Belas kasih diri pada narapidana kasus terorisme yang menjalani program deradikalisasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi belas kasih diri pada narapidana terorisme. Tiga responden dipilih dan direkrut dari lembaga pemasyarakatan Kelas I Surabaya (Porong) Indonesia dengan bantuan staf penjara berdasarkan partisipasi dalam program deradikalisasi. Data dikumpulkan menggunaka...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara
2021-06-01
|
Series: | Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology |
Subjects: | |
Online Access: | https://publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/343 |
id |
doaj-225b172c4a6349f082f9b62c3a485354 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-225b172c4a6349f082f9b62c3a4853542021-06-01T16:04:54ZengKonsorsium Psikologi Ilmiah NusantaraJurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology2088-42302580-12282021-06-0110.24854/jpu343Belas kasih diri pada narapidana kasus terorisme yang menjalani program deradikalisasiAchmad Mauluddin Alfithon0Muhammad Syafiq1Department of Psychology, Universitas Negeri SurabayaDepartment of Psychology, Universitas Negeri Surabaya Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi belas kasih diri pada narapidana terorisme. Tiga responden dipilih dan direkrut dari lembaga pemasyarakatan Kelas I Surabaya (Porong) Indonesia dengan bantuan staf penjara berdasarkan partisipasi dalam program deradikalisasi. Data dikumpulkan menggunakan wawancara semi-terstruktur dan dianalisis dengan analisis tematik menggunakan konsep belas kasih diri dari Neff (2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga responden melaporkan pikiran, perasaan, dan tindakan yang mengindikasikan belas kasih diri yang dapat terjadi sebagai bagian dari hasil partisipasi dalam program deradikalisasi. Perlakuan positif petugas, yang merupakan bagian dari program deradikalisasi, diyakini telah membuka pikiran para responden. Secara khusus, keyakinan mereka atas ampunan Tuhan dan dukungan sosial petugas penjara telah membantu mereka untuk terhindar dari sikap menyalahkan diri sendiri secara berlebihan. Kesadaran bahwa tidak ada manusia yang sempurna membuat responden dapat menerima kesalahannya di masa lalu dan memupuk rasa empati pada orang lain. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa belas kasih diri dapat digunakan sebagai indikator psikologis dari efektivitas proses deradikalisasi narapidana terorisme. https://publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/343belas kasih dirideradikalisasinarapidana terorisme |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Achmad Mauluddin Alfithon Muhammad Syafiq |
spellingShingle |
Achmad Mauluddin Alfithon Muhammad Syafiq Belas kasih diri pada narapidana kasus terorisme yang menjalani program deradikalisasi Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology belas kasih diri deradikalisasi narapidana terorisme |
author_facet |
Achmad Mauluddin Alfithon Muhammad Syafiq |
author_sort |
Achmad Mauluddin Alfithon |
title |
Belas kasih diri pada narapidana kasus terorisme yang menjalani program deradikalisasi |
title_short |
Belas kasih diri pada narapidana kasus terorisme yang menjalani program deradikalisasi |
title_full |
Belas kasih diri pada narapidana kasus terorisme yang menjalani program deradikalisasi |
title_fullStr |
Belas kasih diri pada narapidana kasus terorisme yang menjalani program deradikalisasi |
title_full_unstemmed |
Belas kasih diri pada narapidana kasus terorisme yang menjalani program deradikalisasi |
title_sort |
belas kasih diri pada narapidana kasus terorisme yang menjalani program deradikalisasi |
publisher |
Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara |
series |
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology |
issn |
2088-4230 2580-1228 |
publishDate |
2021-06-01 |
description |
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi belas kasih diri pada narapidana terorisme. Tiga responden dipilih dan direkrut dari lembaga pemasyarakatan Kelas I Surabaya (Porong) Indonesia dengan bantuan staf penjara berdasarkan partisipasi dalam program deradikalisasi. Data dikumpulkan menggunakan wawancara semi-terstruktur dan dianalisis dengan analisis tematik menggunakan konsep belas kasih diri dari Neff (2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga responden melaporkan pikiran, perasaan, dan tindakan yang mengindikasikan belas kasih diri yang dapat terjadi sebagai bagian dari hasil partisipasi dalam program deradikalisasi. Perlakuan positif petugas, yang merupakan bagian dari program deradikalisasi, diyakini telah membuka pikiran para responden. Secara khusus, keyakinan mereka atas ampunan Tuhan dan dukungan sosial petugas penjara telah membantu mereka untuk terhindar dari sikap menyalahkan diri sendiri secara berlebihan. Kesadaran bahwa tidak ada manusia yang sempurna membuat responden dapat menerima kesalahannya di masa lalu dan memupuk rasa empati pada orang lain. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa belas kasih diri dapat digunakan sebagai indikator psikologis dari efektivitas proses deradikalisasi narapidana terorisme.
|
topic |
belas kasih diri deradikalisasi narapidana terorisme |
url |
https://publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/343 |
work_keys_str_mv |
AT achmadmauluddinalfithon belaskasihdiripadanarapidanakasusterorismeyangmenjalaniprogramderadikalisasi AT muhammadsyafiq belaskasihdiripadanarapidanakasusterorismeyangmenjalaniprogramderadikalisasi |
_version_ |
1721410569553051648 |