Konsepsi Politik Islam Klasik (Suksesi Kepemimpinan Muhammad SAW dan Khulafa’ ArRasyidin)
Islam sebagai suatu agama yang memiliki landasan hukum alQur´an dan hadith juga merupakan agama yang tak terlepas dari interaksi negara yang merupakan kehidupan sosial kemasyarakatan. Rasulullah sebagai uswatun hasanah pada realitanya merupakan sosok pemimpin yang benar-benar mampu menjadi pemimpin...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
STIT Palapa Nusantara
2016-11-01
|
Series: | Palapa: Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan |
Subjects: | |
Online Access: | https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/palapa/article/view/25 |
Summary: | Islam sebagai suatu agama yang memiliki landasan hukum alQur´an dan hadith juga merupakan agama yang tak terlepas dari interaksi negara yang merupakan kehidupan sosial kemasyarakatan. Rasulullah sebagai uswatun hasanah pada realitanya merupakan sosok pemimpin yang benar-benar mampu menjadi pemimpin agama dan pemimpin negara. Namun, sepeninggal Nabi Muhammad mengalami perselisihan mengenai pemimpin selanjutnya. Permasalahan ini lebih meruncing pasca kepemimpinan Umar bin Khattab, dan puncaknya adalah peristiwa tahkim atau lebih dikenal dengan arbitrase. Hal inilah yang kemudian menjadi pergolakan politik pertama dalam kepemimpinan islam. Pada suksesi-suksesi kepemimpinan masamasa tersebut mengalami pergolakan politik yang luar biasa. Terlepas dari kondisi tersebut Islam masih mampu mengakomodir masyarakat yang notabene plural sehingga Islam mengalami masa-masa kejayaan pada tahun-tahun pertama tersebut. Hal tersebut dikarenakan Islam mempunyai landasan yang kuat dalam penggalian hukum apapun. Dan tentunya keadaan tersebut merupakan pembelajaran yang penting bagi islam untuk selalu berhati-hati mengenai politik maupun kekuasaan. |
---|---|
ISSN: | 2338-2325 2540-9697 |