INTEGRASI PSIKOLOGI: ANTARA THE KNOWER DAN THE KNOWN
Tulisan ini ingin memberikan suatu pandangan dari perspektif yang berbeda atas pertanyaan Mengintegrasikan Psikologi: Peluang atau Mimpi. Jawaban semula yang telah diberikan tergantung dari apakah ada optimisme dan jika ada maka jawabannya adalah (ada) peluang ‐‐‐ namun jika ada pesimisme maka jawab...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Gadjah Mada
2015-09-01
|
Series: | Buletin Psikologi |
Online Access: | https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7493 |
id |
doaj-19145d725cb04b10ae3b9687f23aff8b |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-19145d725cb04b10ae3b9687f23aff8b2020-11-25T00:57:14ZindUniversitas Gadjah MadaBuletin Psikologi0854-71062528-58582015-09-0116110.22146/bpsi.74936307INTEGRASI PSIKOLOGI: ANTARA THE KNOWER DAN THE KNOWNNani NurrachmanTulisan ini ingin memberikan suatu pandangan dari perspektif yang berbeda atas pertanyaan Mengintegrasikan Psikologi: Peluang atau Mimpi. Jawaban semula yang telah diberikan tergantung dari apakah ada optimisme dan jika ada maka jawabannya adalah (ada) peluang ‐‐‐ namun jika ada pesimisme maka jawabannya adalah (hanya) mimpi (Hastjarjo, 2008). Jawaban ini tidak memberikan kepastian sebagai suatu jawaban yang diharapkan dalam ilmu. Namun bagi ilmu psikologi, sebagai ilmu yang sejarahnya masih muda namun berkembang dengan pesat pada saat ini, jawaban yang diberikan telah membuka wawasan dan kesadaran kita tentang kompleksitas ilmu psikologi itu sendiri. Hal ini tentunya patut mendapat perhatian dan kepedulian kita sepenuhnya sebagai ilmuwan dan praktisi psiko!ogi di Indonesia. Jawaban yang sifatnya tergantung keadaan itu tentunya tergantung dari persepsi manusianya yang dalam hal ini adalah the knower: bagaimana ilmuwan/ praktisi psikologi secara objektif ilmiah dapat mengamati, meneliti serta menyelidiki sesama manusia. ʹObjekʹ dan subjek di sini bukanlah sesuatu yang diam. Sejarah tentang ilmu‐ilmu manusia menunjukkan adanya keberagaman yang menurut Smith (1997) dapat dipahami secara ganda.https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7493 |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Nani Nurrachman |
spellingShingle |
Nani Nurrachman INTEGRASI PSIKOLOGI: ANTARA THE KNOWER DAN THE KNOWN Buletin Psikologi |
author_facet |
Nani Nurrachman |
author_sort |
Nani Nurrachman |
title |
INTEGRASI PSIKOLOGI: ANTARA THE KNOWER DAN THE KNOWN |
title_short |
INTEGRASI PSIKOLOGI: ANTARA THE KNOWER DAN THE KNOWN |
title_full |
INTEGRASI PSIKOLOGI: ANTARA THE KNOWER DAN THE KNOWN |
title_fullStr |
INTEGRASI PSIKOLOGI: ANTARA THE KNOWER DAN THE KNOWN |
title_full_unstemmed |
INTEGRASI PSIKOLOGI: ANTARA THE KNOWER DAN THE KNOWN |
title_sort |
integrasi psikologi: antara the knower dan the known |
publisher |
Universitas Gadjah Mada |
series |
Buletin Psikologi |
issn |
0854-7106 2528-5858 |
publishDate |
2015-09-01 |
description |
Tulisan ini ingin memberikan suatu pandangan dari perspektif yang berbeda atas pertanyaan Mengintegrasikan Psikologi: Peluang atau Mimpi. Jawaban semula yang telah diberikan tergantung dari apakah ada optimisme dan jika ada maka jawabannya adalah (ada) peluang ‐‐‐ namun jika ada pesimisme maka jawabannya adalah (hanya)
mimpi (Hastjarjo, 2008). Jawaban ini tidak memberikan kepastian sebagai suatu jawaban yang diharapkan dalam ilmu. Namun bagi ilmu psikologi, sebagai ilmu yang sejarahnya masih muda namun berkembang dengan pesat pada saat ini, jawaban yang diberikan telah membuka wawasan dan kesadaran kita tentang kompleksitas ilmu psikologi itu sendiri. Hal ini tentunya patut mendapat perhatian dan kepedulian kita sepenuhnya
sebagai ilmuwan dan praktisi psiko!ogi di Indonesia. Jawaban yang sifatnya tergantung keadaan itu tentunya tergantung dari persepsi manusianya yang dalam hal ini adalah the knower: bagaimana ilmuwan/ praktisi psikologi secara objektif ilmiah dapat mengamati, meneliti serta menyelidiki sesama manusia. ʹObjekʹ dan subjek di sini bukanlah sesuatu yang diam. Sejarah tentang
ilmu‐ilmu manusia menunjukkan adanya keberagaman yang menurut Smith (1997) dapat dipahami secara ganda. |
url |
https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7493 |
work_keys_str_mv |
AT naninurrachman integrasipsikologiantaratheknowerdantheknown |
_version_ |
1725225102423883776 |