpun juga telah bergeser, tak terkecuali mobil. Mobil yang fungsi awalnya hanya merupakan alat angkut yang tidak ada bedanya dengan gerobak telah menjadi satu penanda pencitraan kelas sosial bagi masyarakat modern sekarang, tak terkecuali masyarakat Solo. Mobil berbagai merk dan jenisnya ini ternyata fungsi dan fasilitas serta unsur yang berhubungan dengan teknologi otomotifnya tidaklah jauh berbeda. Justru yang membuat mobil ini berbeda terletak pada desain bentuk dan citra. Desain bentuk inilah yang mampu membuat pencitraan bagi klasifikasi kelas sosial bagi pemakaianya, disamping tentu saja branded produknya. Fenomena yang paling menarik dari produk otomotif yang terjadi di Indonesia adalah Toyota Kijang. Sejak diluncurkan tahun 1977, Toyota Kijang yang tahun ini sudah memasuki generasi ke V telah berhasil menjadi mobil pilihan nomor satu bagi masyarakat Indonesia. Kata kunci: desain, pencitraan, Toyota Kijang, dan prilaku konsumen masyarakat Solo. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article/view/17068designbrandingToyota Kijangconsumer behaviorSolo people
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Satriana Didiek Isnanta
spellingShingle Satriana Didiek Isnanta
KAJIAN DESAIN TOYOTA KIJANG DAN PENGUATAN CITRA PADA MASYARAKAT SOLO
Nirmana
design
branding
Toyota Kijang
consumer behavior
Solo people
author_facet Satriana Didiek Isnanta
author_sort Satriana Didiek Isnanta
title KAJIAN DESAIN TOYOTA KIJANG DAN PENGUATAN CITRA PADA MASYARAKAT SOLO
title_short KAJIAN DESAIN TOYOTA KIJANG DAN PENGUATAN CITRA PADA MASYARAKAT SOLO
title_full KAJIAN DESAIN TOYOTA KIJANG DAN PENGUATAN CITRA PADA MASYARAKAT SOLO
title_fullStr KAJIAN DESAIN TOYOTA KIJANG DAN PENGUATAN CITRA PADA MASYARAKAT SOLO
title_full_unstemmed KAJIAN DESAIN TOYOTA KIJANG DAN PENGUATAN CITRA PADA MASYARAKAT SOLO
title_sort kajian desain toyota kijang dan penguatan citra pada masyarakat solo
publisher Petra Christian University
series Nirmana
issn 0215-0905
publishDate 2007-01-01
description Indonesia's modern consumer societies develop in conjunction with the history of global economy and the transformation of consumer capitalism. This happens in many communities in cities of Indonesia, including Solo. With a population of 500 thousand at night and 1.5 million during the day, it is a potential market for global products. Therefore, it is obvious if the Solo people's tastes are no different than other communities, because of the consumer behaviour and global economy that are intertwined. The value of the meaning of products have also shifted, such as with cars. Cars that usually function as a vehicle no different than a wagon, have changed into a symbol of social class for the modern society, even for the people of Solo. The functions and facilities of the Various brands and types of cars, and elements that are related to automotive technology, are not too different. What makes the difference between these cars lays on the design of the form and image. This form design is able to create an image for certain social class for its user and its product brand. The most interesting phenomenon from automotive products in Indonesia is what happened with Toyota Kijang. Since its launch on 1977, Toyota Kijang, which is on its fifth generation this year, has succeeded in becoming the number one choice for cars for Indonesians. Abstract in Bahasa Indonesia: Masyarakat konsumen Indonesia mutakhir tumbuh beriringan dengan sejarah globalisasi ekonomi dan transformasi kapitalisme konsumsi Hal ini terjadi di banyak masyarakat perkotaan Indonesia termasuk masyarakat kota Solo. Dengan jumlah penduduk sebesar 500 ribu jiwa pada malam hari dan 1,5 juta jiwa pada siang hari merupakan pasar potensial bagi produk-produk global, maka tidak mengherankan bila selera masyarakat Solo sekarang tidak ubahnya dengan selera masyarakat lain karena perilaku konsumtif dan globalisasi ekonomi sangat terkait. Dalam menilai sebuah makna produkpun juga telah bergeser, tak terkecuali mobil. Mobil yang fungsi awalnya hanya merupakan alat angkut yang tidak ada bedanya dengan gerobak telah menjadi satu penanda pencitraan kelas sosial bagi masyarakat modern sekarang, tak terkecuali masyarakat Solo. Mobil berbagai merk dan jenisnya ini ternyata fungsi dan fasilitas serta unsur yang berhubungan dengan teknologi otomotifnya tidaklah jauh berbeda. Justru yang membuat mobil ini berbeda terletak pada desain bentuk dan citra. Desain bentuk inilah yang mampu membuat pencitraan bagi klasifikasi kelas sosial bagi pemakaianya, disamping tentu saja branded produknya. Fenomena yang paling menarik dari produk otomotif yang terjadi di Indonesia adalah Toyota Kijang. Sejak diluncurkan tahun 1977, Toyota Kijang yang tahun ini sudah memasuki generasi ke V telah berhasil menjadi mobil pilihan nomor satu bagi masyarakat Indonesia. Kata kunci: desain, pencitraan, Toyota Kijang, dan prilaku konsumen masyarakat Solo.
topic design
branding
Toyota Kijang
consumer behavior
Solo people
url http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article/view/17068
work_keys_str_mv AT satrianadidiekisnanta kajiandesaintoyotakijangdanpenguatancitrapadamasyarakatsolo
_version_ 1725686526518493184