Implementasi Metode Analytic Hierarchy Process dalam Pemilihan Radar Udara 3D

Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang senantiasa dihadapkan pada pilihan dari berbagai pilihan, terkait proses pengambilan keputusan diperlukan penentuan prioritas dan uji konsistensi terhadap pilihan-pilihan yang telah dilakukan. Dalam situasi yang kompleks, pengambilan keputusan tidak dipengaruhi...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Arifin Setiawan, Wiedo Ananto, Totok Soehartanto
Format: Article
Language:English
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2020-01-01
Series:Rekayasa
Subjects:
Online Access:https://journal.trunojoyo.ac.id/rekayasa/article/view/6778
Description
Summary:Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang senantiasa dihadapkan pada pilihan dari berbagai pilihan, terkait proses pengambilan keputusan diperlukan penentuan prioritas dan uji konsistensi terhadap pilihan-pilihan yang telah dilakukan. Dalam situasi yang kompleks, pengambilan keputusan tidak dipengaruhi oleh satu faktor saja melainkan multifaktor dan mencakup berbagai jenjang maupun kepentingan. Pengambilan keputusan oleh para pimpinan seringkali dihadapkan pada permasalahan yang sulit karena beragamnya kriteria pengambilan keputusan, bobot pertimbangan dan pilihan alternatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengambilan keputusan secara Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode Analytical Hierrchy Process (AHP) digunakan untuk mencari rangking atau urutan prioritas dari berbagai alternatif dalam pemecahan suatu permasalahan. Metode ini membantu dalam memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, dan hasil dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. KRI sebagai bagian dari alutsista TNI AL, seluruhnya menggunakan Radar (Radio Detection and Ranging) yang berfungsi sebagai peralatan deteksi sasaran, baik sasaran permukaan maupun sasaran udara. Radar bekerja dengan memancarkan dan menerima kembali gelombang elektromagnetik untuk selanjutnya diproses menjadi sinyal video yang kemudian ditampilkan sebagai echo pada layar display. (Skolnik, 2001) Penelitian ini didasari oleh permasalahan belum optimalnya cara kerja Radar 3D pada KRI Kelas Bung Tomo (MRLF-Multi Role Light Fregate). Permasalahan ini berdampak pada kemampuan operasional KRI, sehingga diperlukan kajian lebih lanjut dengan cara membandingkan karakteristik statik, keandalan dan kompleksitas Radar Udara 3D Smart S MK2, MW-08 dan AWS-09. Hasil akhir adalah Radar Udara 3D Smart S MK2 merupakan Radar Udara terbaik untuk KRI Kelas Bung Tomo karena memiliki keunggulan dalam jarak jangkau dan sensitivitas.
ISSN:0216-9495
2502-5325