Mengungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradisional Aguron-guron

Pendidikan aguron-guron dikembangkan atas dua sub model. Model pertama dikembangkan dengan ideologi sakala ‘realis’ dengan tujuan Parartha ‘kesejahtraan’, yaitu agawe suka nikang rat ‘menjadikan siswa berkarakter dan dapat bekerja untuk kebahagiaan bersama di dunia (baca desa pakraman)’. Sedangkan y...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Wayan Paramartha, I Wayan Suka Yasa
Format: Article
Language:English
Published: Institut Seni Indonesia Denpasar 2017-06-01
Series:Mudra: Jurnal Seni Budaya
Online Access:http://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/92
id doaj-2094c441b2334205ba89f876c152d31c
record_format Article
spelling doaj-2094c441b2334205ba89f876c152d31c2020-11-25T01:59:04ZengInstitut Seni Indonesia DenpasarMudra: Jurnal Seni Budaya0854-34612541-04072017-06-0132110.31091/mudra.v32i1.9242Mengungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradisional Aguron-guronWayan Paramartha0I Wayan Suka YasaProgram Studi Pendidikan Agama Hindu, Universitas Hindu IndonesiaPendidikan aguron-guron dikembangkan atas dua sub model. Model pertama dikembangkan dengan ideologi sakala ‘realis’ dengan tujuan Parartha ‘kesejahtraan’, yaitu agawe suka nikang rat ‘menjadikan siswa berkarakter dan dapat bekerja untuk kebahagiaan bersama di dunia (baca desa pakraman)’. Sedangkan yang kedua adalah ideologi  niskala ‘idealis’ dengan tujuan paramartha, yaitu matutur ikang atma ri jatinya ‘menjadikan siswa sadar akan jati dirinya, bahwa ia sesungguhnya adalah roh’ atau sinar Ilahi. Model pendidikan aguron-guron merupakan kearifan lokal yang menjungjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi. Oleh karena itu terus diperhatikan dan dikembangkan untuk memelihara karakter bangsa, membangun landasan teori pendidikan dan pembelajaran berbasis budaya. Penelitian ini merupakan tahun ke dua, yang bertujuan menghasilkan bahan ajar dan VCD sebagai media pendukung pembelajaran model pendidikan Hindu Bali tradisional aguron-guron serta menguji efektivitas bahan ajar dan media VCD model pendidikan Hindu Bali tradisional aguron-guron tersebut. Penelitian dilaksanakan di Pasraman Seruling Dewata Tabanan dan  Pasraman  Griya  Kekeran  Blahbatuh  Gianyar. Metode pengumpulan data digunakan wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi dan angket penilaian bahan ajar dan VCD. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif teknik prosentase dan kualitatif. Hasil uji ahli dan uji coba pengguna perorangan serta uji coba pengguna kelompok kecil terhadap produk yang dikembangkan berupa bahan ajar dan VCD mencakup materi Ilmu Silat Bali Kuno,Tapak Suci, Tattwa dan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu  menunjukkan sangat layak dan masuk dalam kategori tidak perlu direvisihttp://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/92
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Wayan Paramartha
I Wayan Suka Yasa
spellingShingle Wayan Paramartha
I Wayan Suka Yasa
Mengungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradisional Aguron-guron
Mudra: Jurnal Seni Budaya
author_facet Wayan Paramartha
I Wayan Suka Yasa
author_sort Wayan Paramartha
title Mengungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradisional Aguron-guron
title_short Mengungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradisional Aguron-guron
title_full Mengungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradisional Aguron-guron
title_fullStr Mengungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradisional Aguron-guron
title_full_unstemmed Mengungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradisional Aguron-guron
title_sort mengungkap model pendidikan hindu bali tradisional aguron-guron
publisher Institut Seni Indonesia Denpasar
series Mudra: Jurnal Seni Budaya
issn 0854-3461
2541-0407
publishDate 2017-06-01
description Pendidikan aguron-guron dikembangkan atas dua sub model. Model pertama dikembangkan dengan ideologi sakala ‘realis’ dengan tujuan Parartha ‘kesejahtraan’, yaitu agawe suka nikang rat ‘menjadikan siswa berkarakter dan dapat bekerja untuk kebahagiaan bersama di dunia (baca desa pakraman)’. Sedangkan yang kedua adalah ideologi  niskala ‘idealis’ dengan tujuan paramartha, yaitu matutur ikang atma ri jatinya ‘menjadikan siswa sadar akan jati dirinya, bahwa ia sesungguhnya adalah roh’ atau sinar Ilahi. Model pendidikan aguron-guron merupakan kearifan lokal yang menjungjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi. Oleh karena itu terus diperhatikan dan dikembangkan untuk memelihara karakter bangsa, membangun landasan teori pendidikan dan pembelajaran berbasis budaya. Penelitian ini merupakan tahun ke dua, yang bertujuan menghasilkan bahan ajar dan VCD sebagai media pendukung pembelajaran model pendidikan Hindu Bali tradisional aguron-guron serta menguji efektivitas bahan ajar dan media VCD model pendidikan Hindu Bali tradisional aguron-guron tersebut. Penelitian dilaksanakan di Pasraman Seruling Dewata Tabanan dan  Pasraman  Griya  Kekeran  Blahbatuh  Gianyar. Metode pengumpulan data digunakan wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi dan angket penilaian bahan ajar dan VCD. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif teknik prosentase dan kualitatif. Hasil uji ahli dan uji coba pengguna perorangan serta uji coba pengguna kelompok kecil terhadap produk yang dikembangkan berupa bahan ajar dan VCD mencakup materi Ilmu Silat Bali Kuno,Tapak Suci, Tattwa dan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu  menunjukkan sangat layak dan masuk dalam kategori tidak perlu direvisi
url http://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/92
work_keys_str_mv AT wayanparamartha mengungkapmodelpendidikanhindubalitradisionalaguronguron
AT iwayansukayasa mengungkapmodelpendidikanhindubalitradisionalaguronguron
_version_ 1724966024322744320