Trichoderma Indigenous Maluku: Karakteristik Morfologi dan Antagonismenya Terhadap Patogen Tanaman

Penelitian tentang Trichoderma indigenous Maluku bertujuan untuk menemukan karakteristik morfologi 12 isolat lokal Trichoderma dan menkaji daya antagonismenya terhadap 3 patogen tanaman, Phytohpthora palmivora sebagai patogen busuk buah dan kanker batang kakao, Colletotrichum gloeosporioides sebagai...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Jogeneis Patty, Costanza Uruilal
Format: Article
Language:English
Published: Department of Agricultural Engineering, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Brawijaya 2021-08-01
Series:Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Subjects:
Online Access:https://jkptb.ub.ac.id/index.php/jkptb/article/view/578
Description
Summary:Penelitian tentang Trichoderma indigenous Maluku bertujuan untuk menemukan karakteristik morfologi 12 isolat lokal Trichoderma dan menkaji daya antagonismenya terhadap 3 patogen tanaman, Phytohpthora palmivora sebagai patogen busuk buah dan kanker batang kakao, Colletotrichum gloeosporioides sebagai patogen antraknosa pada buah dan daun kakao, serta Rhizoctonia solani patogen busuk pelepah daun jagung. Karakterisitik 12 isolat lokal Trichoderma spp. asal rizosfer tanaman memiliki karakteristik yang agak berbeda, baik bentuk dan warna koloninya, tetapi juga pertumbuhannya, serta karakteristik morfologinya yang dibedakan berdasarkan ukuran panjang konidiofor, Panjang fialid dan diameter konidia. Dua belas isolat Trichoderma spp. memiliki daya antagonisme secara in vitro terhadap 3 patogen tanaman. Enam isolat memiliki daya antagonis terhadap patogen P. palmivora dan C. gloeosporioides yakni TrichoRKT1, TrichoRKlT2, TrichoRPBS2, TrichoRKlS1, TrichoRKA2 dan TrichoRPKl2), sedangkan enam isolat lainnya memiliki daya antagonis terhadap patogen R. solani, yaitu TrichoRKlN2, TrichoRKlW1, TrichoRPR1, TrichoRKR1, TrichoRKN2, dan TrichoRKlBB1. Presentase antagonisme terbesar terjadi pada isolat TrichoRKN2 (96.25%) dan TrichoRKR1 (93.64%) terhadap R. solani, keduannya tergolong antagonisme kelas 1 dan tergolong aktifitas antagonisme sangat tinggi. Presentase antagonisme terbesar juga terjadi pada isolat TRichoRKT1 (78.98%) dan TrichoRPKT1 (77.67%) terhadap C. gloeosporioides, keduanya tergolong antagonis kelas 2 atau aktifitas antagonis tinggi. Trichoderma spp. ditemukan memiliki mekanisme antagonisme kompetisi terhadap P. palmivora, C. gloeosporioides, dan R. solani, sedangkan memiliki mekanisme mikoparasitisme terhadap R. solani.
ISSN:2337-6864
2656-243X