Summary: | Anoraga tandhing merupakan salah satu repertoar lakon kethoprak yang bersumber pada babad Majapahit mengkisahan Anoraga/Kuda Anjangpiani putra Adipati Ranggalawe dari kabupaten Tuban dalam membangun kariernya sebagai senapati Majapahit. Artikel ini meneliti aspek makna yang terkandung dalam teks melalui ekspresi daramatik yang muncul dari pelakonan para aktor di atas panggung. Nilai pertunjukan dipaparkan berdasarkan pada kualitas ungkap-ungkap dramatik dalam struktur pertunjukan. Dari pengamatan terhadap pertunjukan kethoprak tersebut Secara utuh lakon Anoraga Tandhing memperlihatkan kemapanan bentuk dan struktur pertunjukan yang mengacu pada pola bakuan dan konvensi tradisi yang berlaku. Perwatakan, tipologi, garap nilai mengacu sepenuhnya pada nilai insani dan humani, selalu menggarap konteks kemanusiaan dalam dunianya. Bangunan sturuktur dramatik dalam lakon Anoraga Tandhing mengacu pada nilai filsafati dan kearifan local masyarakat jawa “sangkan paraning dumadi” yang selalu dikaitkan secara luluh lebur dengan konsep budi pekerti luhur dalam pilahan nilai “nistha madya, utama” (kemuliaan dan kesempurnaan hidup).
|