Kitab Suci, Gereja, dan Otoritas: Harmonisasi Doktrin Kecukupan Alkitab dengan Sejarah Gereja

Alkitab sebagai Firman Allah merupakan sebuah kredo yang tak terbantahkan di dalam kekristenan.  Salah satu implikasi dari keyakinan tersebut adalah munculnya doktrin kecukupan Alkitab.  Alkitab dinyatakan cukup untuk mengajarkan manusia menuju kepada keselamatan dan ketaatan yang penuh kepada Alla...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Christian Reynaldi
Format: Article
Language:English
Published: Sekolah Tinggi Teologi SAAT 2019-10-01
Series:Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
Subjects:
Online Access:https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/318
Description
Summary:Alkitab sebagai Firman Allah merupakan sebuah kredo yang tak terbantahkan di dalam kekristenan.  Salah satu implikasi dari keyakinan tersebut adalah munculnya doktrin kecukupan Alkitab.  Alkitab dinyatakan cukup untuk mengajarkan manusia menuju kepada keselamatan dan ketaatan yang penuh kepada Allah.  Namun bagaimanakah kecukupan Alkitab ini didefinisikan dan diberikan batasan, sebab nampaknya tidak mungkin berteologi tanpa alat bantu apapun.  Salah satu alat bantu berteologi yang menarik perhatian penulis adalah tradisi gereja sebab seringkali dipertentangkan antara tradisi dan doktrin kecukupan Alkitab.  Akan tetapi benarkah keduanya harus dipertentangkan?  Tulisan ini menjawab pertanyaan harmonisasi doktrin kecukupan Alkitab dengan tradisi gereja.  Penulis berargumentasi bahwa doktrin kecukupan Alkitab tidak pernah meniadakan tradisi gereja.  Tradisi gereja yang mutlak harus dipakai di dalam berteologi secara Kristen adalah Rule of Faith, sebagai rangkuman dari iman kristiani yang sudah ada sejak gereja mula-mula.  Tradisi gereja lainnya perlu dievaluasi terlebih dahulu penggunaannya di dalam berteologi. Scripture as the Word of God is an undeniable creed in christianity.  One of many implication from this believe is the doctrine of the sufficiency of scripture.  Scripture deemed sufficient enough to teach man toward salvation and full obedience unto God.  Nevertheless how sufficiency of scripture is defined and confined, because it seems impossible to theologize without any supplements.  One of those supplements that interest me is church tradition because people tend to contrast church tradition and doctrine of the sufficiency of scripture.  However, shall two of them be contrasted?  This writings will answer harmonization between doctrine of sufficiency of scripture and church tradition.  I argue that doctrine of sufficiency of scripture never nulify church tradition.  The absolute church tradition that use in theologizing as a christian is Rule of Faith, as a summary of christian faith since early church.  Another church traditions need to be evaluated whenever they are used in theologizing.
ISSN:1411-7649
2684-9194