Diare Persisten: Karakteristik Pasien, Klinis, Laboratorium, dan Penyakit Penyerta

Latar belakang. Diare persisten menjadi perhatian setelah WHO berhasil menurunkan kejadian diare akut dengan upaya rehidrasi oral. Sepuluh persen diare akut karena infeksi berlanjut menjadi diare persisten dengan angka kematian pada balita 35%. Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien, manifestasi kl...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Deddy S Putra, Muzal Kadim, Pramita GD, Badriul Hegar, Aswitha Boediharso, Agus Firmansyah
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016-11-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
HIV
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/677
id doaj-15a744b4117945378b65c86c230e7ca5
record_format Article
spelling doaj-15a744b4117945378b65c86c230e7ca52020-11-25T01:15:08ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-0110294910.14238/sp10.2.2008.94-9626Diare Persisten: Karakteristik Pasien, Klinis, Laboratorium, dan Penyakit PenyertaDeddy S Putra0Muzal Kadim1Pramita GD2Badriul Hegar3Aswitha Boediharso4Agus Firmansyah5Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FK. Universitas Riau, RSUD Arifin AchmadDepartemen Ilmu Kesehatan Anak, FK. Universitas Indonesia, RSUPN Cipto MangunkusumoDepartemen Ilmu Kesehatan Anak, FK. Universitas Indonesia, RSUPN Cipto MangunkusumoDepartemen Ilmu Kesehatan Anak, FK. Universitas Indonesia, RSUPN Cipto MangunkusumoDepartemen Ilmu Kesehatan Anak, FK. Universitas Indonesia, RSUPN Cipto MangunkusumoDepartemen Ilmu Kesehatan Anak, FK. Universitas Indonesia, RSUPN Cipto MangunkusumoLatar belakang. Diare persisten menjadi perhatian setelah WHO berhasil menurunkan kejadian diare akut dengan upaya rehidrasi oral. Sepuluh persen diare akut karena infeksi berlanjut menjadi diare persisten dengan angka kematian pada balita 35%. Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien, manifestasi klinis, laboratorium, dan penyakit penyerta diare persisten Metode. Studi prospektif terhadap anak dengan diare persisten yang berobat di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sejak 1 Juni sampai 31 Agustus 2005. Data diperoleh dengan mengisi formulir kuesioner yang ditanyakan kepada ibu pasien dan catatan medis pasien saat pertama datang. Hasil. Didapatkan 41 anak menderita diare persisten, usia terbanyak di bawah 5 tahun. Pendidikan ibu terbanyak sekolah menengah atas (48,7%) dengan tingkat ekonomi rendah (80,5%). Sebagian besar anak telah mendapat antibiotik sebelumnya (48,2%). Demam ditemukan pada 63,4% anak, mual dan muntah 48,8%, dan tinja berlendir 53,7%. Penyakit penyerta, gizi buruk 36,6% anak, alergi susu sapi 31,7%, infeksi saluran kencing 24,4%, dan infeksi HIV 19,5%. Anemia dan hipoalbuminemia ditemukan beturut-turut pada 71,4% dan 64,7% anak. Kesimpulan. Diare persisten terutama mengenai balita dengan tingkat ekonomi keluarga dan pendidikan ibu rendah. Demam dan tinja berlendir merupakan manifestasi klinis yang paling sering dijumpai, sedangkan gizi buruk, alergi susu sapi, infeksi saluran kemih dan infeksi HIV merupakan penyakit yang paling sering menyertai diare persisten. Anemia dan hipoalbumineia merupakan kelainan laboratorium yang paling sering ditemukan.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/677Diare persisten, gizi burukHIValergi susu sapi
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Deddy S Putra
Muzal Kadim
Pramita GD
Badriul Hegar
Aswitha Boediharso
Agus Firmansyah
spellingShingle Deddy S Putra
Muzal Kadim
Pramita GD
Badriul Hegar
Aswitha Boediharso
Agus Firmansyah
Diare Persisten: Karakteristik Pasien, Klinis, Laboratorium, dan Penyakit Penyerta
Sari Pediatri
Diare persisten
, gizi buruk
HIV
alergi susu sapi
author_facet Deddy S Putra
Muzal Kadim
Pramita GD
Badriul Hegar
Aswitha Boediharso
Agus Firmansyah
author_sort Deddy S Putra
title Diare Persisten: Karakteristik Pasien, Klinis, Laboratorium, dan Penyakit Penyerta
title_short Diare Persisten: Karakteristik Pasien, Klinis, Laboratorium, dan Penyakit Penyerta
title_full Diare Persisten: Karakteristik Pasien, Klinis, Laboratorium, dan Penyakit Penyerta
title_fullStr Diare Persisten: Karakteristik Pasien, Klinis, Laboratorium, dan Penyakit Penyerta
title_full_unstemmed Diare Persisten: Karakteristik Pasien, Klinis, Laboratorium, dan Penyakit Penyerta
title_sort diare persisten: karakteristik pasien, klinis, laboratorium, dan penyakit penyerta
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
series Sari Pediatri
issn 0854-7823
2338-5030
publishDate 2016-11-01
description Latar belakang. Diare persisten menjadi perhatian setelah WHO berhasil menurunkan kejadian diare akut dengan upaya rehidrasi oral. Sepuluh persen diare akut karena infeksi berlanjut menjadi diare persisten dengan angka kematian pada balita 35%. Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien, manifestasi klinis, laboratorium, dan penyakit penyerta diare persisten Metode. Studi prospektif terhadap anak dengan diare persisten yang berobat di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sejak 1 Juni sampai 31 Agustus 2005. Data diperoleh dengan mengisi formulir kuesioner yang ditanyakan kepada ibu pasien dan catatan medis pasien saat pertama datang. Hasil. Didapatkan 41 anak menderita diare persisten, usia terbanyak di bawah 5 tahun. Pendidikan ibu terbanyak sekolah menengah atas (48,7%) dengan tingkat ekonomi rendah (80,5%). Sebagian besar anak telah mendapat antibiotik sebelumnya (48,2%). Demam ditemukan pada 63,4% anak, mual dan muntah 48,8%, dan tinja berlendir 53,7%. Penyakit penyerta, gizi buruk 36,6% anak, alergi susu sapi 31,7%, infeksi saluran kencing 24,4%, dan infeksi HIV 19,5%. Anemia dan hipoalbuminemia ditemukan beturut-turut pada 71,4% dan 64,7% anak. Kesimpulan. Diare persisten terutama mengenai balita dengan tingkat ekonomi keluarga dan pendidikan ibu rendah. Demam dan tinja berlendir merupakan manifestasi klinis yang paling sering dijumpai, sedangkan gizi buruk, alergi susu sapi, infeksi saluran kemih dan infeksi HIV merupakan penyakit yang paling sering menyertai diare persisten. Anemia dan hipoalbumineia merupakan kelainan laboratorium yang paling sering ditemukan.
topic Diare persisten
, gizi buruk
HIV
alergi susu sapi
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/677
work_keys_str_mv AT deddysputra diarepersistenkarakteristikpasienklinislaboratoriumdanpenyakitpenyerta
AT muzalkadim diarepersistenkarakteristikpasienklinislaboratoriumdanpenyakitpenyerta
AT pramitagd diarepersistenkarakteristikpasienklinislaboratoriumdanpenyakitpenyerta
AT badriulhegar diarepersistenkarakteristikpasienklinislaboratoriumdanpenyakitpenyerta
AT aswithaboediharso diarepersistenkarakteristikpasienklinislaboratoriumdanpenyakitpenyerta
AT agusfirmansyah diarepersistenkarakteristikpasienklinislaboratoriumdanpenyakitpenyerta
_version_ 1725154281878716416