Metafora Pada Lagu Nyidham Sari dan Yen Ing Tawang ono Lintang
The study of metaphors in semantics is indeed worth discussing in the world of linguistics, languages that are not straightforward make many people rethink to understand a meaning. In general, the metaphor is an expression of language to say something that lives for something else that lives, that l...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
2018-12-01
|
Series: | Ranah: Jurnal Kajian Bahasa |
Subjects: | |
Online Access: | http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/659 |
Summary: | The study of metaphors in semantics is indeed worth discussing in the world of linguistics, languages that are not straightforward make many people rethink to understand a meaning. In general, the metaphor is an expression of language to say something that lives for something else that lives, that lives for something that dies, something that dies for life, and something else that dies. When talking about keroncong songs in Indonesia, almost all songs mean straightforward. However, if it refers to the songs of Nyidam Sari and Yen Ing Tawang Ono Lintang, the work of artist Andjar Any seems to need to be studied more deeply because in the lyrics delivered there are a lot of visible metaphors. Based on this background, the purpose of this research is to understand the meanings implied in the two songs. In this study researchers used descriptive qualitative methods because the object of this research is the song contained in the text. Then, based on the results of the research that has been done, it can be concluded that 13 metaphors in both songs have been found, namely 4 nominative metaphors, 4 complementative metaphors, 4 predictive metaphors, and 1 calimative metaphors. Thus it has been answered that the meaning of some song lyrics was previously poorly understood by the general public.
Abstrak
Kajian metafora dalam semantik memang layak untuk diperbincangkan dalam dunia linguistik, bahasa-bahasa yang tidak lugas membuat banyak orang berfikir ulang untuk memahami suatu makna. Pada umumnya metafora itu adalah ungkapan kebahasaan untuk mengatakan sesuatu yang hidup untuk sesuatu lainnya yang hidup, yang hidup untuk sesuatu yang mati, sesuatu yang mati untuk hidup, dan sesuatu yang mati lainnya yang mati. Jika berbicara tentang lagu keroncong di Indonesia, hampir semua lagu bermakna lugas. Akan tetapi jika mengarah pada lagu Nyidam Sari dan Yen Ing Tawang Ono Lintang karya seniman Andjar Any tampaknya perlu dikaji lebih dalam karena dalam lirik-lirik yang disampaikan banyak sekali metafora yang tampak. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah memahami makna-makna yang tersirat dalam kedua lagu tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deksriptif karena objek penelitian ini adalah lagu yang tertuang dalam teks. Kemudian, berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa telah ditemukan 13 metafora dalam kedua lagu tersebut, yaitu 4 metafora nominatif, 4 metafora komplementatif, 4 metafora predikatif, dan 1 metafora kalimatif. Dengan demikian terjawab sudah makna dari beberapa lirik lagu yang sebelumnya kurang dipahami masyarakat awam. |
---|---|
ISSN: | 2338-8528 2579-8111 |