Identifikasi Kegagalan Moving Bridge System Dermaga Penyeberangan Roro Air Putih Kabupaten Bengkalis
Moving Bridge (MB) pada dermaga penyeberangan roro Air Putih Bengkalis yang berfungsi sebagai pengatur ketinggian car deck kapal tidak berfungsi dengan baik. Disaat air pasang surut dan naik, moving bridge tidak dapat mengatur ketinggian untuk memudahkan keluar masuknya kendaraan, hal ini dapat men...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Department of Naval Architecture, Faculty Engineering, Diponegoro University
2017-08-01
|
Series: | Kapal |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/13030 |
id |
doaj-1fd3b5d0970a4e8fbbe952867d8c81ad |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-1fd3b5d0970a4e8fbbe952867d8c81ad2021-05-02T20:58:54ZengDepartment of Naval Architecture, Faculty Engineering, Diponegoro UniversityKapal1829-83702301-90692017-08-01142404610.12777/kpl.v14i2.1303011820Identifikasi Kegagalan Moving Bridge System Dermaga Penyeberangan Roro Air Putih Kabupaten BengkalisEdy Haryanto0Staf Pengajar Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis, IndonesiaMoving Bridge (MB) pada dermaga penyeberangan roro Air Putih Bengkalis yang berfungsi sebagai pengatur ketinggian car deck kapal tidak berfungsi dengan baik. Disaat air pasang surut dan naik, moving bridge tidak dapat mengatur ketinggian untuk memudahkan keluar masuknya kendaraan, hal ini dapat menyebabkan kendaraan menubruk atau sangkut sehingga membuat kendaraan tersebut rusak dan bisa membahayakan keselamatan. Berdasarkan situasi yang ada, root cause analysis berguna untuk mencari akar permasalahan sehingga kerugian dapat diminimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui basic event komponen kritis. Dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis dapat diketahui penyebab kerusakan sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 bentuk kegagalan fungsi peralatan hidrolik di demaga. penyebab terbesar kegagalan moving bridge sistem hidrolik ini terdapat pada komponen konduktor yakni berupa saluran pipa dan selang dengan nilai keandalan komponen 71.43 %, penyebab yang kedua adalah pada strainer dengan nilai keandalan sebesar 28.57 %, sedangkan yang terkecil adalah pada komponen pompa dengan nilai keandalan sebesar 92.86 %. Untuk mengantisipasi kegagalan maka diperlukan kegiatan perawatan pencegahan seperti jadwal perawatan berkala, pengecekan sistem sebelum operasi, melindungi komponen dari pengaruh luar, pelumasan dan menjaga kebersihan.http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/13030Moving Bridge, Fault Tree Analysis, Komponen Kritis. |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Edy Haryanto |
spellingShingle |
Edy Haryanto Identifikasi Kegagalan Moving Bridge System Dermaga Penyeberangan Roro Air Putih Kabupaten Bengkalis Kapal Moving Bridge, Fault Tree Analysis, Komponen Kritis. |
author_facet |
Edy Haryanto |
author_sort |
Edy Haryanto |
title |
Identifikasi Kegagalan Moving Bridge System Dermaga Penyeberangan Roro Air Putih Kabupaten Bengkalis |
title_short |
Identifikasi Kegagalan Moving Bridge System Dermaga Penyeberangan Roro Air Putih Kabupaten Bengkalis |
title_full |
Identifikasi Kegagalan Moving Bridge System Dermaga Penyeberangan Roro Air Putih Kabupaten Bengkalis |
title_fullStr |
Identifikasi Kegagalan Moving Bridge System Dermaga Penyeberangan Roro Air Putih Kabupaten Bengkalis |
title_full_unstemmed |
Identifikasi Kegagalan Moving Bridge System Dermaga Penyeberangan Roro Air Putih Kabupaten Bengkalis |
title_sort |
identifikasi kegagalan moving bridge system dermaga penyeberangan roro air putih kabupaten bengkalis |
publisher |
Department of Naval Architecture, Faculty Engineering, Diponegoro University |
series |
Kapal |
issn |
1829-8370 2301-9069 |
publishDate |
2017-08-01 |
description |
Moving Bridge (MB) pada dermaga penyeberangan roro Air Putih Bengkalis yang berfungsi sebagai pengatur ketinggian car deck kapal tidak berfungsi dengan baik. Disaat air pasang surut dan naik, moving bridge tidak dapat mengatur ketinggian untuk memudahkan keluar masuknya kendaraan, hal ini dapat menyebabkan kendaraan menubruk atau sangkut sehingga membuat kendaraan tersebut rusak dan bisa membahayakan keselamatan. Berdasarkan situasi yang ada, root cause analysis berguna untuk mencari akar permasalahan sehingga kerugian dapat diminimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui basic event komponen kritis. Dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis dapat diketahui penyebab kerusakan sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 bentuk kegagalan fungsi peralatan hidrolik di demaga. penyebab terbesar kegagalan moving bridge sistem hidrolik ini terdapat pada komponen konduktor yakni berupa saluran pipa dan selang dengan nilai keandalan komponen 71.43 %, penyebab yang kedua adalah pada strainer dengan nilai keandalan sebesar 28.57 %, sedangkan yang terkecil adalah pada komponen pompa dengan nilai keandalan sebesar 92.86 %. Untuk mengantisipasi kegagalan maka diperlukan kegiatan perawatan pencegahan seperti jadwal perawatan berkala, pengecekan sistem sebelum operasi, melindungi komponen dari pengaruh luar, pelumasan dan menjaga kebersihan. |
topic |
Moving Bridge, Fault Tree Analysis, Komponen Kritis. |
url |
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/view/13030 |
work_keys_str_mv |
AT edyharyanto identifikasikegagalanmovingbridgesystemdermagapenyeberanganroroairputihkabupatenbengkalis |
_version_ |
1721487399503003648 |