500 tahun Yohanes Calvin : Pengetahuan tentang Allah adalah Testing Ground untuk Mengenal Manusia

Dalam artikel ini saya berusaha memaparkan sesuatu yang paling dasar dan permulaan sekali dari karya Calvin, yaitu doktrin Allah, atau lebih spesifik lagi, doktrin pengetahuan tentang Allah. Menarik sekali ia memulai pembahasan dalam Institusio-nya dari sudut ini dan bukan dimulai dari doktrin-dokt...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Daniel Lucas Lukito
Format: Article
Language:English
Published: Sekolah Tinggi Teologi SAAT 2009-04-01
Series:Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
Subjects:
Online Access:https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/212
id doaj-183afde8288941c6ae9dd0cf5e2598f1
record_format Article
spelling doaj-183afde8288941c6ae9dd0cf5e2598f12020-11-25T01:38:27ZengSekolah Tinggi Teologi SAATVeritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan1411-76492684-91942009-04-0110110.36421/veritas.v10i1.212500 tahun Yohanes Calvin : Pengetahuan tentang Allah adalah Testing Ground untuk Mengenal ManusiaDaniel Lucas Lukito Dalam artikel ini saya berusaha memaparkan sesuatu yang paling dasar dan permulaan sekali dari karya Calvin, yaitu doktrin Allah, atau lebih spesifik lagi, doktrin pengetahuan tentang Allah. Menarik sekali ia memulai pembahasan dalam Institusio-nya dari sudut ini dan bukan dimulai dari doktrin-doktrin penting lainnya (mis. Kristus, penebusan, Alkitab, atau Gereja). Sengaja di bagian awal saya mengutip perkataan Aleksandr Solzhenitsyn (11 Desember 1918–3 Agustus 2008)—seorang novelis pemenang hadiah Nobel bidang kesusasteraan tahun 1970, penulis drama dan sejarawan Rusia ternama—yang di antara berbunyi: “Men have forgotten God; that’s why all this has happened.” Saya berasumsi mirip dengan Solzhenitsyn: Di abad 21 dan era posmodernisme sekarang ini, manusia sebenarnya telah melupakan Allah; itulah sebabnya semakin banyak masalah melanda kehidupan manusia di zaman ini, baik di tingkat nasional maupun internasional. Intinya, manusia tidak mengenal Allah, atau, mengutip perkataan Calvin di awal tadi, manusia berusaha semaksimal mungkin menjauhkan diri dari pengetahuan tentang Allah yang benar itu. Maka melalui artikel ini penulis berusaha menghadirkan kembali pemahaman yang benar tentang doktrin pengetahuan tentang Allah khususnya dari perspektif Calvin, serta melihat pada aplikasinya dalam kehidupan dan pelayanan Kristen dewasa ini. https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/212Calvin, Jean, 1509-1564God -- Knowableness
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Daniel Lucas Lukito
spellingShingle Daniel Lucas Lukito
500 tahun Yohanes Calvin : Pengetahuan tentang Allah adalah Testing Ground untuk Mengenal Manusia
Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
Calvin, Jean, 1509-1564
God -- Knowableness
author_facet Daniel Lucas Lukito
author_sort Daniel Lucas Lukito
title 500 tahun Yohanes Calvin : Pengetahuan tentang Allah adalah Testing Ground untuk Mengenal Manusia
title_short 500 tahun Yohanes Calvin : Pengetahuan tentang Allah adalah Testing Ground untuk Mengenal Manusia
title_full 500 tahun Yohanes Calvin : Pengetahuan tentang Allah adalah Testing Ground untuk Mengenal Manusia
title_fullStr 500 tahun Yohanes Calvin : Pengetahuan tentang Allah adalah Testing Ground untuk Mengenal Manusia
title_full_unstemmed 500 tahun Yohanes Calvin : Pengetahuan tentang Allah adalah Testing Ground untuk Mengenal Manusia
title_sort 500 tahun yohanes calvin : pengetahuan tentang allah adalah testing ground untuk mengenal manusia
publisher Sekolah Tinggi Teologi SAAT
series Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
issn 1411-7649
2684-9194
publishDate 2009-04-01
description Dalam artikel ini saya berusaha memaparkan sesuatu yang paling dasar dan permulaan sekali dari karya Calvin, yaitu doktrin Allah, atau lebih spesifik lagi, doktrin pengetahuan tentang Allah. Menarik sekali ia memulai pembahasan dalam Institusio-nya dari sudut ini dan bukan dimulai dari doktrin-doktrin penting lainnya (mis. Kristus, penebusan, Alkitab, atau Gereja). Sengaja di bagian awal saya mengutip perkataan Aleksandr Solzhenitsyn (11 Desember 1918–3 Agustus 2008)—seorang novelis pemenang hadiah Nobel bidang kesusasteraan tahun 1970, penulis drama dan sejarawan Rusia ternama—yang di antara berbunyi: “Men have forgotten God; that’s why all this has happened.” Saya berasumsi mirip dengan Solzhenitsyn: Di abad 21 dan era posmodernisme sekarang ini, manusia sebenarnya telah melupakan Allah; itulah sebabnya semakin banyak masalah melanda kehidupan manusia di zaman ini, baik di tingkat nasional maupun internasional. Intinya, manusia tidak mengenal Allah, atau, mengutip perkataan Calvin di awal tadi, manusia berusaha semaksimal mungkin menjauhkan diri dari pengetahuan tentang Allah yang benar itu. Maka melalui artikel ini penulis berusaha menghadirkan kembali pemahaman yang benar tentang doktrin pengetahuan tentang Allah khususnya dari perspektif Calvin, serta melihat pada aplikasinya dalam kehidupan dan pelayanan Kristen dewasa ini.
topic Calvin, Jean, 1509-1564
God -- Knowableness
url https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/212
work_keys_str_mv AT daniellucaslukito 500tahunyohanescalvinpengetahuantentangallahadalahtestinggrounduntukmengenalmanusia
_version_ 1725053663329648640